REGULASI SINTESIS XILANASE TINJAUAN PUSTAKA A. HEMISELULOSA DAN XILAN

D. REGULASI SINTESIS XILANASE

Sintesis xilanse dapat terjadi secara konstitutif maupun induktif. Xilanase yang disintesis secara konstitutif akan mendegradasi xilan yang merupakan heteropolisakarida berukuran besar dan tidak dapat masuk begitu saja ke dalam sel. Hidrolisis xilan tersebut menghasilkan fragmen yang mempunyai berat molekul rendah, seperti xilosa, xilobiosa, xilotriosa, dan oligosakarida lainnya. Xilosa dan xilooligomer yang berukuran kecil tersebut dapat dengan mudah masuk ke dalam sel bakteri dan menginduksi sintesis xilanase melalui beberapa mekanisme yang berbeda. Regulasi sintesis xilanase dapat dilihat pada Gambar 2. Wang, et al. 1992 dan Gomes, et al. 1994 di dalam Subramaniyan dan Prema 2002, menjelaskan dua mekanisme induksi xilanse oleh xilooligomer melalui dua mekanisme. Mekanisme pertama, xilooligomer ditransport langsung ke dalam sel dan kemudian dihidrolisis oleh β-xilosidase intraseluler menjadi xilosa. Mekanisme ini didukung oleh keberadaan β- xilosidase intraseluler yang secara umum terdapat di dalam mikroorganisme. Mekanisme kedua, xilooligomer dihidrolisis menjadi xilosa selama proses transportasi melalui membran ke dalam matriks sel. Hidrolisis dilakukan oleh transporter penghidrolisis hydrolitic transporters yang memiliki sisi aktif untuk memecah ikatan ekso- β-1,4 seperti yang dimiliki oleh β-xilosidase. Tahapan ini dapat dilakukan jika enzim β-xilosidase juga memiliki aktivitas transferase. Kedua mekanisme di atas akan menghsilkan xilosa yang merupakan induser dalam sintesis xilanse. Senyawa xilosa juga kemudian mengalami proses transglikosilasi menghasilkan XylB1-2Xyl dan GlcB1-2Xyl. Senyawa ini bertindak sebagai induser tambahan terhadap gen penyandi enzim xilanolitik. Menurut Kulkarni, et al. 1999, xilanase dihasilkan oleh kultur Bacillus circulans yang ditumbuhkan pada media yang mengandung xilosa, manosa dan selebiosa, tetapi xilanase tidak dihasilkan pada media yang mengandung glukosa. Represi katabolit oleh glukosa merupakan fenomena yang umum dijumpai dalam biosintesis xilanase. Gambar 3. Regulasi biosintesis xilanase Kulkarni et al., 1999 EKSPRESI XILANASE Glukosaxilosa Membran sel Alat sekresi Alat sekresi Aktivitas xilanase konstitutif Xilan Xilooligosakarida + xilobiosa + xilosa Xilosidase Induksi xilanase primer Monohetero disakarida Glukosa Induksi xilanase tahap kedua Xilobiase Sitoplasma Permeases Xilanase Xilosidase Transglikosidase Cairan ekstraseluler

III. BAHAN DAN METODE A. BAHAN DAN ALAT

Bahan-bahan yang digunakan adalah tongkol jagung hibrida CP 2 utuh dan busuk. Tongkol jagung diperoleh dari Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Jawa Barat. Tongkol jagung hibrida CP2 busuk diperoleh dengan cara disimpan pada suhu lembab selama dua bulan di daerah Bogor, Jawa Barat. Bahan-bahan kimia yang digunakan adalah ekstrak khamir Oxoid, K 2 HPO 4 , MgSO 4 .7H 2 O, NaCl, NH 4 Cl, Na 2 HPO 4 , CuSO 4 .5H 2 O, NaOH, Na-K tartrat, Na 2 CO 3, NaOCl, oat spelt xylan Sigma, bacto agar Oxoid, tryptone, 3,5- Dinitro salycilic acid Sigma, D-xilosa Sigma, substrat paranitrophenyl- β- D-xylopiranoside Sigma, paranitrophenol Sigma, etanol 95 , buffer tris- HCl, bufer fosfat sitrat, bufer fosfat, bufer glisin-NaOH, coomassie brilliant blue G-250 Sigma, bovine serum albumine Sigma, kertas saring dan bahan untuk SDS-PAGE Lampiran 14. Alat-alat yang digunakan adalah cawan petri, gelas piala, labu erlenmeyer, gelas ukur, labu takar, tabung reaksi, jarum ose, botol semprot, inkubator, sheaker, spektrofotometer, alat sterilisasi, pH- meter, pipet mikro, oven, pengaduk stirer, sentrifuse, kertas saring, alat penyaring, dan mesin penggiling.

B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan Biokimia, Pusat Antar Universitas, Bioteknologi, IPB. Waktu pelaksanaan selama 10 bulan yang dimulai pada bulan November 2005 sampai dengan Agustus 2006.