59
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Dasar Penelitian
Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi. Hal ini disebabkan karena penelitian bertujuan
mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologi dan konsisten. Melalui proses penelitian tersebut diadakan analisis dan konstruksi terhadap
data yang telah dikumpulkan dan diolah Soerjono Soekanto, 2001: 1. Metode penelitian berasal dari kata “metode” yang berarti cara yang tepat
untuk melakukan sesuatu dan “logos” yang berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pemikiran
secara seksama untuk mencapai tujuan. Sedangkan penelitian adalah sesuatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai
menyusun laporannya Narbuko Ahmad, 2004: 1. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan strategi penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah “prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.
” Moleong, 2000: 3. Sedangkan menurut Kirk dan
Miller, penelitian kualitatif adalah “tradisi
60
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan
dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan peristilahannya”
Moleong, 2000: 3. Strategi penelitian kualitatif digunakan karena beberapa alasan, yaitu:
Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan yang ada,
Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan peneliti dengan pemberi informasi,
Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri
dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Moleong, 2002: 237.
Penelitian ini merupakan studi lapangan, dimana keadaan selanjutnya diuraikan secara rinci, spesifik dan jelas sehingga objektivitas
penelitian agar semakin terwujud. Selain itu, metode kualitatif lebih mudah disesuaikan apabila berhadapan dengan kenyataan dilapangan.
Pendekatan ini dilakukan pada batasan masalah dan ruang lingkup objek yang telah diterapkan dalam pola rancangan penelitian.
Penelitian dalam ilmu hukum dapat dibedakan kedalam dua cabang spesialisasi. Pertama, ilmu hukum dapat dipelajari dan diteliti sebagai suatu
“skin in sistem”studi mengenai law in book. Kedua, ilmu hukum dapat dipelajari dan diteliti sebagai
“skin out sistem” studi mengenai law in action.
Penelitian terhadap ilmu hukum sebagai “skin in sistem” atau sering
juga disebut sebagai penelitian doktrinal, terdiri dari: 1.
Penelitian yang berupa usaha inventarisasi hukum positif 2.
Penelitian yang berupa usaha penemuan asas-asas dan falsafah dogma atau doktrin hukum positif.
3. Penelitian yang berupa usaha penemuan hukum in concreto yang
banyak diterapkan untuk menyelesaikan suatu perkara hukum tertentu. Sunggono, 2003: 43.
3.2 Metode Pendekatan