Latar Belakang dan Masalah

tepat. Jika tidak memperhatikan kaidah sistem pertanian konservasi maka dapat mengakibatkan degradasi tanah. Degradasi sifat fisik tanah umumnya disebabkan memburuknya struktur tanah, sehingga upaya perbaikan sifat tersebut mengarah terhadap perbaikan struktur tersebut. Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan keruangan partikel-partikel yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat Handayani dan Sunarmito, 2002. Masih menurut Handayani dan Sunarmito 2002, dalam hubungan tanah tanaman agihan ukuran pori, stabilitas agregat, kemampuan teragregasi kembali dan bentuk agregat itu sendiri. Sedangkan agregat tanah terbentuk sebagai akibat adanya interaksi dari butiran tunggal, liat, oksidasi besioksidasi alumina, dan bahan organik Islami dan Utomo, 1995. Rotasi tanaman merupakan dasar untuk sistem tanam yang berkelanjutan. Sistem rotasi tanaman yang dirancang dengan meningkatkan kondisi tanah dan kesuburan. Menurut Stone et al.1992, dampak dari rotasi tanaman terhadap sifat fisik tanah yang diperlukan untuk mengidentifikasi potensi untuk meningkatkan sifat fisik tanah tersebut yang dapat meningkatkan respon tanaman terhadap nutrisi tanah. Rotasi tanaman adalah perencana di tingkat petani yang menggunakan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan keuntungan pertanian dan kelangsungan hidup jangka panjang Stone et al., 1992. Manfaat rotasi tanaman yang baik adalah dengan menjaga kondisi sifat fisik tanah yang baik dan bahan organik, meningkatkan distribusi nutrisi tanah terhadap tanaman dan menyediakan unsur hara yang baik untuk perakaran tanaman serta meningkatkan manajemen kelembaban tanah yang lebih baik dan meningkatkan kualitas tanaman untuk mengurangi dampak kekeringan. Rotasi tanaman memiliki efek positif pada sifat tanah yaitu masuknya karbon lebih tinggi di dalam tanah dan sisa tanaman setelah panen yang dikembalikan ke lahan dan aktivitas mikroba di dalam tanah dapat meningkatkan ketersediaan hara Moore et al., 2000. Rotasi tanaman merupakan salah satu faktor utama yang memungkinkan peningkatan sumber bahan organik dan nutrisi atau memelihara tanah tersebut pada tingkat yang tepat Rychcik et al. 2004. Menurut Shaxson dan Barber 2003 dalam Thierfelder dan Wall 2010, rotasi tanaman dapat meningkatkan kualitas tanah dan perakaran tanaman yang dalam dapat menyebabkan struktur tanah yang lebih baik, agregasi dan kontinuitas pori, dengan efek positif pada infiltrasi dan kelembaban tanah dalam situasi pertanian tadah hujan. Distribusi nutrisi yang lebih baik dalam tanah dapat menjadi konsekuensi dari eksploitasi dari zona akar di lapisan yang berbeda melalui rotasi tanaman dengan berbagai kedalaman akar tanaman. Akar eksudat dari beberapa tanaman dapat meningkatkan struktur tanah menguntungkan lain tanaman dalam rotasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Syarat Tumbuh Tanaman Nanas

Menurut Sunarjono 2006, tanaman nanas menghendaki dataran rendah hingga dataran tinggi 1.200 mdpl. Tanaman ini tidak tahan terhadap salju, tetapitahan sekali terhadap kekeringan. Namun, tanaman nanas lebih senang terhadap tanah subur, daerah beriklim basah dengan curah hujan 1.000-2.500 mm per tahun. Tanaman nanas tahan terhadap tanah asam yang mempunyai pH 3-5, tetapi paling baik adalah pH tanah antara 5-6,5. Oleh karena itu, tanaman nanas bagus pula dikembangkan di lahan gambut. Tanaman nanas dapat tumbuh di lahan terbuka, tetapi dapat pula tumbuh subur di tempat yang ternaungi pohon besar. Namun, di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari terik, buahnya sering hangus. Tanaman masih mampu berbuah di daerah beriklim kering 4-6 bulan kering, asalkan kedalaman air tanah antara 50-150cm. Hal ini disebabkan akarnya yang dangkal, tetapi tanaman mampu menyimpan air. Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam budidaya nanas. Laju pertumbuhan dan perkembangan berhubun gan positif dengan kenaikan suhu sampai 29 o C, pada suhu yang tinggi ukuran tanaman dan daun lebih besar, dan lebih lentur, teksturnya halus dan warnanya gelap, ukuran buah lebih besar dan

Dokumen yang terkait

PERUBAHAN KADAR AIR DAN SUHU TANAH AKIBAT PEMBERIAN MULSA ORGANIK PADA PERTANAMAN NANAS ( Ananas comosus ) PT GREAT GIANT PINEAPPLE (PT GGP) TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH

2 28 32

Efisiensi Irigasi dengan Alat Gun Sprayer pada Pertanaman Nanas (Ananas comosus ) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi Besar Lampung Tengah

18 67 54

PENGARUH APLIKASI EFFLUENT SAPI EKS CHOPPER TERHADAP STABILITAS AGREGAT TANAH PADA LAHAN ULTISOL DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH

3 13 42

PENGARUH BERBAGAI DOSIS APLIKASI LIQUID ORGANIC BIOFERTILIZER TERHADAP AGREGAT TANAH PADA DAERAH RIZOSFER PERTANAMAN NANAS (Ananas comosus) PT GREAT GIANT PINEAPPLE

10 47 43

KAJIAN SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN NANAS (Ananas comosus L.) PRODUKSI TINGGI DAN RENDAH DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE LAMPUNG TENGAH

5 35 38

PEMETAAN GULMA BERDASARKAN STADIA PERTUMBUHAN TANAMAN NANAS (Ananas comosus [L.] Merr.) DI PT. GREAT GIANT PINEAPPLE

0 8 40

Analisis pemilihan alat pencelup (Dipping) bibit nanas (Ananas Comosus (L) Merr.) di PT Great Giant Pineapple Coy, Lampung

2 7 115

Kajian Manajemen Pengadaan Bahan Baku Nenas di PT. Great Giant Pineapple Co. Terbanggi Besar, Lampung Tengah

2 15 154

Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Buah Alami Tanaman Nenas (Ananas Comosus l. Merr) di p.t. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar, Lampung Tengah

1 14 78

Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keseragaman Pembungaan Tanaman Nenas (Ananas comosus L.Merr) di PT.Great Pineapple, Terbanggi Besar, Lampung Tengah

0 7 6