obyek, maka akan dapat kelihatan dari cara seseorang bertindak, memperhatikan akan melakukan kegiatan terhadap obyek tersebut.
Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat cirri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan
atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Oleh sebab itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya, sejauh yang dilihat itu mempunyai hubungan
dengan kepentingan sendiri. Menurut Bernard, minat tidak timbul secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu
belajar atau bekerja Sardiman, 2011:76. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpukan bahwa minat merupakan suatu
keinginan yang cenderung menetap pada diri seseorang untuk mengarahkan pada suatu pilihan tertentu sebagai kebutuhannya, kemudian di lanjutkan untuk
diwujudkan dalam tindakan nyata dengan adanya perhatian pada objek yang diinginkannya itu untuk mencari informasi sebagai wawasan bagi dirinya. Demikian
halnya dengan para siswa kelas X SMA yang berminat dan telah memilih suatu program peminatan, dan ketika keinginan tersebut ada dan menetap pada diri mereka,
maka timbullah rasa ingin mengetahui tentang objek yang dibutuhkannya serta dikaitkan dengan cita-citanya dimasa yang akan datang.
2.2.2 Perkembangan Minat
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian yang merupakan hasil pengalaman belajar.Minat terhadap sesuatu yang dipelajari dan mempengaruhi
penerimaan minat-minat baru.Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar
dan menyokong belajar dan selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru.
Minat tidak muncul dan terbentuk begitu saja dalam diri seseorang, melainkan minat muncul dari beberapa faktor, yaitu adanya hal yang menarik perhatian terhadap
suatu objek atau keinginan, adanya dorongan dari dalam diri seseorang dan adanya dorongan dari luar.Perkembangan minat dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling
terkait dan saling mempengaruhi yaitu faktor fisik, psikis, dan lingkungan.Minat tidak dapat dikembangkan apabila fisik dan psikis siap, namun lingkungan tidak
mendukung, demikian sebaliknya. Semua minat dapat diekspresikan melalui suatu pertanyaan yang menunjukan
bahwa anak didik lebih menyukai satu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Anak didik yang memiliki
minat terhadap subjek tertentu cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut Slameto,2003: 180.
Menurut Djamarah 2008:167 pengaruh minat adalah: Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang
berminat terhadap suatu matadiklat akan mempelajari dengan sungguh- sungguh karena ada yang menarik baginya. Anak didik akan mudah
menguasai pelajaran yang menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan lancer bila disertai minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang
dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam rentan waktu tertentu.Oleh karena itu guru perlu membangkitkan minat anak didik agar
pelajaran yang diberikan dapat dengan mudah dipahami.Demikian pula dengan menentukan jurusan disesuaikan dengan minat anak didik.
Menurut Crow tiga motif penting yang dapat dijadikan alasan untuk mendorong tumbuhnya minat studi dalam diri seorang siswa, yaitu: 1 suatu
dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi. 2 hasrat siswa untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi. 3
cita-cita untuk sukses dimasa depan dalam suatu bidang khusus.
2.2.3 Unsur-Unsur Minat