Teknik Analisis Data Uji Coba Produk

51

3.3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah prosentase untuk menganalisis dan penilaian subyek pengembang dalam menilai tingkat kelayakan, kualitas dan keterterimaan produk terhadap produk pengembangan. Dalam pengolahan data, presentase diperoleh dengan rumus dari Mohammad Ali 2008: 184. Keterangan : F : frekuensi relatif angka presentase f : frekuensi yang sedang dicari frekuensinya N : jumlah seluruh nilai jumlah seluruh data 100 : konstanta Dari hasil presentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk memperoleh kesimpulan data. Pada tabel 1 akan disajikan klasifikasi dalam presentase. Tabel 4. Klasifikasi Persentase Persentase Klasifikasi Makna – 20 20,1 – 40 40,1 – 70 70,1 – 90 90,1 – 100 Tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik Dibuang Diperbaiki Digunakan bersyarat Digunakan Digunakan Sumber Guilford dalam Faqih, 1996: 57. 52

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

4.1 Hasil Data Uji Coba

4.1.1 Data Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan perlu dilakukan untuk mengetahui permasalahan- permasalahan pembelajaran yang terjadi di lapangan terutama berkaitan dengan proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Kegiatan ini dilakukan dengan menganalisis proses pembelajaran yang terjadi sesungguhnya dilapangan, melakukan obervasi pembelajaran dan melakukan studi pustakakajian literatur. Sesuai dengan kompetensi dasar pada materi atletik bagi kelas 1 Sekolah Dasar, di sebutkan bahwa siswa mempraktikkan ketrampilan atletik dengan menggunakan alat dan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerja sama kejujuran menghargai semangat dan percaya diri. Kenyataan yang ada dalam proses pembelajaran atletik yang sesungguhnya, khususnya pada materi lari estafet di Sekolah Dasar masih jauh dari yang diharapkan. Pada proses pembelajaran lari estafet ditemui beberapa hal, antara lain terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran disekolah, baik terbatas secara kuantitas dan kualitasnya. Permasalahan tersebut semakin mendalam dan berpengaruh secara signifikan terhadap proses pembelajaran Penjasorkes, karena didukung oleh tingkat kemampuan, kreativitas dan inovasi para guru Penjasorkes selaku pelaksana khususnya dalam pengembangan model pembelajaran.