a. Absolute
 Keluarga   sedarah   atau   semenda   menurut
keturunan   lurus   dari   salah   satu   pihak.   Pasal   145 ayat 1   HIR., Pasal 172 ayat 1 RBg., Pasal 1910
ayat 1 KUHPerd.
 Suami atau isteri salah satu pihak, walaupun sudah
bercerai Pasal 145 ayat 1 sub 3, 4 HIR., Pasal 172 ayat 1 sub 3 RBg., Pasal 1910 KUHPerd..
Pengecualian : - Kedudukan keperdataan salah satu pihak,
- Mengenai nafkah yang belum dibayar menurut Buku I
- Alasan pembebasan atau pemecatan kekuasaan orang
tua wali; - Perkara persetujuan perburuhan.
b. Relatif sebagai petunjuk tidak disumpah
 Anak kurang dari 15 tahun Ps. 145 ayat 1, 3 sub 4
HIR, Ps. 172 ayat 1 sub 5 RBg, Ps. 1912 KUHPerd.
 Orang gila Ps. 145 ayat 1 sub 4 HIR, Ps. 172 ayat 1
sub 5 RBg, Ps. 1912 KUHPerd. .
PERSANGKAAN
1. DASAR HUKUM -
Ps. 1915 s.d. Ps. 1922 KUHPerd. -
Ps. 173 HIR
2. PENGERTIAN
Persangkaan ialah kesimpulan yang oleh Undang-undang atau oleh hakim ditarik dari suatu peristiwa yang terkenal
ke arah suatu peritiwa yang tidak terkenal.
Jenis : Ps. 1915 KUHPerd.
- Persangkaan   yang   ditetapkan   oleh   Undang-undang
Wettelijk vermoden -
Persangkaan   yang   ditetapkan   oleh   hakim   Rechtelijk vermoden
PENGAKUAN
1. DASAR HUKUM -
Pasal. 1923 s.d. 1928 KUHPerdata -
Pasal 174 HIR -
Pasal 312 RBg.
2. PENGERTIAN
Pengakuan adalah suatu pernyataan akan kebenaran oleh salah   satu   pihak   yang   bersengketa,   tentang   apa   yang
dikemukakan oleh lawannya.
3. MACAM ; Ps. 1923 KUHPerd.
Menurut Undang-undang
a. Di muka hakim -
Merupakan bukti sempurna Ps. 1925 KUHPerd. -
Tak dapat ditarik Ps. 1926 KUHPerd. b. Di luar sidang
-    Diikuti saksi-saksi Ps. 1927 KUHPerd.
Menurut Ilmu Pengetahuan
- Pengakuan murni,
- Pengakuan dengan Klausula
- Pengakuan dengan Kwalifikasi
SUMPAH
1. DASAR HUKUM -
Pasal 155 s.d. 158 HIR, -
Pasal 17, Pasal 182 s.d. 185 RBg. -
Pasal 1929 s.d. 1945 KUHPerd.
2. PENGERTIAN
Sumpah adalah pernyataan khidmat yang dilakukan oleh salah stu pihak yang berkaitan dengan agamanya.
3.MACAM
Sumpah Pemutus decissoir Sumpah Tambahan supletoir
Penerapan Pembuktian
Pembuktian   dilakukan   setelah   para   pihak   melaksanakan tahap replik dan duplik telah selesai dilakukan. Kesempatan
pembuktian   pertama   diberikan   kepada   Penggugat   lebih dulu.Dalam   praktek   kadang-kadang   baik   bukti   tertulis
maupun saksi-saksi m baru kemudian tergugat. Namun ada juga   bukti   tertulis   lebih   dulu   diberikan   kepada   penggugat
baru   tergugat,   kemudian   pemeriksaan   saksi-saksi   dari penggugat setelah itu baru tergugat. Kalau diperlukan baik
atas usulan salah satu pihak atau atas pertimbangan majelis hakim dapat juga dihadirkan saksi ahli.Dalam kasus tertentu
juga   kadangkala   ada   sidang   ditempat   lokasi   kejadian terjadinya obyek perkara.
Contoh akta pembuktian daftar bukti
Daftar Bukti Penggugat
Rol perkara No…..Pdt. G2000PN………. 1. Bukti P-1     : Kwitansi jual beli antara penggugat dengan
tergugat sebesar Rp. 20.000.000,- dua puluh juta
rupiah.