Apabila visum et repertum belum dapat menjernihkan duduk persoalan di sidang pengadilan, maka hakim dapat meminta keterangan ahli atau diajukannya
bahan baru, seperti yang tercantum dalam KUHAP, yang memungkinkan dilakukannya pemeriksaan atau penelitian ulang atas barang bukti, apabila timbul
keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasehat hukumnya terhadap suatu hasil pemeriksaan. Hal ini sesuai dengan pasal 180 KUHP. Afif, 2010
Bagi penyidik PolisiPolisi Militer visum et repertum berguna untuk mengungkapkan perkara. Bagi Penuntut Umum Jaksa keterangan itu berguna untuk
menentukan pasal yang akan didakwakan, sedangkan bagi hakim sebagai alat bukti formal untuk menjatuhkan pidana atau membebaskan seseorang dari tuntutan hukum.
Untuk itu perlu dibuat suatu Standar Prosedur Operasional Prosedur SPO pada suatu Rumah Sakit tentang tata laksana pengadaan visum et repertum. Histar
Situmorang, 2007
2.2.5 Manfaat Visum Et Repertum
Manfaat dari visum et repertum ini adalah untuk menjernihkan suatu perkara pidana, bagi proses penyidikan dapat bermanfaat untuk pengungkapan kasus
kejahatan yang terhambat dan belum mungkin diselesaikan secara tuntas. Soeparmono, 2002
Visum et repertum juga berguna untuk membantu pihak tersangka atau terdakwa berhak untuk mengusahakan dan mengajukan saksi ahli dan atau seseorang
yang memiliki keahlian khusus untuk memberikan keterangn yang meringankan atau menguatkan bagi dirinya yaitu saksi ahli. Soeparmono, 2002
Visum et repertum ini juga dapat bermanfaat sebagai petunjuk, dimana petunjuk itu adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaianya,
baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. Hamzah,
1996
Universitas Sumatera Utara
2.2.6 Jenis-jenis Visum Et Repertum
Jenis visum et repertum pada orang hidup terdiri dari Idries, 2009 1.
Visum seketika adalah visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban
mengalami luka - luka ringan 2.
Visum sementara adalah visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan. Dalam hal ini dokter
membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
3. Visum lanjutan adalah visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan
dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan. Visum tersebut dapat lebih dari satu
visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban.
Seperti yang telah kita ketahui permintaan visum et repertum orang hidup lebih banyak dari pada permintaan pada mayat, karena mayat masih banyak
diperdebatkan oleh karena pihak keluarga yang tidaka mengizinkan Amir, 2005
Visum et repertum orang hidup dapat terdiri dari luka Abdussalam, 2006 1.
Luka yang paling banyak terjadi adalah luka mekanis, biasanya luka ini bisa Karena
a. Luka benda tumpul
b. Luka benda tajam
c. Luka tembakan senjata api
2. Kemudian luka akibat kekerasan fisis diantaranya adalah
a. Luka akibat suhu tinggi atau luka bakar
b. Luka akibat listrik.
Universitas Sumatera Utara
3. Luka akibat zat kimia terdiri dari
a. Luka akibat asam kuat
b. Akibat basa kuat
Semua luka yang tertera diatas dapat diperiksa sesuai lokalisasi, ukuran, jenis kekerasan yang menjadi penyebab luka. Sehingga dapat digunakan untuk pembuktian
pada suatu kasus.
Jenis visum et repertum pada orang mati atau mayat
1.
Pemeriksaan luar adalah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam atau otopsi berdasarkan KUHP pasal 133.
2.
Pemeriksaan luar dan dalam adalah jenazah : sesuai dengan KUHAP pasal 134 ayat 1 Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian
bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban. Ayat 2 Dalam hal keluarga korban
keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan dilakukan pembedahan tersebut. Ayat 3 Apabila dalam
waktu 2 hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga pihak yang perlu diberitahu tidak ditemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud Pasal 133 ayat 3 undang-undang ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPRASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Definisi Oprasional
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui masyarakat mengenai
Visum Et Repertum, meliputi definisi, prosedur, bentuk dan isi, fungsi serta jenis dari Visum Et Repertum.