BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Sejalan dengan rumusan masalah penelitian ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan tentang pola pengembangan kreativitas kognitif dan bahasa yang
dimiliki anak usia dini. Khususnya pada Kelompok Bermain KB di PAUD “Handayani” SKB Kendal. Karena penelitian ini dimaksudkan untuk
mendiskripsikan pola pengembangan kreativitas kognitif dan bahasa pada anak usia dini, maka pada bagian ini akan disajikan berbagai macam teori tentang anak
usia dini, manajemen pengembangan, kreativitas kognitif serta bahasa.
2.1 Pendidikan Anak Usia Dini
2.1.1 Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab 1, Pasal 1, Butir 14 menyatakan bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang di tujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut”.
Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Kesadaran akan arti penting generasi penerus yang berkaualitas mengharuskan kita serius
membekali anak dengan pendidikan yang baik agar dirinya menjadi manusia yang seutuhnya dan menjadi generasi yang lebih baik dari
13
pendahulunya. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai usia delapan tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Semua anak hendaklah mendapat kesempatan belajar di sekolah, demikian keinginan Jhon Comenius dalam Partini, 2010:3 tokoh
pendidikan anak usia dini. Pemerhati anak yang lainnya adalah Rousseau dalam Partini, 2010:4. Ia menentang pendapat bahwa anak adalah
miniatur orang dewasa dan baginya pendidikan harus disesuaikan dengan usia atau tingkat perkembangan anak. Usia dini biasa disebut usia Golden
Age karena fisik dan motorik anak berkembang dan bertumbuh dengan cepat, baik perkembangan emosiaonal, intelektual, bahasa maupun moral
budi pekerti. Di Indonesia penggarapan pendidikan anak yang serius telah ada
sejak 1922 dengan nama Taman Indria untuk anak dibawah tujuh tahun dibawah naungan Perguruan Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara. Sistem yang digunakannya disebut among, bahwa pendidikan anak harus didesain sesuai dengan kodrat anak menuju adab yang baik.
Hingga saat ini Perguruan taman Siswa yang berpusat di Yogyakarta terkenal dengan ajaran adab atau budi pekerti yang mengintegrasi pada
siswa-siswanya.
Pendidikan anak usia dini mentitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik koordinasi motorik halus
dan kasar, kecerdasan daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, sosio emosional sikap dan perilaku serta agama
bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
2.1.2 Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini Ada dua tujuan diselenggarakanya pendidikan anak usia dini yaitu:
a. Membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh
dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optiml di dalam memasuki pendidikan dasar
serta mengarungi kehidupan di masa dewasa. b.
Membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar akademik di sekolah.
2.1.3 Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Pasal 28 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bentuk satuan pendidikan anak usia dini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Jalur Pendidikan Formal
Terdiri atas Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Atfal. Taman Kanak- kanak dan Raudhatul Atfal dapat diikuti anak usia lima tahun keatas.
Termasuk disini Bustamul Atfal.
b. Jalur Pendidikan Non Formal
Terdiri atas Penitipan Anak, Kelompok Bermain dan satuan PAUD sejenis. Kelompok Bermain dapat diikuti dapat diikuti anak usia dua
tahun ke atas, sedangkan Penitipan Anak dan satuan PAUD sejenis diikuti sejak lahir, atau usia tiga bulan.
c. Jalur Pendidikan Informal
Terdiri atas pendidikan yang diselenggarakan di keluarga dan di lingkungan. Ini menunjukan bahwa pemerintah melindungi hak anak
untuk mendapatkan layanan pendidikan, meskipun mereka tidak masuk ke lembaga pendidikan anak usia dini, baik formal maupun nonformal.
2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Anak Usia Dini Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan khususnya di
Indonesia yaitu: a.
Faktor Internal meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Depdiknas, Dinas Pendidikan Daerah dan juga sekolah yang berada digaris depan.
b. Faktor eksternal adalah masyarakat pada umumnya.
2.2 Perkembangan Anak Usia Dini