Ketidakjujuran PENANAMAN KEJUJURAN ANAK MELALUI KANTIN KEJUJURAN DI TK TERUNA DESA TAMBAHREJO, KECAMATAN PAGERUYUNG, KABUPATEN KENDAL

Sebagai orang yang ada di sekitar anak harus bertindak hati-hati serta bijaksana agar anak tidakan yang dilakukan oleh orang- orang di sekitar anak dapat membawa anak kejalan yang benar. Bukan hanya reaksi pada anak yang berbohong melainkan perlu melakukan tindakan perventif dan selalu memberikan motivasi kepada diri anak untuk selalu berperilaku jujur. Manamkan perilaku berbohong pada anak merupakan hal yang merugikan untuk anak dan merupakan hal yang merugikan untuk dirinya sendiri. Karena dengan anak berbohong maka orang-orang tidak anak percaya terhadap anak tersebut. Tekankan kepada anak bahwa semua perilaku yang dia lakukan pasti ada yang melihat, yaitu Allah Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar. Hal ini sangat perlu ditekankan kepada anak, sebab tidak mungkin kita selalu berada disamping anak untuk selalu memperhatikan segala tindakan anak tersebut.

3. Ketidakjujuran

Anak kecil yang berbohong tidak bermaksud untuk menipu orang lain, melainkan sendang mengkhayal. Berbohong terjadi antara lain karena ingin membesar-besarkan dan meniru ketidakjujuran orang lain. Hasrat ini disebabkan karena anak ingin menghindari hukuman, karena kebiasaan anak berbohong bisa disebabkan karena anak takut mendapat hukuman, ketidaksetujuan dan ejekan dari orang lain. Ketidakjujuran anak merupakan pelanggaran atau kebohongan yang dilakukan oleh anak-anak. Menurut Hurlock 1978, 104 ketidakjujuran dalam berbagai bentuk merupakan pelanggaran. Ketidakjujuran kadang-kadang tidak disengaja tetepi lebih sering disengaja. Ketidakjujuran timbul pada tahun prasekolah tetapi lebih menonjol pada akhir masa kanak-kanak. Anak laki-laki dan perempuan belajar dari pengalaman mereka sendiri atau dari teman- teman mereka jalan dan cara menipu orang lain terutama orangtua dan guru. Menutut Ibung 2009, 71 kebiasaan berbohong pada anak dapat dilakukan dengan beberapa bentuk yaitu: a. Memutarnalikan keadaan. b. Melebih-lebihkan, anak menceritakan sesuatu dengan mengombinasikan antara kebenaran dan khayalannya. c. Membual, anak menceritakan sesuatu yang tidak ia lakukan atau tidak ia alami, dengan seolah-olah ia sendiri mengalami atau merasakanya. d. Melepas tanggung jawab dengan melemparkan kesalahan diri sendiri pada orang lain termasuk di dalamnya adalah fitnah. Ketidakjujuran atau berbohong yang dilakukan anak karena mereka punya alasan seperti yang telah dipaparkan di atas yaitu ingin menguji kemampuan diri, keinginan untuk memiliki kekuasaan atas dirinya sendiri, menutupi ketidaktahuanya bahwa ia telah berbuat sesuatu yang “buruk” atau tidak baik. Bentuk perlindungan diri, kurang parcaya diri. Kebohongan juga dilakukan dalam berbagai bentuk yaitu memutarbalikan keadaan, melebih-lebihkan, membual, dan melepas tanggung jawab.

4. Penyebab Anak Tidak Jujur atau Berbohong