Teori Belajar Hakikat Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KERANGKA TEORI

2.1.1 Teori Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Anni, 2007: 2. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Hamalik, 2010: 28 Slameo dalam Kurnia, 2007: 1-3 merumuskan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Rahyubi 2012: 6, mengemukakan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan latihan indera dan pengalaman. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hakikat dari belajar yaitu proses aktif yang berarti belajar adalah proses reaksi terhadap semua situasi yang dilakukan disekitar individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, yang diperoleh me lalui interaksi individu dengan lingkungannya. Untuk mengetahui aspek yang 12 dimiliki siswa dalam belajar maka kegiatan yang dilakukan yaitu melalui proses pembelajaran.

2.1.2 Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Wikipedia.com Hamalik 2010: 57, pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi ketercapaian tujuan pembelajaran. Melaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tatap muka sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Penjelasan kegiatan tatap muka adalah sebagai berikut: 1 Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dari kegiatan penyampaian materi pelajaran, membimbing dan melatih peserta didik terkait dengan materi pelajaran, dan menilai hasil belajar yang terintegrasi dengan pembelajaran dalam kegiatan tatap muka; 2 Menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam proses pelaksanaan pembelajaran tatap muka antara lain berupa penilaian akhir pertemuan atau penilaian akhir tiap pokok bahasan merupakan bagian dari kegiatan tatap muka; 3 Kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau termediasi dengan menggunakan media antara lain video, modul mandiri, kegiatan observasi eksplorasi; 4 Kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan antara lain di ruang teorikelas, laboratorium, studio, bengkel atau di luar ruangan; 5 Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau tatap muka sesuai dengan durasi waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolahmadrasah. Sebelum pelaksanaan kegiatan tatap muka, guru diharapkan melakukan persiapan, antara lain pengecekan dan penyiapan fisik kelasruangan, bahan pelajaran, modul, media, dan perangkat administrasi. Menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hakikat pembe lajaran merupakan kegiatan dalam proses belajar mengajar dengan adanya interaksi atau komunikasi antara siswa dengan guru yang didukung oleh sumber belajar dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Dengan adanya sumber belajar yang mendukung dalam pembelajaran maka kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa akan meningkat.

2.1.3 Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

ANALISIS KETERAMPILAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS III SDN PAGERLUYUNG 2 KECAMATAN GEDEG KABUPATEN MOJOKERTO

1 17 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Pada Siswa Kelas X 1 Sma Muhammadiyah 3 Surakarta Melalui Metode Pembelajaran Scaffolding.

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Pada Siswa Kelas X 1 Sma Muhammadiyah 3 Surakarta Melalui Metode Pembelajaran Scaffolding.

0 3 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 2 14

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN 1 JATIPOHON Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDN 1 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA HURUF JAWA MELALUI METODE IQRO’ PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Keterampilan Membaca Huruf Jawa Melalui Metode Iqro’ Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Ii Krisak Kecamatan Selogiri Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS I SDN Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas I SDN Kebon Gulo Musuk Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 15

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 1-3 TAHUN STUDI KASUS DI DESA TEGOWANU WETAN KECAMATAN TEGOWANU GROBOGAN

0 0 8

BAB 1 PENDAHULUAN - PELAKSANAAN PERKAWINAN MELALUI WALIHAKIM DI KUA KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN - Unissula Repository

0 0 12