Pemenuhan Kebutuhan Pangan Pemenuhan Kebutuhan Sandang

Tabel 13 Sebaran contoh menurut pendapatan per kapita Kategori pendapatan per kapita Penggarap Buruh tani n n Tidak sejahtera 28

46.7 51

85.0 Sejahtera 32

53.3 9

15.0 Total 60 100.0 60 100.0 p-value 0.000 Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa lebih dari setengah 53.3 keluarga contoh petani penggarap berada pada kategori sejahtera, sebaliknya sebagian besar keluarga contoh buruh tani berada pada kategori tidak sejahtera yakni sebesar 85.0 persen. Berdasarkan hasil uji beda, terdapat perbedaan pendapatan per kapita antara keluarga petani penggarap dan buruh tani Tabel 13. Tingkat kesejahteraan yang berbeda antara petani penggarap dan buruh tani diduga karena keluarga penggarap mendapatkan penghasilan yang relatif besar dari lahan pertanian yang dimilikinya, sedangkan keluarga buruh tani yang tidak mempunyai lahan pertanian hanya mendapatkan upah dari hasil mengelola lahan milik petani penggarap dengan jumlah upah yang relatif rendah yakni berkisar antara Rp 15 000-Rp 20 000 per hari serta memperoleh seperenam bagian dari hasil pada setiap panen.

2. Pemenuhan Kebutuhan Pangan

Pemenuhan kebutuhan pangan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan frekuensi makan dan keragaman pangan. Dari Tabel 14 dapat diketahui bahwa lebih dari setengah contoh 76.7 keluarga penggarap dan setengah contoh 50.0 keluarga buruh tani dapat makan tiga kali sehari, sedangkan sisanya 23.3 persen keluarga penggarap dan 50.0 persen keluarga buruh tani hanya makan satu atau dua kali sehari. Sebagian besar contoh 86.7 keluarga penggarap dan 56.7 persen keluarga buruh tani mengkonsumsi makanan yang beragam, sisanya 13.3 persen keluarga penggarap dan 43.3 persen keluarga buruh tani mengkonsumsi makanan yang tidak beragam. Mereka cenderung mengkonsumsi makanan seadanya tanpa lauk pauk yang memadai. Hal ini diduga karena kemampuan daya beli keluarga buruh tani terhadap pangan yang masih rendah, karena sebagian besar keluarga buruh tani memiliki pendapatan per kapita di bawah garis kemiskinan. Tabel 14 Sebaran contoh menurut pemenuhan kebutuhan pangan Kebutuhan Pangan Penggarap Buruh tani n n Frekuensi Makan per hari 1 kali 0.0 3 5.0 2 kali 14 23.3 27 45.0 3 kali 46 76.7 30 50.0 Total 60 100.0 60 100.0 Keragaman Pangan Ya 52 86.7 34 56.7 Tidak 8 13.3 26 43.3 Total 60 100.0 60 100.0

3. Pemenuhan Kebutuhan Sandang

Pemenuhan kebutuhan sandang atau pakaian sangat penting dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pemenuhan kebutuhan sandang dalam penelitian ini dilihat dari jumlah rata-rata pakaian yang dimiliki anggota keluarga dan keragaman pakaian dalam melakukan aktivitas. Hampir seluruh contoh 90.0 keluarga penggarap dan sebesar 71.7 persen keluarga buruh tani memiliki pakaian rata-rata lebih dari empat stel. Kepemilikan jumlah rata-rata pakaian lebih dari empat stel ini memungkinkan anggota keluarga untuk berganti pakaian setiap aktivitas berbeda. Sebanyak 43.3 persen keluarga penggarap dan 13.3 persen keluarga buruh tani selalu berganti pakaian pada setiap aktivitas yang berbeda. Akan tetapi, sebesar 25 persen keluarga buruh tani dan 11.7 persen keluarga penggarap menyatakan jarang berganti pakaian. Bahkan sebesar 8.3 persen buruh tani dan sebesar 1.7 persen keluarga penggarap menyatakan tidak pernah berganti pakaian pada setiap aktivitas yang berbeda Tabel 15. Tabel 15 Sebaran contoh menurut pemenuhan kebutuhan sandang Kebutuhan Sandang Penggarap Buruh tani n n Jumlah Pakaian Rata-Rata 2 stel 0.0 2 3.3 3 stel 3

5.0 8

13.3 4 stel 3 5.0 7 11.7 4 stel 54 90.0 43 71.7 Total 60 100.0 60 100.0 Keragaman Berpakaian Tidak pernah 1 1.7 5 8.3 Jarang 7 11.7 15 25.0 Kadang-kadang 26 43.3 32 53.3 Selalu 26

43.3 8

13.3 Total 60 100.0 60 100.0