Latar Belakang Tujuan Manfaat

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bila hanya melihat dengan kasat mata terkadang kita berpikir bahwa mahkluk hidup merupakan ciptaan yang begitu sederhana. Atau misalnya kita melihat diri kita sendiri yang penuh dengan kekurangan dan kesederhanaan padahal Allah swt. telah menciptakan makhluk-Nya dengan begitu sempurnanya. Sistem tubuh makhluk hidup diciptakan sangat kompleks dan struktural yang membuatnya dikenal sebagai unit yang memiliki keberagaman dan keunikan. Keberagaman dan keunikan ini dapat dilihat dari unit-unit penyusun tubuh makhluk hidup tersebut. Makhluk hidup tersusun dari unit terkecil sampai membentuk unit terbesar yang bernama individu. Unit terkecil seluruh makhluk hidup dikenal dengan nama sel yang memiliki struktur yang khas yang sebagai pengatur aktivitas individu tersebut. Sel-sel ini juga bekerja di sebuah sistem yang dikenal dengan istilah jaringan yang merupakan kumpulan atau unit yang merupakan konsistensi dari sel-sel tersebut. Jaringan sebagai penyusun organ tubuh makhluk hidup memiliki jenis yang sangat beragam dan sel penyusunnya memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi sehingga diperlukan suatu pengamatan untuk mengetahui bentuk yang sebenarnya dari jaringan tersebut dan apa sebenarnya yang menyebabkan perbedaan bentuk satu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Keberagaman bentuk dan fungsi jaringan misalnya terletak pada bentuk sel-sel penyusunnya atau struktur organel-organel penyusun jaringan tersebut. Keberagaman ini membutuhkan pengetahuan yang baik tentang struktur maupun jaringannya yang membuat kami melakukan praktikum tentang jaringan penyusun pada tumbuhan dan hewan.

B. Tujuan

Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ tumbuhan dan hewan.

C. Manfaat

1. Mahasiswa dapat melihat secara langsung struktur dan jaringan pada tumbuhan dan hewan dengan bantuan mikroskop. 2. Mahasiswa mampu menunjukkan bagian-bagian jaringan dan letak jaringan pada tumbuhan dan hewan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain mempunyai struktur fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan adalah histologi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ. Tim Dosen Biologi Dasar,2014. Sel-sel tumbuhan merupakan unit morfologi yang menyusun tubuh tumbuhan. Masing-masing sel diliputi oleh dindingnya dan saling berlekatan dengan adanya zat interseluler. Adanya penyatuan tersebut, menyebabkan terbentuknya kelompok-kelompok sel yang dapat dibedakan baik dari struktur maupun fungsinya. Kelompok - kelompok sel tersebut disebut jaringan. Muhammadiah,2013. Menurut Tim Dosen Biologi Dasar 2013, jaringan penyusun tubuh tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan atas dua bagian menurut usianya: 1. Jaringan Muda Meristem atau Titik Tumbuh Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang masih embrional, dindingnya tipis, kaya akan plasma, vakuolanya kecil-kecil. Sel-sel jaringan ini bila dilihat dari segala arah kurang lebih sama besar, jadi bentuk sel seperti kubus. Jaringan meristem berfungsi untuk membelah dan berdeferensiasi menjadi sel-sel jaringan dewasa. Dan itulah, maka jaringan meristem selalu membelah atau berkembangbiak. Menurut letak dan asal pertmbuhan meristem, jaringan meristem dapat dibedakan atas dua: a. Meristem primer titik tumbuh primer atau promeristem b. Meristem sekunder titiik tumbuh sekunder atau kambium 2. Jaringan Dewasa Jaringan Tubuh Tua Sel-sel jaringan bentuknya lebih besar dari sel-sel meristem, plasmanya lebih sedikit, vakuola lebih besar, kadang-kadang sel jaringan dewasa telah mati dan terisi dengan udara atau air serta dinding selnya mempunyai penebalan yang bermacam-macam. Berdasarkan struktur dan fungsi jaringan dewasa dibedakan atas: a. Jaringan Dasar Parenkim Parenkim merupakan sel yang hidup, dinding tipis, bentuk sel bermacam-macam, antara lain isodiametris, bulat seperti tiang, seperti bunga karang, seperti bintang. b. Jaringan Penutup Epidermis Epidermis merupakan selubung yang meliputi seluruh tubuh tumbuhan sebelum mengalami pertumbuhan sekunder. Biasanya sel-sel epidermis ini hanya terdiri atas satu sel saja yang tersusun rapat sehingga seringkali dapat dilepaskan berupa kulit yang tipis. c. Jaringan Mekanik Jaringan Penguat Makin besar tubuh suatu tumbuhan, maka tubuhnya semakin kuat. Kekuatan dari tumbuhan disebabkan karena adanya tegangan dari dinding sel sebagai akibat adanya tegangan turgir pada sel-sel jaringan tubuh tumbuhan. Jaringan mekanik dibedakan atas dua yaitu kolenkim san sklerenkim. d. Jaringan Pengangkut Jaringan pengangkutan ini terdiri dari sel-sel yang bentuk dan susunannya sesuai dengan tugasnya sebagai tempat berlangsungnya pengangkutan yaitu terdiri dari sel-sel yang telah mengalami fusi dan berderet menurut arahnya pengangkutan. Jaringan pengankutan dibedakan atas 2, yaitu jaringan buluh tapis floem dan jaringan pembuluh kayu xilem. Menurut Hernawati 2008, jaringan epitel terdiri dari susunan sel-sel yang letaknya berdekatan dan disatukan oleh bahan antar sel intercelular substance. Epitel di satu sisi mempunyai permukaan bebas dan di sisi lain berbatasan dengan jaringan lain di bawahnya. Jaringan epitel merupakan suatu lapisan yang sangat rapat susunan sel selnya dan biasanya membatasi tubuh dengan lingkungannya baik sebelah luar maupun sebelah dalam seperti dinding usus, pembuluh darah, dan lain-lain. Ciri-ciri jaringan epitel, yaitu: 1. Sel-selnya terletak berdekatan dengan su pertautan yang jelas dan kuat. 2. Memiliki permukaan bebas dan sel-selnya sitoplasma dengan tujuan tertentu. 3. Lazimnya berdiri pada membran basal lamina basalis, membrana proporia 4. Jarang sekali terdapat pembuluh darah di dalamnya. Jaringan pengikat merupakan jenis kedua dari jaringan dasar, yang berfungsi sebagai penopang, menghubungankan dan mengisi celah antar jaringan dengan ciri-ciri yaitu: terdiri dari bermacam-macam sel, terdapat substansi seluler dan berasal dari jaringan mesenkim Tim Pengajar Biologi Dasar UNDIP,2004. Setiap sel saraf memiliki badan sel soma, dendrit, dan akson. Badan sel merupakan bagian utama dari neuron, memiliki inti sel, dan sejumlah organel lain seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan aparatus golgi. Badan sel juga berfungsisebagi tempat sintesis neurotransmiter, yaitu senyawa kimia yang penting untuk membantu penjalaran impuls melintasi sinaps. Dari bdan sel tampak sejumlah penonjolan sitoplasmik ke arah luar, membentuk struktur yang disebut dendrit dan akson Isnaeni,2006. BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat