pengertian pembangunan tersebut terkandung pula arti adanya suatu usaha agar benar- benar lebih maju, lebih modern, usaha untuk maju terus dengan modernisasi dan
pembaharuan. Ron Witton dalam kutipan Hadiawan 2006:5 mengatakan, istilah pembangunan sering
disamakan dengan pertumbuhan ekonomi. Kalau kita hanya memakai statistik-statistik ekonomi yang sempit, yaitu statistik yang dibuat oleh para ekonom dan instansi-instansi
Bank Dunia, sering ada pendekatan bahwa asal ada pertumbuhan dalam ekonomi boleh dikatan ada pembangunan.
Meskipun ekonomi tradisional merosot, umpamanya mata pencaharian orang jelata
yang terdiri dari para pembuat alat dari bahan alamiah diruntuhkan oleh pemasaran barang-barang dari plastik, atau sebagai contoh lain, mata pencaharian pemilik warung
dihancurkan oleh berdirinya suatu kompleks supermarket yang baru, masih dianggap oleh para ahli ekonomi ada pembangunan karena statistik ekonomi yang mudah
dihitung, yaitu sektor modern naik terus. Asumsi peneliti berdasarkan paparan pendapat para ahli tersebut, bahwa pembangunan
adalah suatu usaha yang secara sadar yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan perubahan disegala bidang kehidupan ke arah yang lebih baik dengan perencnaan yang
optimal untuk mencapai suatu tujuan yaitu sasaran pembngunan dan perubahan di masa mendatang.
2. Tinjauan Mengenai Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Konteks pembangunan wilayah, Mautis dalam kutipan skripsi Rizkyarobbi 2011:27 mengatakan bahwa pendekatan wilayah adalah suatu cara untuk memahami kondisi,
ciri, dan hubungan sebab akibat fenomena dari unsur-unsur pembentuk wilayah tata ruang wilayah seperti penduduk, sumber daya buatan, sosial ekonomi dan lingkungan
fisik. Poernomosidi dalam kutipan skripsi Rizkyarobbi 2011:27 juga menyebutkan bahwa pembangunan wilayah tidak terlepas dan berkaitan dengan perbaikan
kemakmuran rakyat. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kepentingan dan perbaikan masyarakat setempat, disamping memenuhi fungsinya dalam bangsa dan negara, yang
berarti pula bahwa pengembangan dan pembangunan wilayah lebih dititikberatkan pada upaya perwujudan secara lebih terukur jumlah dan jenis kegiatan masyarakat serta
pendistribusiannya dalam tatanan ruang. Hubungan keterkaitan antar wilayah dapat dilihat sebagai hubungan inter regional dan
intra regional. Hubungan inter regional ditujukan melalui adanya pergerakan dalam satu wilayah seperti kota besar yang melayani seluruh wilayahnya, sedangkan hubungan
intra regional diartikan sebagai keterkaitan antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya.
F. Tinjauan Mengenai Tata Ruang Kota
1. Pengertian Lingkungan Kehidupan Perkotaan
Kota sebagai sebagai lingkungan kehidupan mempunyai ciri non agraris dalam aspek perekonomian, membedakan desa dan kota, dimana desa adalah lingkungan
kehehidupan pedesaan yang berciri agraris. Selain aspek perekonomian maka dalam aspek sosial budaya, kota juga menunjukkan ciri sendiri. Seperti dikemukakan oleh
Constandse dalam kutipan skripsi Rizkyarobbi 2011:28, bahwa spirit kota berciri mandiri, rasional dinamis dan berorientasi ke arah kemajuan. Dapat diuraikan lebih
lanjut beda antara kota dan desa sebagai berikut : a. Berbeda dengan desa, kota adalah lingkungan kehidupan dengan konsentrasi
penduduk yang tinggai karena kegiatannya non agraris yaitu industri dan jasa yang terpusat membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
b. Konsentrasi penduduk itu juga mengakibatkan konsentrasi bangunan sehingga di kota akan terdapat bangunan yang rapat dan oleh karena itu daerah perkotaan sering
disebut dengan daerah yang terbangun, yang mengganbarkan bangunan yang rapat maupun yang bertingkat. Oleh karena itu, ada juga yang mengambil luas daerah
yang terbangun menjadi kriteria dari daerah perkotaan. c. Kegiatan ekonomi, industri, dan jasa akan mengakibatkan mobilitas penduduk yang
tinggi, karena setiap komponen kegiatan pada umumnya menghendaki hubungan dengan yang lainnya. Mobilitas yang tinggi ini mengakibatkan lalu lintas kota yang
sangat sibuk dibandingkan dengan pedesaan. d. Kegiatan perindustrian akan mengakibatkan suasana kota lain dari pedesaan.
e. Dinamika kehidupan di kota lebih tinggi dari pada di desa dan perubahan dapat terjadi dengan cepat.
f. Penduduk kota umumnya bersifat mandiri, artinya cenderung berjuang dengan kekuatan sendiri tanpa tergantung pada kekuatan orang lain.
g. Penduduk kota berorientasi pada kemajuan, tidak seperti tradisi di desa. Oleh karena itu, kota pada umumnya lebih mudah berhubungan dengan dunia luar maka
pengaruh lebih cepat masuk pada masyarakat perkotaan.