Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menyusun sebuah skripsi ini dengan mengangkat judul
“Menikahi Orang Musyrik Perspektif al-Jashash dan Al- Qurtubi Analisa terhadap Surat al-Baqarah : 221 dalam Tafsir Ahkam al-
Qur’an dan al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan alasan penulisan diatas, maka penulis akan membatasi skripsi ini pada surat al-Baqarah ayat 221 saja yang selalu
dijadikan referensi para ulama dalam menjelaskan tentang pernikahan dengan orang musyrik.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah :
“Bagaimana pandangan al-Jashash dan al-Qurtubi tentang menikahi orang musyrik melalui surat al-Baqarah ayat 221
?”
C. Tinjauan Pustaka
Dari hasil penelusuran Penulis mengenai “Menikahi Orang Musyrik
Perspektif al-Jashash dan al-Qurtubi Analisa Terhadap Surat al-Baqarah : 221 dalam Tafsir Ahkam al-
Qur’an dan al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an”, penulis menemukan skripsi dan buku-buku yang berkaitan, yaitu sebagai berikut :
1. Perkawinan antar Agama menurut al-Qur’an dan Hadis, Dewi
Sukarti, Jakarta: PBB UIN, 2003. Isi buku ini menitikberatkan kepada tataran praktis dalam bidang fiqih dan tidak ada kajian tafsir
yang mendetail.
2. Tafsir Ulang Perkawinan Lintas Agama; Perspektif Perempuan dan
Pluralisme, Ansor, Maria Ulfa, Jakarta: KAPAL Perempuan, 2004. Pembahasan buku ini lebih menekankan sisi gender dan pluralisme
dan cenderung lebih menjelaskan realitas saat ini. 3.
Konsep Nikah beda agama dalam al-Qur’an, Dede Setiawan, Jakarta: UIN, 2005. Pembahasan skripsi ini lebih menekankan kepada isi
tafsiran al- Qur’an dan argumen ulama tafsir, tetepi mayoritas
kebanyakan tafsiran al-Shabuni. 4.
Pernikahan Beda Keyakinan dalam al-Qur’an Analis Penafsiran al- Maraghi atas Q.S al-Baqarah 2:221 dan Q.S al-Maidah 5:5, Dedi
Irawan, Jakarta: UIN, 2011. Pembahasan skripsi ini lebih menekankan kepada tafsiran al-Maraghi dan argumennya tentang
pernikahan beda agama. Adapun skripsi yang penulis susun ini lebih menitikberatkan kepada
tafsiran al- Qur’an dan argumen para ulama tafsir tidak secara umum saja, tetapi
lebih khusus tentang argumen al-Jashash dan al-Qurtubi tentang menikahi orang musyrik dalam surat al-Baqarah ayat 221.
Dari hasil penelusuran yang dilakukan penulis, penulis tidak menemukan kajian yang serupa dengan judul penelitian ini. Maka menurut penulis, penelitian
ini patut untuk dilakukan guna menambah wawasan dan khazanah keilmuan, khususnya dalam memahami penafsiran al-Jashash dan al-Qurtubi tentang
menikahi orang musyrik melalui surat al-Baqarah ayat 221.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian