PENUTUP ANALISIS PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KEIMIGRASIAN (Studi Putusan No. 310/Pid.Sus/2013/PN.Kld)

Migrasi bukanlah fenomena yang baru. Selama berabad-abad, manusia telah melakukan perjalanan untuk berpindah mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang lain. Dalam beberapa dekade terakhir ini, proses globalisasi telah meningkat. Faktor yang mendorong yaitu para imigran ingin mencari peruntungan di luar negeri. Hal ini kemudian menyebabkan meningkatnya jumlah aktivitas migrasi dari negara-negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Eropa Timur ke Eropa Barat, Australia dan Amerika Utara. Berangkat dari fenomena ini lah kemudian muncul praktek penyimpangan, yaitu melakukan aksi untuk memindahkan manusia ke negara-negara tujuan secara ilegal karena batasan dan ketidakmampuan dari para imigran dalam memenuhi syarat sebagai imigran resmi. 4 Imigran gelap dalam Undang-Undang tentang Keimigrasian diartikan sebagai penyelundupan manusia yang merupakan perbuatan yang bertujuan mencari keuntungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk diri sendiri atau untuk orang lain yang membawa seseorang atau kelompok orang, baik secara terorganisasi maupun tidak terorganisasi, atau memerintahkan orang lain untuk membawa seseorang atau kelompok orang, baik secara terorganisasi maupun tidak terorganisasi, yang tidak memiliki hak secara sah untuk memasuki Wilayah Indonesia atau keluar Wilayah Indonesia danatau masuk wilayah negara lain yang orang tersebut tidak memiliki hak untuk memasuki wilayah tersebut secara sah, baik dengan menggunakan dokumen sah maupun 4 Manshur Zikri, Permasalahan Imigran Gelap dan People Smuggling dan Usaha-Usaha Serta Rekomendasi Kebijakan dalam Menanggulanginya, Tugas Akhir, Depok: Universitas Indonesia, 2010, hlm. 1. dokumen palsu, atau tanpa menggunakan dokumen perjalanan, baik melalui pemeriksaan imigrasi maupun tidak. 5 Kasus mengenai pelaku tindak pidana keimigrasian yang terjadi di Lampung yaitu kasus imigran gelap sebagaimana di dalam Putusan Pengadilan Negeri Kalianda Nomor 310Pid.Sus2013PN.Kld. Tindak pidana keimigrasian tersebut dilakukan oleh seorang yang berkewarganegaraan Myanmar yang bernama Imam Hussen. Imigran gelap yang bernama Imam Hussen berangkat dari medan menuju Jakarta menggunakan bus PO Medan Jaya dengan ongkos sebesar Rp 1.100.000,00 satu juta seratus ribu rupiah untuk 3 tiga orang termasuk 2 dua orang imigran gelap lainnya. Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 3 tiga hari sampai di pintu gerbang Pelabuhan Bakauheni Provinsi Lampung pada hari Senin tanggal 17 Desember 2012 sekitar jam 15.00 WIB terkena razia dan diamankan oleh petugas KSKP Pelabuhan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan dan ketika dilakukan pemeriksaan dokumensurat terhadap 2 dua orang imigran tersebut ternyata tidak memiliki dokumen Keimigrasian yang sah. Sebagai orang asing yang berkewarganegaraan Myanmar seharusnya Imam Hussen dapat masuk ke Wilayah Indonesia setelah mendapat tanda masuk sebagaimana diatur dalam Pasal 45 Undang-Undang Nomor 6 tentang Keimigrasian, dimana tanda masuk diberikan oleh Pejabat Imigrasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi kepada Orang Asing yang telah memenuhi persyaratan masuk Wilayah Indonesia. Tanda Masuk bagi Orang Asing pemegang Visa diplomatik atau Visa dinas yang melakukan kunjungan singkat di Indonesia 5 Pasal 1 Butur 32 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI SECARA BERSAMASAMA (Studi Kasus No. 862/PID/B2010/PNTK)

0 4 51

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA INCEST (Studi Putusan No.24/Pid.B/2012/PN.KLD)

3 21 44

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Putusan PN Nomor : 195/PID.B/2012/PN.GS)

0 7 61

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA MATI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA WARGA NEGARA ASING (Studi Putusan MA Nomor:1599 K/Pid.Sus/2012)

1 28 64

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERBANKAN DALAM PERKARA NOMOR: 483/Pid.Sus./2013/PN.TK

0 4 60

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU PENCABULAN TERHADAP ANAK (Studi Putusan Nomor: 66/Pid/2013/PT.TK)

0 0 12

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KELALAIAN YANG MENGAKIBATKAN ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA (Studi Putusan Nomor: 144/Pid.Sus/2013/PN.M)

0 0 13

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA PERCOBAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERZINAHAN (Studi Kasus Putusan No: 300/Pid.B/2017/PN.Tjk)

0 0 13

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN BEBAS TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERUSAKAN (Studi Perkara Nomor: 892/Pid.B/2014/PN.Tjk.)

0 1 15

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Putusan Nomor: 18/Pid.Sus-TPK/2016/PN.Tjk)

0 1 15