Pengaruh Partisipasi dalam Penganggaran terhadap Kinerja Pemerintah Daerah

meningkatkan kinerja. Agar dapat menerapkan prinsip-prinsip dalam good governance tersebut tidak terlepas dari dukungan dan optimalisasi peran pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, termasuk di dalamnya peran manajemen publik pengelola keuangan daerah. Proses pengelolaan keuangan daerah meliputi kegiatan mengkoordinasi dan mengelola sumber daya serta kekayaan yang dimiliki daerah untuk mencapai tujuan yang dikehendaki oleh daerah tersebut. Keberhasilan daerah untuk dapat mencapai tujuan tersebut disebut kinerja. Jadi, dalam rangka mewujudkan kinerja dari pemerintah daerah dibutuhkan manajemen publik yang harus dimiliki oleh para pengelola keuangan daerah. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh peran manajemen publik pengelola keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah. Maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 2 : Peran manajemen publik pengelola keuangan daerah berpengaruh positif terhadap kinerja pemerintah daerah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan kausal antara variabel partisipasi dalam penganggaran dan peran manajemen publik pengelola keuangan daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai variabel dependen. Tipe hubungan antar dua variabel atau lebih, dapat berupa hubungan korelasional, komparatif atau sebab akibat. Penelitian ini juga merupakan replikasi dari penelitian Herminingsih 2009, dengan memfokuskan pada kinerja Pemerintah KabupatenKota se-Provinsi Lampung.

3.2 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun dengan menggunakan skala Likert interval satu sampai tujuh. Skala Likert yaitu skala yang berisi tingkatan preferensi jawaban.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pemilihan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah di lingkungan Pemerintah KabupatenKota se-Provinsi Lampung. Teknik pemilihan sampel Pemerintah KabupatenKota dilakukan secara acak atau random sampling dengan probabilitas yang sama. Sedangkan dalam pemilihan SKPD dan responden di masing-masing Pemerintah KabupatenKota dilakukan secara bertahap atau multistage sampling. Menurut Indriantoro dan Supomo 1999 multistage sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara bertahap lebih dari satu kali untuk mendapatkan calon responden yang diinginkan dengan probabilitas yang sama. Biaya yang tinggi dan ketidakmungkinan untuk menjangkau setiap elemen sampel menjadi alasan digunakannya multistage sampling dalam penelitian ini. Adapun tahapan pemilihan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemerintah daerah yang menjadi sampel penelitian ini adalah tiga Pemerintah Kabupaten dan satu Pemerintah Kota, yaitu: a. Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat b. Pemerintah Kabupaten Lampung Timur c. Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang d. Pemerintah Kota Bandar Lampung. Pemilihan sampel Pemerintah KabupatenKota tersebut dilakukan secara acak dengan probabilitas yang sama karena keempat daerah dianggap dapat mewakili seluruh Pemerintah KabupatenKota yang ada se-Provinsi Lampung. 2. Penelitian ini dilakukan pada SKPD karena kegiatan badan atau dinas berhubungan secara langsung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dibandingkan SKPKD dan Sekretariat Daerah. 3. SKPD yang menjadi sampel penelitian ini adalah SKPD yang mewakili pusat belanja, pusat pendapatan, pusat pelayanan publik, dan pusat administrasikesekretariatan, yaitu: a. Dinas Pekerjaan Umum sebagai pusat belanja b. Dinas Perhubungan sebagai pusat pendapatan c. Dinas Pendidikan sebagai pusat pelayanan publik d. Dinas Kesehatan sebagai pusat pelayanan publik e. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah sebagai pusat administrasi. Pemilihan SKPD tersebut karena dianggap dapat mewakili seluruh SKPD yang ada pada Pemerintah KabupatenKota yang digolongkan berdasarkan pusat pertanggungjawabannya. 4. Aparat pemerintah yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat secara langsung dalam proses penyusunan dan pengusulan anggaran pemerintah daerah. Fokus responden penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yaitu kepala SKPD selaku pengguna anggaranbarang dan pejabat eselon tiga dan empat satu tingkat di bawah kepala SKPD yang bertindak selaku kuasa pengguna anggaranbarang pada Pemerintah KabupatenKota yang menjadi objek penelitian. Pengguna dan kuasa pengguna anggaranbarang dipegang oleh pejabat struktural tertinggi di SKPD sehingga bertanggung jawab dalam mengambil kebijakan-

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Malang)

1 12 25

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Provinsi Papua Barat)

0 8 15

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJEMEN PUBLIK PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Lampung)

0 12 71

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Lampung)

2 23 65

PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara)

1 2 8

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH.

1 2 12

PENGARUH PEMAHAMAN ATAS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN PENGAWAS FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Aceh di Pemerintah Aceh)

0 0 10

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, MOTIVASI DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

1 4 8

I. Pendahuluan - PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Pada Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Ciamis)

0 0 10