terikat. Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel independen Pesan Iklan X
1
, Pengenalan Merek X
2
, Keyakinan Konsumen X
3
, Sikap Konsumen X
4
, dan Niat Beli X
5
berpengaruh terhadap variabel dependen Y Keputusan Pembelian.
Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
KD = r² x 100
Keterangan : KD
= Koefisien determinasi R² r²
=
Koefisien korelasi Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi pearson
Sugiyono, 2007.
Tabel 9. Ukuran Koefisien Determinasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,39 Rendah
0, 0-0,599
Sedang 0,60-0,799
Kuat 0,80-1,000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono2011
4. Pengujian Hipotesis
Menurut Umar 2008 hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga menuntunmengarahkan
penyelidikan selanjutnya. Rancangan pengujian hipotesis dinilai dengan penetapan
hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan
kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis nol H tidak
terdapat pengaruh yang signifikan dan hipotesis alternatif H
a
menunjukan adanya pengaruh antara variabel independen dan dependen.
Rancangan pengujian hipotesis dalam penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independen x yaitu pesan iklan, pengenalan merek,
keyakinan konsumen, sikap konsumen, dan niat beli terhadap keputusan pembelian sebagai variabel dependen y, hipotesis yang diuji dirumuskan sebagai berikut:
a. Pengujian Hipotesis secara Parsial Uji Statistik t
Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari varibel-variabel bebas x terhadap variabel terikat y, selanjutnya pengujian dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut: i. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas pesan iklan terhadap
keputusan pembelian. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah:
H :
ß
1
= 0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pesan iklan terhadap keputusan pembelian pada iklan rokok.
H :
ß
1
≠
Terdapat pengaruh yang signifikan pesan iklan terhadap keputusan pembelian pada iklan rokok.
ii. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas pengenalan merek terhadap keputusan pembelian. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah:
H :
ß
1
= 0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pengenalan merek terhadap keputusan pembelian pada iklan rokok.
H :
ß
1
≠
Terdapat pengaruh yang signifikan pengenalan merek terhadap keputusan pembelian pada iklan rokok.
iii. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas keyakinan konsumen terhadap keputusan pembelian. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah:
H :
ß
1
= 0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan keyakinan konsumen terhadap keputusan pembelian pada iklan rokok.
H :
ß
1
≠
Terdapat pengaruh yang signifikan keyakinan konsumen terhadap keputusan pembelian pada iklan rokok.
iv. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah:
H :
ß
1
= 0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian pada iklan rokok.
H :
ß
1
≠
Terdapat pengaruh yang signifikan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian pada iklan rokok.
v. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas niat beli terhadap keputusan pembelian. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah:
H :
ß
1
=
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan niat beli terhadap keputusan pembelian pada iklan rokok.
H :
ß
1
≠
Terdapat pengaruh yang signifikan niat beli terhadap keputusan pembelian pada iklan rokok.
vi. Menentukan tingkat signifikan Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk= n-1-k, untuk menentukan t
tabel
sebagai batas penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan
variabel-variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.
vii. Menilai t
hitung
dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus:
√
dan
√
Keterangan : r
= koefisien parsial yang ditentukan n
= jumlah sampel t
= t
hitung
viii. Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis setelah
dibandingkan antara t
hitung
dan t
tabel
dengan kriteria: a. Tolak H
jika t
hitung
t
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien positif. b. Tolak H
jika t
hitung
t
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien negatif c. Tolak H
jika nilai t-sign a 0,05
b. Pengujian hipotesis secara simultan Uji Statistik F
Untuk menguji adanya hubungan antara variabel independen x secara simultan terhadap variabel dependen y maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji
statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas pesan iklan,
pengenalan merek, keyakinan konsumen, sikap konsumen dan niat beli terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian,
H
0 : 1,2
= 0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pesan iklan, pengenalan merek, keyakinan konsumen, sikap
konsumen dan niat beli pada keputusan pembelian rokok A Mild.
Ha Ha
Ho
H
0 : 1,2
≠ 0
Terdapat pengaruh yang signifikan antara pesan iklan, pengenalan merek, keyakinan konsumen, sikap
konsumen dan niat beli pada keputusan pembelian rokok A Mild.
2. Menentukan nilai signifikansi a yaitu 5 atau 0,05 dan derajat bebas db=n-k-1, untuk mengetahui daerah F
tabel
sebagai suatu batas daerah penerimaan dan penolakan.
a. Selanjutnya menghitung nilai F
hitung
sebagai berikut:
b. Hasil F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
dengan kriteria: i. Tolak H
jika F
hitung
F
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien positif. ii. Tolak H
jika F
hitung
F
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien negatif. iii. Tolak H
jika nilai F-sign a 0,05 3. Menggambar daerah penerimaan dan penolakan.
Gambar 4. Daerah penerimaan dan penolakan hipotesis
4. Penarikan Kesimpulan Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan dan berlaku sebaliknya jika t
hitung
jatuh didaerah penolakan, maka H ditolak. Kesimpulan pesan iklan, pengenalan
merek, keyakinan konsumen, sikap konsumen dan niat beli berpengaruh terhadap Keputusan pembelian. Tingkat signifikannya yaitu 5
=0,05, artinya jika hipotesis nol ditolak dengan taraf kepercayaan 95, maka kemungkinan bahwa hasil
dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hasil ini menunjukkan
adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan antara variabel-variabel tersebut.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Efektivitas Iklan Televisi Rokok dengan menggunakan Consumer Decision Model
CDM”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel Pesan Iklan X
1
Dari hasil analisis parsial, besar pengaruh Pesan Iklan terhadap Keputusan Pembelian adalah 7,22, sedangkan 92,78 dipengaruhi oleh variabel lainnya
diluar penelitian. Sedangkan dari hasil analisis regresi dapat diketahui jika pengaruh Pesan Iklan
naik sebesar 1, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 6,4. 2. Variabel Pengenalan Merek X
2
Dari hasil analisis parsial, besar pengaruh Pengenalan Merek terhadap Keputusan Pembelian adalah 2,56, sedangkan 97,44 dipengaruhi oleh variabel lainnya
diluar penelitian. Sedangkan dari hasil analisis regresi dapat diketahui jika pengaruh Pengenalan
Merek naik sebesar 1, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 14,6.
3. Variabel Keyakinan Konsumen X
3
Dari hasil analisis parsial, besar pengaruh Keyakinan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian adalah 2,68, sedangkan 97,32 dipengaruhi oleh
variabel lainnya diluar penelitian. Sedangkan dari hasil analisis regresi dapat diketahui jika pengaruh Keyakinan
Konsumen naik sebesar 1, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 18,8.
4. Variabel Sikap Konsumen X
4
Dari hasil analisis parsial, besar pengaruh Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian adalah 0,36, sedangkan 99,64 dipengaruhi oleh variabel lainnya
diluar penelitian. Sedangkan dari hasil analisis regresi dapat diketahui jika pengaruh Sikap
Konsumen naik sebesar 1, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 7,1.
5. Variabel Niat Beli X
5
Dari hasil analisis parsial, besar pengaruh Niat Beli terhadap Keputusan Pembelian adalah 4,24, sedangkan 95,76 dipengaruhi oleh variabel lainnya
diluar penelitian. Sedangkan dari hasil analisis regresi dapat diketahui jika pengaruh Niat Beli naik
sebesar 1, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 24,3.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara Pesan Iklan, Pengenalan Merek, Keyakinan Konsumen, Sikap Konsumen, dan Niat Beli terhadap
Keputusan Pembelian rokok Sampoerna A Mild sangat kecil dan terbilang lemah. Seperti kita tahu, bahwa dalam pesan iklan yang disampaikan dalam iklan rokok
memang tidak mempersuasi orang yang melihat iklan untuk membeli dan mengkonsumsi produk tersebut. Konsumen rokok dalam penelitian ini merupakan
orang-orang yang sudah teradiksi, sehingga keputusan mereka dalam membeli produk tersebut dikarenakan kebutuhan. Dalam hal ini iklan rokok lebih ditujukan untuk
penanaman Brand dibenak masyarakat, sehingga masyarakat akan lebih familiar dengan brand tersebut, dan berfungsi sebagai pengingat.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian diatas, kita tahu bahwa variabel Pesan Iklan, Pengenalan Merek, Keyakinan Konsumen, Sikap Konsumen, dan Niat Beli memiliki pegaruh
yang cukup kecil terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini dikarenakan dalam iklan rokok tidak menyediakan informasi yang cukup kepada konsumen tentang produk
yang diiklankan. Karena memang ada Peraturan Pemerintah tentang hal tersebut. Dengan begitu, informasi yang dapat diberikan dalam iklan tersebut sangat terbatas
dan bahkan nyaris tidak ada informasi yang dapat diberikan. Oleh karena itu, pemasaran rokok lebih baik dilakukan dengan Experimental
Marketing. Yaitu dengan fokus terhadap pengalaman konsumen, tidak
memperlakukan konsumen hanya sebagai pembuat keputusan yang rasional tetapi konsumen lebih menginginkan untuk dihibur, serta dipengaruhi secara emosional dan
kreatif. Pemberian sampel gratis juga bisa menjadi experiment yang menarik bagi konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat kita lihat juga bahwa Consumer Decision Model
tidak cocok digunakan untuk mengukur efektivitas iklan rokok. Untuk penelitian selanjutnya dalam pengukuran efektivitas iklan rokok, disarankan untuk
menggunakan alat ukur yang lain.