Prinsip dan Ciri-ciri Model Pembelajaran Koopeatif Tipe TPS

b Tanggung jawab perseorangan individual accountability. c Interaksi tatap muka face to face promotion interaction. d Partisipasi dan komunikasi participation communication. e Evaluasi proses kelompok. Sedangkan menurut Slavin dalam Slameto, 2003: 61-62, prinsip-prinsip utama dari belajar kooperatif adalah sebagai berikut. a Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan. b Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. c Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Unsur-unsur atau prinsip dasar yang perlu ditanamkan kepada siswa menurut Lungren dalam Trianto, 2007: 47 adalah sebagai berikut: 1 para siswa harus memiliki persepsi sama bahwa mereka “tenggelam” atau “berenang” bersama, 2 para siswa memiliki tanggung jawab terhadap tiap siswa lain dalam kelompoknya, di samping tanggung jawab terhadap diri sendiri, dalam mempelajari materi yang dihadapi, 3 para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama, 4 para siswa harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab sama besarnya diantara para anggota kelompok, 5 para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok, 6 para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan kerjasama selama belajar, dan 7 para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Menurut Julianto, dkk. 2011: 41 prinsip dasar dan ciri-ciri dalam pembelajaran kooperatif tipe TPS yaitu: kelompok terbentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok terdiri dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan gender, penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu, dibentuk secara berpasang- pasangan, siswa bertukar informasi antar siswa yang lain.

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS

Menurut Isjoni 2009: 78 kelebihan tipe TPS yaitu optimalisasi partisipasi siswa, yaitu memberi kesempatan delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Sedangkan menurut Hartina dalam Lutfiah, 2008: 12, kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TPS antara lain sebagai berikut: a. Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan- pertnyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yangdiajarkan. b. Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah. c. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang. d. Siswa memperoleh kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar. e. Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran. Adapun kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dikemukakan oleh Hartinah dalam Lutfiah, 2008:12 adalah sangat sulit diterapkan di sekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah dan waktu yang terbatas, sedangkan jumlah kelompok yang terbentuk banyak. Hal yang senada juga diungkapkan oleh Lie 2004: 46, kekurangan dari kelompok berpasangan kelompok yang terdiri dari 2 orang siswa adalah sebagai berikut: a. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor b. Lebih sedikit ide yang muncul c. Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.

4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS

Menurut Rusman 2011: 98 langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TPS terdiri dari lima langkah, dengan tiga langkah utama sebagai ciri khas yaitu think, pair, dan share dan 2 langkah tahap pendahuluan dan tahap penghargaan. Kelima tahapan pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat dilihat pada tabel berikut.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Juwiring

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERKALIAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE Peningkatan Hasil Belajar Perkalian Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Pada Pelajaran Matematika Siswa Kelas 3 SDN Gemampir Kecamatan Karan

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERKALIAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE Peningkatan Hasil Belajar Perkalian Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Pada Pelajaran Matematika Siswa Kelas 3 SDN Gemampir Kecamatan Karang

0 1 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

0 0 71

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

0 0 16

Peningkatan Hasil Belajar PAI Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share

0 0 12