Tujuan Jaksa Pengacara Negara

17 hukum maupun pejabat Tata Usaha Negara, dalam hubungan dengan masyarakat. Tidak jarang kewibawaan pemerintah terganggu sehingga perlu upaya untuk melindungi dan menegakkan kewibawaan pemerintah tersebut. d. Melindungi Kepentingan Umum Tidak jarang Kepentingan Umum dirugikan sebagai akibat dari perbuatan suatu badan hukum atau perseorangan . Dengan dibentuknya satuan kerja Jaksa Agung Muda Perdata Dan Tata Usaha Negara JAMDATUN, diharapkan Kejaksaan dapat turut serta berperan untuk melindungi kepentingan umum dan memulihkan kerugian yang di akibatkan oleh perbuatan melawan hukum. 3

2.3 Pengacara atau Advokat

Pengacara lawyer disebut juga attorney di Jepang, Srilanka, Afrika, dan Amerika Serikat. Di Inggris, Belgia, Afrika Selatan, India dan Israel adalah Advocate. Kata advokat berasal dari bahasa latin, yaitu advocare yang berarti untuk melindungi, untuk memanggil seorang penolong. Dalam Bahasa Belanda, advokat adalah advocaat en procureur yang berarti penasihat hukum, pembela perkara, pengacara. Sedangkan dalam Bahasa Inggris, yaitu advocate adalah person who does this professionally in a court of law, yang berarti seseorang yang berprofesi sebagai seorang ahli hukum di pengadilan, melindungi dengan argumen, untuk mendukung. 3 Pengarahan Jaksa Agung Muda Perdata Dan Tata Usaha Negara Pada Raker Kejaksaan 5 juni 2000, Hlm.11. 18 Advokat sendiri menurut undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat Pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa : “Advokat adalah orang yang berprofesi memberikan jasa hukum, baik didalam maupun diluar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan undang- undang ini.” Sebelum Undang-Undang tentang Advokat berlaku, di Indonesia banyak penggunaaan nama yang menyangkut profesi advokat seperti pengacara, penasihat hukum, dan konsultan hukum. Setelah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokad ini diberlakukan, mengacu pada Pasal 32 undang- undang tersebut, maka pengacara, penasihat hukum, dan konsultan hukum, semuanya disebut sebagai advokat. Advokat berstatus sebagai penegak hukum adalah salah satu perangkat hukum dalam proses peradilan kedudukannya setara dengan penegak hukum lainnya, menegakkan hukum dan keadilan. Lebih tegas lagi adalah salah satu pilar supremasi hukum dan pelindung hak asasi manusia di Indonesia. Menurut Soerjono So ekanto, ruang lingkup pada istilah “penegak hukum” sangat luas, oleh karena menyangkut mereka yang secara langsung dan tidak langsung berkecimpung dibidang penegakkan hukum. dari pengertian luas tersebut, Soerjono lebih membatasi pengertiannya, yaitu kalangan yang secara langsung berkecimpung dalam bidang penegakkan hukum yang tidak hanya mencakup Law Enforcement akan tetapi juga Peace Maintence. Dengan demikian mencakup mereka yang bertugas dibidang-bidang kehakiman, kejaksaan, kepolisian, kepengacaraan dan pemasyarakatan. 19 Sementara istilah penegak hukum yang sebenarnya merupakan terjemahan dari Law enforcement officer yang dalam arti sempit hanya berarti polisi tetapi dapat juga mencakup jaksa. Namun, di Indonesia diperluas pula dengan para hakim dan memasukkan pula dalam pengertian penegak hukum ini para pengacara advokat. 4 Penegasan advokat sebagai penegak hukum dinyatakan oleh Pasal 5 Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang advokat, yaitu : “Advokad berstatus sebagai penegak hukum, bebas dan mandiri yang dijamin oleh hukum dan peraturan perundang- undangan.” Dalam penjelasan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 disebutkan sebagai berikut : “Yang dimaksud dengan advokat berstatus sebagai penegak hukum adalah advokat sebagai salah satu perangkat dalam proses peradilan yang mempunyai kedudukan setara dengan penegak hukum lainnya dalam menegakkan hukum dan keadilan.” Prinsip bebas dan mandiri ini diperlukan sebagai kontribusi pelaksanaan kekuasaan kehakiman yang bebas dari campur tangan dan pengaruh dari luar. Hal mana prinsip ini utamanya tercermin pada pengangkatan, pengawasan dan penindakan advokat. Karena pengangkatan dan pengawasan advokad dilakukan oleh Organisasi Advokat, bukan lagi oleh Ketua Mahkamah Agung dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Bahkan dalam hal advokat berhenti atau diberhentikan dari profesinya juga dilakukan oleh Organisasi Advokat. Mahkamah Agung dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia hanya mendapat 4 Santoso, Topo. 2000. Polisi dan Jaksa :Keterpaduan atau Pergulatan. Pusat Studi Peradilan Pidana Indonesia : Depok. Hlm. 19