1
I. PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG
Sayuran merupakan salah satu produk hortikultura yang mempunyai peluang cukup besar untuk dikembangkan di Indonesia. Dari sudut pandang
produksi, budidaya sayuran dapat dilakukan secara teratur sepanjang tahun karena iklimnya yang memungkinkan. Selain itu, topografi Indonesia juga memungkinkan
pengembangan tanaman sayuran, baik dalam skala besar maupun kecil. Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan dan kesadaran
masyarakat akan pentingnya nilai gizi makanan memberi dampak meningkatnya permintaan sayur-sayuran.
Salah satu produk hortikultura yang banyak diminati atau dikonsumsi oleh masyarakat adalah wortel. Wortel merupakan salah satu sayuran yang memiliki
nilai ekonomis tinggi. Wortel biasanya dipasarkan dalam bentuk wortel segar maupun dalam bentuk olahan fresh cut. Sayuran ini sudah sangat dikenal
masyarakat Indonesia dan popular sebagai sumber vitamin A karena memilki kadar karoten provitamin A.
Saat ini perkembangan tanaman wortel sudah cukup luas diusahakan oleh petani, hal ini disebabkan karena harganya yang menguntungkan serta dibutuhkan
oleh masyarakat secara luas. Permintaan wortel setiap tahunnya di dalam negeri cenderung meningkat. Akan tetapi, pedagang atau petani masih kurang optimal
dalam melakukan penanganan pasca panen wortel, sehingga produk yang dipasarkan kurang berkualitas. Salah satunya adalah proses pemutuan, dimana
proses ini biasanya dilakukan secara visual dengan memperhatikan bentuk fisik, sifat fisik, ukuran buah atau kombinasinya yang dilakukan secara manual.
Pemutuan secara manual ini masih memiliki banyak kekurangan karena sistem visual manusia dapat mengalami kelelahan dan kejenuhan sehingga hasil yang
diperoleh tidak konsisten. Oleh karena itu, diperlukan sistem visual yang dapat digunakan untuk
proses pemutuan dan pendeteksian kerusakan pada buah-buahan dan sayuran. Salah satu sistem visual yang telah dipakai adalah teknik pengolahan citra image
processing . Teknik pengolahan citra adalah suatu teknik yang dikembangkan
2 untuk mendapatkan informasi dari citra dengan cara memodifikasi bagian dari
citra yang diperlukan sehingga menghasilkan citra lain yang lebih informatif jain et al.,1995
Dengan adanya sistem visual diharapkan dapat membantu proses pemutuan sehingga diperoleh hasil yang konsisten dan sesuai dengan keinginan
pangsa pasar serta dapat diterima oleh konsumen. Oleh sebab itu, konsumen kalangan menengah keatas cenderung lebih memilih produk yang memiliki mutu
yang bagus walaupun dengan harga yang lebih tinggi.
B. TUJUAN