Uji Multikolinearitas Uji Heterokedasititas

4.2.2.2. Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu nilai Tol 0.10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Berikut disajikan tabel hasil pengujian: Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Setelah transformasi dengan LN Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa variabel perputaran piutang mempunyai korelasi sebesar 0.056 atau sekitar 5.6. Hasil dari coefficient correlations tersebut menunjukkan tidak ada korelasi yang Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 ln_x1 .997 1.003 ln_x2 .997 1.003 a. Dependent Variable: ln_y Coefficient Correlations a Model ln_x2 ln_x1 1 Correlations ln_x2 1.000 -.056 ln_x1 -.056 1.000 Covariances ln_x2 .011 .000 ln_x1 .000 .006 a. Dependent Variable: ln_y Universitas Sumatera Utara tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi tidak adanya multikolonieritas. Hasil perhitungan nilai tolerance lebih dari 0.10 yaitu 0.997 yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungam VIF juga menunjukkan hal yang sam dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1.003. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model ini. Dari hasil pengujian di atas, dapat dilihat bahwa angka tolerance perputaran piutang X1, perputaran persediaan X2 0.10 dan Variance Inflation Factor VIF nya 10. Ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas di antara variabel independen dalam penelitian.

4.2.2.3. Uji Heterokedasititas

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui apakah dalam penelitian terjadi Heteroskedastisitas, dapat dilihat dengan grafik scatterplot. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Grafik Scatterplot Sumber : Diolah dari SPSS 2011 Dari gambar di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen Likuiditas berdasarkan masukan variabel independen, perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.4. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

34 222 89

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

18 94 84

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan & Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 112 96

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

31 160 65

Pengaruh Perputaran piutang dan Perputaran persediaan Terhadap Rentabilitas ekonomis Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

20 278 94

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 7 126

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

10 68 112

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 2 10

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 22

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20