9
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Anni dkk 2007:2 belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan
dikerjakan, sedangkan menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono 2009:9, belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar, maka responnya menjadi
baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Sedangkan menurut Rifa’i 2009:82 belajar merupakan proses penting bagi perubahan
perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Adapun menurut Baharruddin 2010:11 belajar
merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Berdasarkan pengertian belajar dari pendapat para pakar
tersebut maka belajar merupakan serangkaian kegiatan seseorang yang dilakukan untuk merubah tingkah laku seseorang sehingga memperoleh konsep dan cara
yang baru. Proses belajar pada dasarnya adalah proses komunikasi yang diwujudkan
melalui kegiatan penyampaian informasi kepada peserta didik. Informasi yang disampikan dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan
sebagainya. Dalam proses pembelajaran, peserta didik berkedudukan sebagai subyek belajar, sedangkan pendidik berkedudukan sebagai pengendali. Proses
komunikasi dalam suatu pembelajaran dapat terjadi antara pendidik dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, dan juga dapat terjadi antara
peserta didik dengan sumber belajar lainnya. Agar peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien serta mengena pada tujuan yang diharapkan, maka
dalam proses pembelajaran pendidik harus memiliki strategi. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau
biasanya disebut metode pembelajaran. Pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh seorang guru sedemikian
rupa agar siswa mau belajar untuk mengubah tingkah lakunya menjadi lebih baik. Guru berusaha menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan siswa belajar
dari sesuatu yang belum ia ketahui menjadi mengetahui. Agar proses pembelajaran berhasil, maka seorang guru harus mempunyai pengetahuan dan
pengalaman yang cukup dalam merumuskan kegiatan belajar mengajar, mengelola kelas, merumuskan tujuan, memilih metode yang tepat, menerapkan media,
membuat stategi mengajar, dan sebagainya. Tugas guru adalah membelajarkan siswa, yaitu membuat siswa agar dapat belajar dan hasil belajar siswa tersebut
dapat tercapai secara optimal.
2. Hasil Belajar