Pengaruh Iklan Televisi Coca Cola Versi Ramadhan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Di Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN

PENGARUH IKLAN TELEVISI COCA COLA VERSI RAMADHAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MAHASISWA

MANAJEMEN EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DI MEDAN

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH

ELDA SYAHMAWANTI RITONGA 080521118

MANAJEMEN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ” Pengaruh Iklan Televisi Coca Cola Versi Ramadhan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan ”. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode regresi sederhana.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi Coca Cola versi ramadhan terhadap keputusan pembelian pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah iklan televisi coca cola versi ramadhan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan. Koefisien determinan (R²) yaitu dengan nilai 0,566 artinya kemampuan variabel iklan di televisi dalam menjelaskan keputusan pembelian pada mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan sebesar 56,6% dan sisanya sebesar 43,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada persamaan model.


(3)

ABSTRACK

This Research entitles ” Influence telivision advertisement Coca Cola ramadhan version to purchasing decision at Manajemen Ekstensi faculty of north sumatra University in Medan ”. This Research uses method of descriptive analysis and simple regression method.

The Target Research to know influence of television advertisement Coca Cola ramadhan version to purchasing decision at Mahasiswa Manajemen Ekstensi faculty of north Sumatra University in Medan.

Research Result got in the television advertisement coca cola ramadhan version haves positive and significant influence to purchasing decision at student Manajemen Ekstensi faculty of north sumatra University in Medan. Determinant Coefficient (R²) that is by value 0,566 it means ability of advertisement variable in television in explain purchasing decision at student Manajemen Ekstensi faculty of north sumatra University in Medan about 56,6% and the rest about 43,4% influenced by other variable not existed on model equation.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji sukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Strata 1 (S-1) Ekonomi Manajemen. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda H. Endar Irian Bakti Ritonga yang merupakan sumber inspirasi dan senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan, bimbingan, nasehat, serta do’a yang tiada hentinya kepada penulis.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, MSi Selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistiyarini, SE, Msi Selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Prof. DR.Ritha F. Dalimunte Selaku Dosen Wali yang yelah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan.


(5)

6. Ibu Dr.Yeni Absah, SE, Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta memberi arahan dalam menyusun skripsi ini.

7. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, SE, MM selaku Penguji I yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

8. Bapak Liasta Ginting, Msi selaku penguji II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

9. Seluruh Staf Dosen, Civitas Akademik, Seluruh staf dan pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan mendidik penulis selama di bangku perkuliahan dan kemudahan administrasi sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini dengan baik.

10. Keluarga saya tercinta: Ayahanda H. Endar Irian Bakti Ritonga, Ibunda Hj. Ely Fatimah Nasution, suami saya Rudianto, Adik saya Dali Akbar Syah Ritonga, putri kecil saya Dida Nayla Khansa dan adik saya Mida Anggreini nasution terima kasih atas dukungan dan do’a yang di berikan sehingga penulis dapat terpacu untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Untuk sahabat-sahabat saya di jurusan manajemen pemasaran yaitu Tia, kk ami, novi, Juni, rina, emi, kk dina dan semua teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu teruslah berjuang untuk mewujutkan mimpi yang di cita-citakan dan Terima kasih atas bantuan, do’a serta dukungannya.


(6)

12. Dan semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih

Penulis menyadari bahwa skripsi yang dibuat ini masih kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam pencapaian kesempurnaan skripsi ini pada masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terkira dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya, Khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua seta memberikan balasan kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini. Amin.

Medan, Mei 2011 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1Uraian Teoritis ... 7

2.1.1 Pengertian Iklan ... 8

2.1.2. Jenis- jenis iklan ... 9

2.1.3. Tujuan Periklanan ... 11

2.1.4. Keputusan Pembelian ... 12

2.2 Penelitian Terdahulu ... 18

2.3 Kerangka Konseptual ... 19

2.4. Hipotesis ... 20

BAB III. METODE PENELITIAN ... 21

3.1Jenis Penelitian ... 21

3.2Waktu dan Lokasi Penelitian ... 21

3.3. Batasan Operasional ... 21

3.3Defenisi Operasional Variabel ... 22

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 23

3.6 Populasi dan Sampel ... 24

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 25

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 26


(8)

3.10 Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1Gambaran Umum Perusahaan ... 30

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 30

4.1.2. Tujuan Perusahaan... 31

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 31

4.1.4. Karakteristik Produk ... 35

4.1.5. Kepedulian Coca Cola Terhadap Lingkungan ... 38

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Data ... 39

4.3. Analisis Deskriptif ... 41

4.3.1. Deskriptrf Responden ... 41

4.3.2. Deskriptif Variabel ... 43

4.4. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 44

4.5. Uji R Square (R2 4.6. Pengujian Hipotesis ... 47

) ... 46

4.7. Pembahasan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

A. KESIMPULAN ... 50

B. SARAN ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52

KUESIONER PENELITIAN ... 53 LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. 10 Merek Paling Bernilai Didunia Tahun 2001 ... 4

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel ... 23

Tabel 3.2. Instrumen Skala Likert ... 24

Tabel 4.1. Komposisi Coca Cola ... 36

Tabel 4.2. Validitas untuk Variabel Iklan ... 40

Tabel 4.3. Validitas untuk Variabel Keputusan Pembelian ... 40

Tabel 4.4. Nilai ralpha Tabel 4.5. Karakteristik Responden ... 42

untuk Variabel Iklan dan Keputusan Pembelian ... 41

Tabel 4.6. Deskriptif Jawaban Tentang Iklan (X) ... 44

Tabel 4.7. Deskriptif Jawaban Tentang Pembelian (Y) ... 45

Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana ... 46


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Iklan Coca Cola di Televisi ... 2

Gambar 2.1 Model Proses Pembelian Lima Tahap ... 15

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 20

Gambar 4.1. Kemasan Produk Coca Cola ... 36


(11)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ” Pengaruh Iklan Televisi Coca Cola Versi Ramadhan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan ”. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode regresi sederhana.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi Coca Cola versi ramadhan terhadap keputusan pembelian pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah iklan televisi coca cola versi ramadhan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan. Koefisien determinan (R²) yaitu dengan nilai 0,566 artinya kemampuan variabel iklan di televisi dalam menjelaskan keputusan pembelian pada mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan sebesar 56,6% dan sisanya sebesar 43,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada persamaan model.


(12)

ABSTRACK

This Research entitles ” Influence telivision advertisement Coca Cola ramadhan version to purchasing decision at Manajemen Ekstensi faculty of north sumatra University in Medan ”. This Research uses method of descriptive analysis and simple regression method.

The Target Research to know influence of television advertisement Coca Cola ramadhan version to purchasing decision at Mahasiswa Manajemen Ekstensi faculty of north Sumatra University in Medan.

Research Result got in the television advertisement coca cola ramadhan version haves positive and significant influence to purchasing decision at student Manajemen Ekstensi faculty of north sumatra University in Medan. Determinant Coefficient (R²) that is by value 0,566 it means ability of advertisement variable in television in explain purchasing decision at student Manajemen Ekstensi faculty of north sumatra University in Medan about 56,6% and the rest about 43,4% influenced by other variable not existed on model equation.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran telah berkembang semakin pesat di era globalisasi saat ini. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan tantangan bisnis yang baru bagi setiap perusahaan. Fenomena tersebut secara nyata dapat disaksikan setiap hari yakni semakin gencarnya perusahaan-perusahaan memasarkan produknya melalui iklan di media massa. Perusahaan dalam menayangkan iklannya menggunakan media elektronik seperti televisi sebab jangkauannya luas dan ada unsur hiburan yang sangat mendukung pembentukan persepsi konsumen terhadap suatu produk yang pada gilirannya dapat mengarah pada tindakan pertukaran juga memuaskan berbagai pihak yang terlibat dalam aktivitas pemasaran.

Televisi merupakan kombinasi dari gambar bergerak, suara, dan kesegaran yang mengalami peralihan fungsi, awalnya sebagai media periklanan kemudian menjadi bidang permintaan penjualan perseorangan. Iklan dipandang sebagai media hiburan dan media komunikasi yang efektif terutama jika ditayangkan di televisi. Dengan menayangkan iklan suatu produk di televisi dapat mempengaruhi konsumen sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Walaupun biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menayangkan produknya di televisi cukup mahal, tetapi sangat efektif untuk meningkatkan jumlah penjualan produknya. Televisi disukai masyarakat atau


(14)

pemirsa, karena mampu membangkitkan emosi dan perasaan pemirsa terhadap acara atau iklan yang ditayangkan. Iklan di media televisi menyajikan suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerak. Hal inilah yang membuat iklan di televisi relatif mudah dicerna oleh masyarakat terutama melalui mata dan pendengaran.

Melalui iklan di televisi versi Ramadhan telah menarik perhatian konsumen untuk mengkonsumsi Coca Cola ketika berbuka puasa. Dengan tema iklan versi Ramadhan yang menggambarkan orang-orang yang sedang lemas menunggu berbuka puasa baik anak-anak, para remaja, orang tua yang sedang berkumpul menanti berbuka puasa tidak sabar lagi untuk menunggu berbuka puasa. Ketika beduk di pukul menandakan berbuka puasa semua orang bersemangat dan menikmatin berbuka puasa dengan minuman Coca Cola sehingga menggambarkan keceriaan dan memberi semangat baru dalam menjalankan aktivitas selanjutnya.


(15)

Berikut beberapa versi dari iklan Coca Cola yang tayang di televisi sampai dengan Oktober 2010.

Iklan TV Versi Iklan TV Versi Iklan TV Versi “Tahun Baru” “Happiness Factory” “Semangat Baru”

Iklan TV Versi Iklan TV Versi “Kulit Hitam ” “Coke Ramadhan”

Gambar 1.1 Iklan Coca Cola di Televisi Sumber :

Produk minuman Coca Cola sering dijumpai di toko eceran, kantin sekolah, kantin kampus, supermarket, restoran. Coca Cola adalah minuman bersoda yang memberikan kesegaran ketika diminum setelah beraktivitas seharian yang dapat mengembalikan semangat dan lebih fresh ketika akan melakukan berbagai aktivitas kembali. Minuman Coca Cola bisa dikonsumsi siapa saja baik anak muda maupun orang tua dalam keadaan kumpul-kumpul bareng keluarga, teman, istirahat makan siang, liburan dan sebagainya. Dengan memahami


(16)

kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam indonesia. Coca Cola berinovasi dengan menciptakan produk baru dengan rasa dan pilihan yang beragam. Selain berinovasi dengan produk-produk baru Coca Cola juga mencoba mengembangkan desain dan kemasan minuman serta meningkatkan kualitasnya. Dengan adanya inovasi tersebut tujuannya untuk menjadikan Coca Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman ringan yang lengkap.

Salah satu perusahaan yang menggunakan iklan televisi sebagai suatu cara

untuk mempengaruhi persepsi konsumen terhadap mereknya adalah PT. Coca Cola Distributions Indonesia dengan produknya Coca Cola. Coca Cola

merupakan merek produk yang berada pada peringkat pertama untuk kategori merek paling bernilai di dunia. Hal ini dapat diketahui dari Tabel 1.1

Tabel 1.1

10 Merek Paling Bernilai Didunia Tahun 2001

Peringkat Merek

Nilai Merek 2000 ( $ miliar )

Perubahan

1 Coca Cola 72,5 -13

2 Microsoft 70,2 +24

3 IBM 53,2 +21

4 Intel 39.0 +30

5 Nokia 38,5 +86

6 General Electric 38,1 +14

7 Ford 36,4 +10


(17)

9 McDonald’s 27,9 +6

10 AT&T 25,5 +6

Sumber : Financial Time Annual Brand-Value Report Ranks, 2001

Permasalahan yang dihadapi Coca Cola saat ini adalah bertahan di tengah peralihan konsumen dunia dan Indonesia yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi dan bersoda beralih kejenis minuman lain yang menjaga kesehatan seperti minuman teh, susu, jus, isotonik dan air mineral. Oleh karena menurut masyarakat minuman bersoda dan berkarbonasi kandungan gulanya tinggi, tingkat keasaman (pH) sekitar 3,4 yang beresiko menggerogoti gigi dan tulang jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka waktu lama. Selain itu kandungan gula yang tinggi dalam soft drink membuat proses penyerapannya membutuhkan banyak air. Sehingga justru tubuh menjadi kekurangan cairan. Sedangkan minuman seperti susu selain menambah cairan tubuh, susu sebagai sumber protein hewani (susu sapi) atau protein nabati (susu kedelai) bermanfaat untuk pertumbuhan sel-sel organ dan kekebalan tubuh, sedangkan jus kandungan gizi dalam ekstrak cairan sayur dan buah ini bermanfaat bagi sistem pencernaan dan penyerapan zat gizi. Tetapi sebagian masyarakat masih mengkonsumsi minuman Coca Cola sesekali walaupun tidak sering tergantung pada masyarakat yang menilai baik buruknya minuman yang akan dikonsumsinya dan cara menjaga kesehatannya. Tetapi walau begitu perusahaan Coca Cola dapat melewati masa krisis tersebut dengan strategi promosi yang sistematik dan lebih menonjolkan pendekatan lokal. Akhirnya, Coca Cola berhasil bangkit. Sehingga, menjadi


(18)

sebuah brand soft drink yang paling diminati. Guna menembus pasar lokal, Coca Cola sudah melakukan penetrasi ekspansi ke produk-produk lokal menggunakan strategi pemasaran yang diluncurkan Coca Cola pada 2000, “Think Global, Act Local”. Strategi berpikir secara global dan berlaku secara global ini dibuktikan telah mengangkat brand Coca Cola pada posisi saat ini (www.Coca Colabottling.co.id).

Mahasiswa S-1 Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu pasar potensial untuk menjadi subjek dalam riset pemasaran karena kebanyakan mahasiswa mengkonsumsi minuman Coca Cola di waktu senggang dan saat istirahat makan siang karena alasan mereka minuman Coca Cola membuat mereka fresh kembali setelah letih mengikuti perkuliahan. Menurut prasurvei yang dilakukan peneliti, dimana survei tersebut dilakukan pada 30 mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara diperoleh bahwa banyak mahasiswa mengkonsumsi minuman Coca Cola karena melihat penayangan iklan di televisi sehingga mereka tertarik dan membeli produk Coca Cola.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut penulis tertarik mengambil judul penelitian “Pengaruh Iklan Televisi Coca Cola Versi Ramadhan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan”.


(19)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah Iklan Televisi Coca Cola Versi Ramadhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Mengetahui dan menganalisis pengaruh iklan televisi Coca Cola versi Ramadhan terhadap Keputusan Pembelian pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Memperluas wawasan pengetahuan peneliti tentang periklanan dan keputusan pembelian.

b. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dalam proses pembuatan iklan untuk dapat menaikkan tingkat penjualan konsumen.

c. Referensi bagi peneliti selanjutnya untuk pengembangan penelitian lanjutan khususnya dibidang pemasaran.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Iklan

Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan.

Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Dimana iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk menginformasikan dan atau membujuk. Dari beberapa pengertian diatas, pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa.

Menurut Suyanto (2005:3) periklanan merupakan penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif


(21)

tentang produk (ide, barang, jasa) ataupun organisasi sebagai alat promosi yang kuat. Iklan mempunyai berbagai macam bentuk (industri, konsumen, merek, produk, lokal dan sebagainya) yang dirancang untuk mencapai berbagai macam tujuan (penjualan seketika, pengenalan merek, preferensi dan sebagainya).

Periklanan adalah segala bentuk penyajian bukan pribadi dan promosi tentang gagasan, barang, atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Iklan yang ditayangkan di media TV diharapkan mendapat tempat di hati atau disukai oleh pemirsa. Sikap pemirsa terhadap iklan dapat diteliti melalui perasaan suka atau tidak suka terhadap stimuli-stimuli yang ditampilkan pada iklan. Sikap terhadap iklan bekerja melalui sebuah proses tanggapan atau reaksi pemirsa terhadap elemen-elemen (stimuli-stimuli) dari periklanan. Tanggapan dan reaksi ini dapat diartikan pada saat pemirsa sedang melihat, mendengar, atau berpikir tentang suatu iklan.

Keputusan dalam mengembangkan program periklanan yaitu:

1. Menetapkan Tujuan, tujuan periklanan adalah menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen tentang produk yang di iklankan tersebuk baik diliat dari segi merek maupun kualitasnya.

2. Menetapkan Anggaran Iklan, anggaran iklan yang ditetapkan harus sesuai dengan biaya yang dikeluarkan agar mencapai sasaran penjualan.

3. Keputusan Pesan, terbagi 2(dua) yaitu strategi iklan dan pelaksanaan iklan harus diramu secara seimbang untuk menciptakan usaha periklanan keseluruhan yang efektif.


(22)

4. Keputusan Media, memilih jangkauan, frekuensi, dan dampak media, pemasang iklan harus memutuskan seberapa jauh jangkauan dan frekuensi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan periklanan.

5. Evaluasi Periklanan, program periklanan harus dievaluasi secara regular pengaruh komunikasi dan pengaruh penjualan. Mengukur pengaruh komunikasi dari suatu iklan pengujian isi iklan member tahu apakah komunikasi iklan cukup baik. Pengujian isi iklan dapat dilakukan sebelum atau sesudah iklan dicetak atau disiarkan. Sedangkan cara mengukur pengaruh penjualan adalah membandingkan penjualan di masa lalu dengan pengeluaran biaya iklan masa lalu.

2.1.2. Jenis – jenis Iklan

Berdasarkan tujuannya iklan dibagi menjadi : a. Comercial Advertising,

Iklan jenis ini bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan ini juga terbagi menjadi 2(dua) bagian yaitu:

1.

Iklan strategis, digunakan untuk membangun merek hal ini dilakukan dengan mengkonsumsikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna.

2.

Iklan Taktis, memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek


(23)

tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama.

b. Corporate Advertising

Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Iklan Corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.

c. Public Service Advertising

Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye sosial marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, anti narkoba dan sebagainya.

Berdasarkan pendanaannya iklan dibagi menjadi 2(dua) macam yakni : a. Iklan Gratis

Iklan gratis adalah iklan yang dalam pemasangannya tidak memerlukan biaya.


(24)

b. Iklan berbayar

Iklan berbayar adalah iklan yang dalam pemasangannya memerlukan

biaya. Contoh iklan berbayar sangat banyak. Iklan di TV, di Radio, di koran, poster, reklame dan billboard memerlukan biaya dalam

pemasangannya. 2.1.3. Tujuan Periklanan

Suyanto (2005:53) mengemukakan tujuan periklanan televisi dapat digolongkan menurut sasarannya adalah sebagai berikut :

a. Iklan informatif bertujuan untuk membentuk permintaan pertama. Caranya dengan memberitahukan pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, memberitahukan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun citra perusahaan (biasanya dilakukan besar-besaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis produk).

b. Iklan persuasif bertujuan untuk membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu, yang dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merek, mendorong alih merek, mengubah persepsi pembelitentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli menerima dan mencoba penggunaan produk.

c. Iklan pengingat bertujuan mengingatkan pembeli pada produk yang sudah mapan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian,


(25)

mengingatkan pembeli di mana mereka dapat membelinya, membuat pembeli tetap mengingat produk tersebut meskipun sedang tidak musim, dan memertahankan kesadaran puncak.

d. Iklan penambah nilai bertujuan untuk menambah nilai merek pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, dan mungkin super dalam persaingan.

e. Iklan bantuan aktivitas lain bertujuan membantu memfasilitasi aktivitas lain perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Misalnya iklan membantu dalam pelepasan promosi penjualan (kupon), membantu wiraniaga (pengenalan produk), menyempurnakan hasil komunikasi pemasaran yang lain (komunikasi dapat mengidentifikasi paket produk di toko dan mengenal nilai produk lebih mudah setelah melihat iklan).

2.1.4. Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan di antara dua atau lebih alternatif tindakan (perilaku). Keputusan selalu mensyaratkan pilihan di antara beberapa perilaku yang berbeda. Pemasar biasanya tertarik pada perilaku pembelian konsumen, terutama pilihan merek mana yang akan dibeli. Keputusan pembelian merupakan kontinum dan memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah degree, menunjukkan keterlibatan konsumen di dalam keputusan membeli yaitu dari high involvement purchase decision ke low involvement purchase decision.


(26)

Dimensi kedua adalah content, menunjukkan jumlah informasi yang dibutuhkan oleh konsumen untuk dapat membuat keputusan pembelian yaitu dari decision making (mencari informasi dan mempertimbangkan berbagai alternatif merk) ke habit (sedikit membutuhkan informasi dan hanya mempertimbangkan satu merk saja).

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi diantara merek-merek dalam kelompok pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli merek yang paling disukai. Ada 2(dua) faktor yang mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian (Kotler, 2000: 256).

Faktor- faktor yang mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian sebagai berikut:

1. Sikap atau pendirian orang lain, misalnya teman dekat merekomendasikan dengan kuat kepada konsumen tentang keunggulan dan keistimewaan produk yang akan di beli.

2. Situasi yang tidak diantisipasi, konsumen membentuk suatu maksud pembelian atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi untuk mengubah pembelian tersebut. Misalnya konsumen kehilangan pekerjaan, pembelian barang lain mungkin menjadi lebih mendesak, konsumen tiba-tiba mengetahui adanya ketidak-puasan terhadap produk tersebut.


(27)

Menurut Kotler (2000: 246) terdapat 5 (lima) peran yang dimainkan orang dalam suatu keputusan pembelian yaitu:

1. Pencetus ide : seseorang yang pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh : seseorang yang pandangan atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Pengambil keputusan : seseorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian ; apakah membeli, apa yang dibeli, bagaimana membeli, atau di mana membeli.

4. Pembeli : seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya.

5. Pemakai : seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Suatu perusahaan perlu untuk mengidentifikasikan peran-peran ini karena mempunyai implikasi dalam merancang produk, menentukan pesan-pesan dan mengalokasikan anggaran promosi.

Dalam hal ini keputusan pembelian memiliki model proses yang terdiri dari lima tahap (Kotler, 2000:251) yaitu :

1. Pengenalan kebutuhan, proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan dia yang nyata dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh stimuli intern dan ekstern. 2. Pencarian informasi, seorang konsumen yang akan melakukan pembelian


(28)

pengumpulan informasi, konsumen mengetahui merek-merek bersaing dan keistimewaan masing-masing merek.

3. Evaluasi alternatif, konsumen berusaha memuaskan suatu kebutuhan dengan mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Konsumen memandang setiap produk sebagai atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut.

4. Keputusan pembelian, dalam tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi diantara merek-merek dalam kelompok pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli merek yang paling disukai.

5. Perilaku setelah pembelian, setelah pembelian produk konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidak-puasan tertentu. Konsumen juga akan melakukan tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut yang mendapat perhatian dari pemasar. Tugas pemasar tidak berakhir ketika produk dibeli tetapi terus sampai periode setelah pembelian.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Model Proses Pembelian Lima Tahap Sumber: Kotler (2000:251) diolah penulis

Pengenalan kebutuhan

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku setelah pembelian


(29)

Adapun penggolongan keputusan pembelian yaitu:

1. Dimensi degree

Pembuatan keputusan pembelian dapat bergerak dari pembuatan keputusan pembelian dengan keterlibatan tinggi (high involvement purchase decision) ke pembuatan keputusan pembelian dengan keterlibatan rendah (low involvement purchase decision). Konsumen akan lebih terlibat dengan suatu produk ketika produk yang akan dibeli memiliki kriteria sebagai berikut.

a. Penting bagi konsumen

b. Memiliki keterlibatan emosional c. Secara kontinu menarik bagi konsumen d. Mengakibatkan resiko keuangan

e. Merupakan identitas yang menciptakan image khusus bagi konsumen Dengan demikian, semakin penting dan beresiko suatu produk yang akan dibeli, konsumen semakin mempertimbangkan berbagai merk dan mencari berbagai informasi yang dibutuhkan.

2. Complex decision making

Complex decision making bisa terjadi, ketika konsumen melakukan pembelian produk yang membutuhkan berbagai pertimbangan sehubungan dengan pentingnya produk dan tingginya resiko bagi indvidu konsumen. Pada umumnya, konsumen akan mempertimbangkan berbagai merk dan mencari berbagai informasi yang dibutuhkan sebelum membeli rumah atau mobil. Informasi ini penting bagi konsumen, supaya tidak terjadi post purchase dissonance (ketidaknyamanan setelah pembelian).


(30)

3. Limited decision making

Limited decision making terjadi ketika konsumen melakukan keputusan untuk membeli suatu produk yang membutuhkan pertimbangan merk dan informasi, yang secara kontinyu menarik bagi konsumen atau konsumen sering mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut. Proses pembuatan keputusan terbatas ini membutuhkan lebih sedikit informasi daripada complex decision making.

Berdasar teorinya, pembelian cereal atau makanan ringan termasuk dalam limited decision making. Namun bagi konsumen yang sedang melakukan diet kalori atau konsumen yang berwawasan green product, atau natural product, mereka akan melakukan pencarian informasi yang lebih banyak untuk memutuskan pembelian produk cereal atau makanan ringan, daripada konsumen pada umumnya, sehingga pembuatan keputusannya termasuk complex.

4. Brand loyalty

Brand loyalty menunjukkan sikap loyal terhadap merk tertentu dan berdampak pada pembelian secara konsisten sepanjang waktu. Konsumen yang loyal terhadap merk tertentu akan melakukan pembelian merk tersebut dalam jangka panjang, dan membutuhkan informasi yang relatif sedikit, karena sudah menjadi kebiasaannya untuk membeli produk dengan merk tersebut.

Loyalitas konsumen terhadap merk tertentu ini disebabkan oleh rasa puas terhadap merk tersebut secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.


(31)

5. Inertia

Ketika konsumen menggunakan hirarki low involvement, konsumen membentuk keyakinan terhadap produk secara pasif dan membuat keputusan hanya dengan memproses sedikit informasi dan selanjutnya mengevaluasi merk setelah pembelian. Jenis produk inertia antara lain garam dapur. Konsumen tidak perlu pikir panjang untuk membeli garam dapur berdasarkan pengalamannya di masa lalu terhadap merk tertentu, atau merk lain yang tersedia di toko.

2.2. Penelitian Terdahulu

Nainggolan (2005) telah melakukan penelitian berjudul ”Pengaruh Penayangan Iklan Simpati PeDe di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Ektensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penayangan iklan simpati pede di televisi terhadap keputusan pembelian. Hasil dari analisis data dengan metode deskriptif dan analisis linear sederhana menunjukkan bahwa keterlibatan iklan (X) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) Simpati PeDe pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Weny (2007) telah melakukan penelitian berjudul ” Pengaruh Iklan di Televisi terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Produk Pond’s Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang) ”. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui Iklan di Televisi yang terdiri dari: Isi Pesan (X1), Struktur Pesan (X2), Format Pesan (X3),


(32)

dan Sumber Pesan (X4). Sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah keputusan pembelian.

2.3. Kerangka Konseptual

Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Bahkan kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin produknya sukses di pasar. Tidak heran setiap tahun, bahkan tiap launching produk baru, perusahaan menghabiskan ratusan juta bahkan miliaran rupiah untuk pengeluaran biaya iklan. Kondisi persaingan yang semakin ketat membuat biaya ini bertambah tiap tahunnya. Perusahaan berlomba-lomba membuat iklan untuk membangun posisi yang menguntungkan di pasar.

Pengaruh Iklan Televisi Coca Cola versi Ramadhan terhadap keputusan pembelian yaitu dengan munculnya iklan televisi Coca Cola versi Ramadhan ini menarik perhatian konsumen yang sedang berpuasa ingin mengkonsumsi minuman Coca Cola disaat berbuka puasa, konsumen yang sedang melihat iklan di televisi tertarik terhadap kemasan, kesegarannya ketika diminum apalagi ketika minuman Coca Cola tersebut keadaan dingin dan suasana dalam keadaan haus dahaga karena berpuasa, isi iklannya sesuai di Bulan Ramadhan sehingga konsumen ingin membeli dan mengkonsumsi minuman Coca Cola tersebut yang akhirnya terjadi memutuskan melakukan pembelian.

Berdasarkan masalah serta uraian teoritis yang telah diungkapkan sebelumnya, maka digambarkan kerangka konseptual pada Gambar 2.2.


(33)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Sumber: Shimp (2003:357) dan Kotler(2004:224) (data diolah, Oktober 2010) PT. Coca Cola Disribution Indonesia meluncurkan Produk Coca Cola berharap dengan iklan televisi Coca Cola versi Ramadhan yang dimuat di televisi maka akan dapat mempengaruhi tingkat keputusan pembelian konsumen.

2.4. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang ada dan

akan diuji kebenarannya secara ilmiah. Dari permasalahan yang dikemukakan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “ Iklan Televisi

Coca Cola versi Ramadhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan”.

Iklan(X) Indikatornya:

1. Suara (Voice) 2.Musik (Music) 3.Kata-Kata (Words) 4.Gambar (Pictures) 5.Warna (Colours) 6. Gerakan (Movement

Keputusan Pembelian(Y) Indikatornya:

1. Sesuai dengan kebutuhan 2. Informasi yang jelas 3. Pengaruh orang lain 4. Pengaruh merek


(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksplanasi( Penjelasan) dimana penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk kedalam asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan 2 variabel atau lebih untuk melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis penelitian, yaitu variabel iklan televisi (X) berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan bulan November sampai Desember 2010. Lokasi penelitian di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Jalan Prof. TM. Hanafiah, SH. Padang Bulan Medan.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas (X) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, yaitu Iklan televisi.

b. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu keputusan pembelian coca cola.


(35)

3.4. Defenisi Operasional Variabel a. Iklan (X)

Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan Coca Cola adalah:

1. Suara (Voice) yaitu suara atau kata-kata yang terdengar pada saat iklan ditayangkan.

2. Musik (Music) yaitu irama atau lagu yang diperdengarkan pada saat iklan ditayangkan.

3. Kata-Kata (Words) yaitu rangkaian huruf atau tulisan yang ditampilkan pada saat iklan ditayangkan.

4. Gambar (Pictures) yaitu gambar atau objek yang ditampilkan pada saat iklan ditayangkan.

5. Warna (Colours) yaitu warna-warna dari gambar atau objek yang ditampilkan pada saat iklan ditayangkan.

6. Gerakan (Movement) yaitu gerakan dari setiap adegan yang ditampilkan pada saat iklan ditayangkan.

b. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian merupakan saat konsumen membeli suatu produk pada waktu tertentu yang terdiri dari:

1. Sesuai dengan kebutuhan, sebelum melakukan pembelian konsumen harus menentukan terlebih dahulu produk yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhannya.


(36)

2. Informasi yang jelas, konsumen harus mencari informasi yang jelas tentang produk yang akan dibeli baik dari segi merek, kualitas dan keistimewaan produk itu sendiri.

3. Pengaruh orang lain, konsumen mendapatkan informasi dari keluarga, teman, tetangga dan kenalan.

4. Pengaruh merek, konsumen dipengaruhi oleh kekuatan argumentasi sebagaimana berlawanan dengan cara dimana daya tarik diekspresikan dan divisualisasikan yang digambarkan sebagai keterlibatan pesan.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Iklan (X)

Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan

1. Suara (Voice)

2. Musik (Music)

3. Kata-Kata (Words)

4. Gambar (Pictures) 5. Warna (Colours)

6. Gerakan (Movement) Skala Likert Keputusan Pembelian (Y) Keputusan pembelian merupakan saat konsumen membeli suatu produk

1. Sesuai dengan

kebutuhan

2. Informasi yang jelas

3. Pengaruh orang lain

4. Pengaruh merek

Skala Likert

Sumber:Shimp (2003:357) dan Kotler (2004:224) (data diolah, Oktober 2010)


(37)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Ginting, 2008: 121). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (ST) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Ginting (2008: 121)

3.6. Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Ginting dan Situmorang (2008:128) populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan yang mengkonsumsi minuman Coca Cola.

b. Sampel

Metode penarikan sampel menggunakan metode Purposive Sampling. Metode Purposive Sampling adalah penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan kriteria menanyakan kepada 30 mahasiswa pernah menonton iklan


(38)

minuman Coca Cola minimal 2 kali dan mengkonsumsi minuman Coca Cola minimal 2 kali dalam 5 bulan terakhir maka di peroleh 80% adalah 24 orang yang mengatakan Ya (q) sedangkan mengatakan Tidak 20%(p) adalah 6 orang

Alternatif formula yang dapat digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang tidak diketahui atau tidak teridentifikasi adalah sebagai berikut: (Zα)²(p)(q)

n = d²

Keterangan:

n = jumlah sampel

Zα = nilai standar yang besarnya tergantung α Jika α = 0,05 Z= 1,96

p = estimasi proporsi populasi q = 1-p

d = tingkat kesalahan (standar error) yang dapat ditoleransi

Untuk memperoleh jumlah sampel (n) yang besar dengan tingkat kesalahan (standar error) yang digunakan adalah sebesar 10%. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:


(39)

(Zα)²(p)(q) n =

(1,96)²(0,8)(0,2) n =

(0,10)² n = 61,46

Berdasarkan uraian diatas maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 62 orang mahasiswa.

3.7. Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan dua jenis data yaitu: a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara kepada responden yang

dilakukan pada penelitian awal sampai selesai.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Penulis mendapat data sekunder dari buku-buku, majalah dan internet tentang periklanan produk dan keputusan pembelian.


(40)

3.8.Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden dimana para responden diharapkan untuk memberikan jawaban dari sejumlah pertanyaan yang diajukan.

b. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan dari buku-buku, jurnal maupun sumber data lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas 1). Uji Validitas

Kuesioner sebagai sumber data utama dalam penelitian ini harus dilakukan uji validitas terlebih dahulu untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik dengan menggunakan bantuan paket program statistik SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 13.0. Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur kelayakan butir-butir dalam daftar pertanyaan yang mendefinisikan suatu variabel (Sugiyono, 2006: 114). Pengujian validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid

b) Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.


(41)

d) Nilai r tabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah 0,361.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,2006: 110). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Menurut Nugroho (2005: 72) “Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0.60”. Uji validitas dan reabilitas dilakukan pada mahasiswa Manajemen Reguler Ekonomi Universitas Sumatera UtaraMedan dengan membagikan kuesioner kepada 30 orang responden diluar sampel penelitian dan kemudian data akan diproses dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 13.00.

3.10. Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif

Yaitu análisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpulkan sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi (Ginting dan Situmorang 2008:187).


(42)

b. Analisis Regresi Linear Serderhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh/hubungan variabel bebas (iklan TV) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Dalam menganalisis data, agar hasil penelitian lebih terarah dan teruji maka peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 13.0.

Adapun model persamaan yang digunakan adalah : Y = a+bx+e

Keterangan :

Y = Keputusan membeli a = Konstanta

x = Variabel iklan b = Koefisien regresi e = Standar error c. Pengujian Hipotesis

a) Uji Signifikan Parsial atau Individu ( Uji – t)

Yaitu membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh iklan sebagai variabel bebas terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : Ho : b1

H

= 0 (tidak ada pengaruh iklan di televisi terhadap peningkatan keputusan pembelian)

a : b1

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

≠ 0 (ada pengaruh iklan di televisi terhadap peningkatan keputusan pembelian)


(43)

a). Ho diterima jika thitung < ttabel b). Ha ditolak jika t

pada α = 5% hitung > ttabel

b) Koefisien Determinan (R²)

pada α = 5%

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menerangkan varibel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y).


(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Coca Cola

Coca Cola Bottling Indonesia memproduksi dan mendistribusikan produk berlisensi dari The Coca Cola Company, diantaranya Coca Cola, Sprite, Fanta dan Frestea. Coca Cola Bottling Indonesia merupakan nama merek dagang yang terdiri dari perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusahan independen dan Coca Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca Cola di dunia.

Coca Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi merupakan merek minuman ringan terpopuler dan paling laris dalam sejarah hingga saat ini. Diciptakan pertama kalinya di Atlanta, Georgia oleh Dr. John S. Pemberton, pertama kali produk ini diperkenalkan sebagai minuman fountain dengan mencampurkan sirup rasa Cola dan air berkarbonasi. Coca Cola pertama kali terdaftar sebagai merek dagang tahun 1887 dan pada tahun 1895. Produk ini telah beredar di seluruh wilayah di AS dan kini Coca Cola telah tersedia di seluruh dunia. Salah satu produsen dan distributor minuman ringan ini di Indonesia adalah Coca Cola Bottling Indonesia (CCBI).


(45)

pertama kali Coca Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan Coca Cola pada saat itu hanya sekitar 10.000 krat.

Pada tahun 1932 tersebut perusahaan mempekerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kenderaan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000 sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut tergabung dalam perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca Cola Bottling Indonesia. Saat ini dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk Coca Cola didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.

4.1.2. Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan PT. Coca Cola Bottling Indonesia adalah menciptakan outlet ideal di seluruh Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan merencanakan dengan matang dan meninjau ulang seluruh aspek dan peluang penjualan yang tersedia bagi setiap pelanggan. Kemudian menawarkan langkah-langkah korektif bagi para pelanggan dan secara bersama-sama menerapkan program-program perbaikan yang sesuai dengan standar perusahaan.

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan.

Struktur organisasi perusahaan adalah suatu pola yang memperlihatkan hubungan antara fungsi jabatan dan aktivitas dalam suatu organisasi. Dengan


(46)

adanya struktur organisasi yang ada dalam perusahaan, maka dapat diperoleh suatu gambaran tentang pimpinan perusahaan baik secara vertikal maupun horizontal mengadakan suatu hubungan kerja di dalam pembagian tugas dan wewenang kepada bawahannya, serta tanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas-tugas yang telah ditentukan dan diberikan sesuai dengan jabatan masing-masing.

Struktur organisasi PT. Coca Cola Bottling Indonesia berbentuk garis dan staff. Secara garis besar dibawah ini akan diuraikan mengenai tugas dan wewenang dari setiap bagan organisasi perusahaan:

1. General Manajer (GM)

a) Wewenang

Menetapkan kebijakan strategis perusahaan sebagaimana dituangkan dalam rencana jangka panjang, rencana kerja, anggaran perusahaan dan rencana operasional lainnya.

b) Tugas

1) Merencanakan, membina dan mengembangkan efektivitas dan efisiensi organisasi perusahaan sesuai dengan kebutuhan.

2) Memelihara dan mengelola kekayaan perusahaan berdasarkan prinsip, peraturan dan ketentuan yang berlaku.

2. Secretary (Sekretaris)

a) Wewenang

Bertanggung jawab atas penyusunan dan peraturan agenda kerja General Manager.


(47)

b) Tugas

Mencatat dan menyampaikan data-data perusahaan kepada General Manager, baik yang berhubungan dengan administrasi maupun surat-surat penting perusahaan.

3. Technical Operation Manager (TOM)

a) Wewenang

Membimbing dan mengawasi para kepala bagian yang menjadi bawahannya.

b) Tugas

1) Bertanggung jawab atas kegiatan produksi secara keseluruhan. 2) Mengatur keseimbangan antara investasi dan produksi.

3) Melaksanakan instruksi General Manager.

4. Human Resources Manager (HRM)

a) Wewenang

Bertanggung jawab atas barang-barang (inventaris) perusahaan. b) Tugas

1) Bertanggung jawab tentang penyediaan tenaga kerja, pengembangan karir dan kesejahteraan karyawan

2) Bertanggung jawab terhadap terlaksananya tertib administrasi yang menyangkut surat-surat atau dokumentasi perusahaan.

5. Finance Manager (FM)

a) Wewenang


(48)

b) Tugas

1) Mengkoordinir tugas-tugas karyawan

2) Melaksanakan tertib administrasi yang berhubungan dengan sistem dan prosedur akuntansi.

6. General Sales Manager (GSM)

a) Wewenang

Mengkoordinir serta bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran, promosi dan pengelolaan pasar (baik ke pengecer maupun ke konsumen) dan warehouse yang ada.

b) Tugas

Merumuskan serta menetapkan kebijakan strategis dan operasional bagian pemasaran sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

7. Information System Manager (ISM)

a) Wewenang

Memastikan setiap informasi yang dibutuhkan perusahaan. b) Tugas

Menyediakan informasi kepada semua unit kerja.

8. Public Relation Manager (PRM)

a) Wewenang

Membela produk yang menghadapi masalah publik. b) Tugas

1) Membantu peluncuran produk baru.


(49)

3) Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu. 4.1.4. Karakteristik Produk

Coca Cola Bottling Indonesia sangat mementingkan kualitas atas produknya. Kualitas menjadi sebuah keutamaan dalam setiap tindakan. Semua fungsi dan jajaran organisasi, mulai dari produksi, pemasaran, distribusi, keuangan, serta layanan pelanggan bekerja keras untuk mengembangkan praktek-praktek yang terbaik di industri minuman.

Salah satu yang dilakukan oleh Coca Cola Bottling Indonesia untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar adalah dengan menerapkan pengawasan yang cukup ketat dalam hal proses produksi. Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu perusahaan menjaga agar pelanggan mendapatkan minuman dalam rasa yang terbaik. Setiap kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode yang menunjukkan keterangan tentang produk tersebut, ada juga kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut diproduksi. Ada lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi khusus.

Coca Cola Bottling Indonesia juga memiliki The Coca Cola Quality System Consumer Response Teams. The Coca Cola Quality System merupakan landasan kebijakan perusahaan terhadap pengawasan mutu yang memotivasi untuk bertindak memenuhi dan bahkan melampaui berbagai standar kualitas, baik


(50)

itu merupakan standar internasional maupun standar yang ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di industri makanan dan minuman.

Consumer Response Teams merupakan sarana untuk menampung setiap masukan yang disampaikan oleh para konsumen dan pelanggan, yang kemudian meneruskan masukan tersebut kepada pihak-pihak yang tepat didalam perusahaan untuk menjamin bahwa standar kualitas tetap terjaga.

Berikut jenis dan ukuran kemasan dari produk Coca Cola.

1. Kemasan Botol 2. Kemasan Kaleng

193 ml 295 ml 1000 ml 250 ml 330 ml 3. Kemasan Botol Plastik

500 ml 1500 ml

Gambar 4.1 Kemasan Produk Coca Cola


(51)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat komposisi yang ada pada produk Coca Cola. Tabel 4.1

Komposisi Coca Cola Takaran Saji : 200 ml

Jumlah saji per kemasan : 1 Bottle

Jumlah per Saji :

Energi : 84 kkal

Lemak total : 0 g (% Daily Value*) Karbohidrat Total : 22 g (% Daily Value*)

Gula : 22 g

Protein : 0 g (% Daily Value*) Natrium : 10 mg (% Daily Value*)

Sumber :

Khusus untuk iklan TV, Coca Cola telah menyabet beberapa penghargaan. Pada tahun 2004 yang lalu iklan Coca Cola versi “Kabayan” dinobatkan sebagai iklan paling efektif menurut TV Ad Monitor MRI. Selain itu iklan Coca Cola versi “Mudik” yang juga dibintangi oleh Jamie Aditya, mantan Video Jockey (VJ) MTV, memperoleh penghargaan sebagai iklan paling efektif pada tahun 2005 menurut TV Ad Monitor MRI.

Berikut beberapa versi dari iklan Coca Cola yang tayang di televisi sampai dengan Oktober 2010.

Iklan TV Versi Iklan TV Versi Iklan TV Versi “Tahun Baru” “Happiness Factory” “ Semangat

Baru”


(52)

Iklan TV Versi Iklan TV Versi “Kulit Hitam” “Coke Ramadhan”

Gambar 4.2 Iklan Coca Cola di Televisi

Sumber : 4.1.5. Kepedulian Coca Cola Terhadap Lingkungan

Bisnis Coca Cola Bottling Indonesia tak lain adalah menghadirkan saat-saat menyegarkan yang unik dan memuaskan konsumen. Coca Cola Bottling Indonesia sangat terpacu untuk melahirkan semangat serupa terhadap usaha-usaha yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, kesehatan dan kesempatan kerja. Ini berarti, usaha berkesinambungan untuk menggali cara-cara baru dan lebih baik untuk meningkatkan kinerja perusahaan khususnya pada bidang-bidang tersebut.

Coca Cola Bottling Indonesia sebelum membuang limbahnya ke sungai terlebih dahulu mengolah limbah tersebut sehingga tidak merusak biota sungai. Coca Cola Bottling Indonesia menyadari bahwa masalah yang berkaitan dengan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja senantiasa mengalami perubahan sejalan dengan pengertian perusahaan terhadap masalah-masalah tersebut yang juga berkembang dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, Coca Cola Bottling Indonesia mengembangkan suatu sistem komprehensif yang mengacu pada standar internasional, termasuk di dalamnya ISO 14001, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(53)

Semua pabrik melaksanakan audit secara berkala dan menjalankan praktek-praktek terbaik di bidang perlindungan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja mulai dari pengelolaan dan pemanfaatan kembali limbah produksi hingga berbagai program kesehatan dan keselamatan kerja. Tanggung jawab tersebut meliputi komitmen dalam menjalankan usaha dengan cara-cara yang menjaga


(54)

kelestarian lingkungan dan menunjang kesehatan dan keselamatan kerja karyawan-karyawan perusahaan di tempat kerja.

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Suatu instrumen yang baik harus memiliki tingkat kesahihan (validitas) serta tingkat reliabilitas yang tinggi. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen penelitian tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen penelitian tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini (angket) diuji coba terlebih dahulu kepada 30 (tiga puluh) mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan dan tidak termasuk dalam sampel penelitian, agar diperoleh item/butir pernyataan angket yang valid dan reliabel. Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu item/butir pertanyaan yang terdapat pada angket, dilakukan dengan cara membandingkan rhitung dengan rtabel. Dengan ketentuan apabila rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut valid. Nilai rtabel

Pada tingkat taraf kesalahan 5%, dapat diketahui r

dapat dilihat pada table r dengan menggunakan df = n – 2 = 30 – 2 = 28. tabel = 0,361. Nilai rhitung dapat dilihat pada tabel Item-Total Statistic di kolom Corrected Item–Total Correction.


(55)

Hasil pengujian validitas instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3.

Tabel 4.2

Validitas Untuk Variabel Iklan

No. Butir Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan

1 0,799 0,361 Valid

2 0,572 0,361 Valid

3 0,560 0,361 Valid

4 0,689 0,361 Valid

5 0,850 0,361 Valid

6 0,657 0,361 Valid

7 0,893 0,361 Valid

8 0,790 0,361 Valid

9 0,811 0,361 Valid

10 0,631 0,361 Valid

11 0,764 0,361 Valid

12 0,581 0,361 Valid

13 0,728 0,361 Valid

14 0,805 0,361 Valid

15 0,903 0,361 Valid

Sumber: Pengelolahan Angket Penelitian (2010)

Tabel 4.3

Validitas Untuk Variabel Keputusan Pembelian

No. Butir Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan

1 0,787 0,361 Valid

2 0,763 0,361 Valid

3 0,701 0,361 Valid

4 0,597 0,361 Valid

Sumber: Pengelolahan Angket Penelitian (2010)

Dari 19 (sembilan belas) butir pernyataan yang diuji, keseluruhan butir pernyataan memperoleh rhitung (Corrected Item – Total Correlation) di atas nilai rtabel (rtabel = 0,361) sehingga dapat disimpulkan semua pernyataan tersebut valid.


(56)

Analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai ralpha dengan rtabel. Dalam uji

reliabilitas sebagai nilai ralpha adalah nilai alpha yang terdapat pada tabel Reliability Statistic di kolom Cronbach’s Alpha. Ketentuannya apabila

ralpha > rtabel, maka pernyataan tersebut reliabel. Adapun nilai ralpha

Tabel 4.4

untuk instrumen iklan dan keputusan pembelian dapat dilihat dari Tabel 4.4.

Nilai ralpha

Instrumen

Untuk Variabel Iklan dan Keputusan Pembelian

Cronbach’s Alpha Keterangan

Iklan 0,952 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,850 Reliabel

Sumber: Pengelolahan Angket Penelitian ( 2010)

Dari hasil uji coba tersebut, ternyata nilai ralpha iklan (0,952) dan ralpha keputusan pembelian (0,850) lebih besar dibandingkan dengan nilai rtabel (rtabel = 0,361),maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan di atas adalah reliabel.

4.3. Analisis Deskriptif 4.3.1. Deskriptif Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Berdasarkan angket yang disebarkan tersebut diperoleh gambaran umum mengenai karakteristik responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, bagian iklan yang paling disukai, dan versi iklan yang paling diminati

Hasil angket menunjukkan karakteristik responden seperti terlihat pada Tabel 4.5.


(57)

Tabel 4.5

Karakteristik Responden

No. Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) 1. Jenis Kelamin

Laki-laki 28 45,16

Perempuan 34 54,84

Jumlah 62 100,00

2. Usia

20-25 tahun 14 22,58

26-30 tahun 38 61,29

>30 tahun 10 16,13

Jumlah 62 100,00

3.

Bagian Iklan Yang Paling

Diminati

Suara 5 8,06

Musik 8 12,90

Kata-kata 6 9,68

Gambar 22 35,48

Warna 8 12,90

Gerakan 13 20,97

Jumlah 62 100,00

4.

Versi Iklan Yang Paling

Diminati

Tahun Baru/New Year 9 14,52 Happiness Factory 16 25,81

Semangat Baru 11 17,14

Coke Ramadhan 19 30,65

Kulit Putih 7 11,29

Jumlah 62 100,00

Sumber: Data Primer, diolah (2010)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden penelitian adalah berjenis kelamin perempuan yaitu memiliki persentase sebesar 54,84% dan sisanya sebesar 45,16% merupakan berjenis kelamin perempuan. Pada penelitian ini, mayoritas usia/umur responden berada pada kisaran 26 tahun – 30 tahun dengan persentase sebesar 61,29%, kisaran usia 20 tahun – 25 tahun berada pada persentase 22,58%, dan sisanya yaitu sebesar 16,13% berada pada usia lebih dari 30 tahun. Pada penelitian ini, mayoritas responden lebih menyukai iklan Coca Cola Versi Ramadhan pada bagian gambar yang ditampilkan yaitu dengan


(58)

persentase 35,48%, pada bagian gerakan dengan persentase 20,97%, pada bagian musik serta warna tampilan sama-sama memiliki persentase sebesar 12,90%, pada bagian kata-kata memiliki persentase sebesar 9,68%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 8,06% pada bagian suara.

Kebanyakan responden lebih menyukai/meminati versi iklan Coke Ramadhan karena gambar dan gerakan dari iklan versi Coke Ramadhan menarik perhatian responden terutama iklan ini menggunakan beduk yang besar dan orang-orang yang sedang berkumpul menunggu berbuka puasa dalam keadaan haus ingin menikmati minuman Coca Cola dingin untuk menghilangkan dahaga setelah puasa seharian penuh. Persentase dari masing-masing versi iklan ini yaitu versi iklan Coke Ramadhan dengan persentase sebesar 30,650%, pada versi Happiness Factory dengan persentase sebesar 25,81%, pada versi Semangat Baru dengan persentase sebesar 17,14%, pada versi Tahun Baru dengan persentase sebesar 14,52%, sedangkan pada versi Kulit Putih dengan persentase sebesar 11,29%.

4.3.2. Deskriptif Variabel a. Variabel Iklan (X)

Merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa:

1. Pada pertanyaan pertama, dari 62 responden didominasi oleh jawaban setuju bahwa suara pengucapan kata-kata dalam iklan Coca Cola Versi Ramadhan jelas dengan persentase 37,10%, 24,19% menyatakan sanagt setuju, 24,19


(59)

menyatakan kurang setuju, 8,09% menyatakan tidak setuju sedangkan 6,45% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pada pertanyaan kedua, dari 62 responden didominasi oleh jawaban setuju bahwa suara pengucapan kata-kata dalam iklan Coca Cola Versi Ramadhan mampu mengungkapkan pesan dengan baik dengan persentase 41,94%, menyatakan sangat setuju 25,81%, menyatakan kurang setuju 29,03%, menyatakan tidak setuju sebesar 3,23%, menyatakan sangat tidak setuju tidak ada.

3. Pada pertanyaan ketujuh, dari 62 responden terdapat persentase seimbang antara responden menyatakan setuju dengan persentase 33,87% bahwa tulisan kata-kata pada tayangan iklan Coca Cola Versi Ramadhan mudah di baca seimbang dengan responden yang menyatakan kurang setuju dengan persentase 33,87% hal ini kemungkinanbeberapa responden kurang menyimak iklan tersebut sedangkan menyatakan sangat setuju 24,19%, menyatakan kurang setuju 6,45%, menyatakan sangat tidak setuju 1,61%.


(60)

Tabel 4.6

Deskriptif Jawaban Tentang Iklan (X) Ite

m No .

STS TS KS S SS Total (%) Total

Responde n

F % F % F % F % F %

1 4 6,45 5 8,06 15 24,19 23 37,10 15 24,19 100 62 2 0 0,00 2 3,23 18 29,03 26 41,94 16 25,81 100 62 3 3 4,84 4 6,45 22 35,48 17 27,42 16 25,81 100 62 4 0 0,00 8 12,90 14 22,58 25 40,32 15 24,19 100 62 5 1 1,61 4 6,45 16 25,81 25 40,32 16 25,81 100 62 6 1 1,61 4 6,45 16 25,81 28 45,16 13 20,97 100 62 7 1 1,61 4 6,45 21 33,87 21 33,87 15 24,19 100 62 8 2 3,23 4 6,45 10 16,13 31 50,00 15 24,19 100 62 9 1 1,61 2 3,23 24 38,71 16 25,81 19 30,65 100 62 10 1 1,61 1 1,61 15 24,19 33 53,23 12 19,35 100 62 11 4 6,45 5 8,06 15 24,19 23 37,10 15 24,19 100 62 12 0 0,00 2 3,23 18 29,03 26 41,94 16 25,81 100 62 13 3 4,94 4 6,45 22 35,48 17 27,42 16 25,81 100 62 14 0 0,00 8 12,90 14 22,58 25 40,32 15 24,19 100 62 15 1 1,61 4 6,45 16 25,81 25 40,32 16 25,81 100 62 Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)

b. Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Merupakan saat konsumen membeli suatu produk. pada Tabel 4.6 didapatkan kesimpulan bahwa untuk seluruh item pernyataan yaitu mulai dari item pernyataan pertama, kedua, dan keempat didominasi oleh jawaban setuju dengan persentase masing-masing sebesar 40,32%, 50,00%, 50,00%. Sedangkan untuk item pernyataan ketiga diperoleh hasil yang sama/berimbang dengan persentase sebesar 33,87%.


(61)

Tabel 4.7

Deskriptif Jawaban Tentang Keputusan Pembelian (Y) Ite

m No .

STS TS KS S SS Total (%) Tota

l Res pon den

F % F % F % F % F %

1 2 3,23 4 6,45 15 24,19 25 40,32 16 25,81 100 62 2 0 0,00 2 3,23 15 24,19 31 50,00 14 22,58 100 62 3 1 1,61 5 8,06 21 33,87 21 33,87 14 22,58 100 62 4 0 0,00 4 6,45 12 19,35 31 50,00 15 24,19 100 62 Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)

4.4. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh iklan televisi Coca Cola versi Ramadhan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan.

Model persamaan dari regresi linear sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y = a + bX

Hasil perhitungan regresi linear sederhana yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 13 For Windows dapat dilihat pada Tabel 4.7.


(62)

Tabel 4.8

Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana Coefficients(a) M od el Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Err

or Beta

Toleran

ce VIF 1 (Const

ant) 3.871

1.3

17

2.93

9 .005

Iklan

.202 .02

3 .752

8.84

7 .000 1.000 1.00

0 a Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: Pengelolahan Angket Penelitian (2010)

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari hasil perhitungan pada Tabel 4.7 diperoleh nilai konstanta (a) sebesar 3,871 dan nilai b sebesar 0,202 sehingga persamaan regresi linear sederhana yang diperoleh adalah: Y = 3,871 + 0,202X.

4.5. Uji R Square (R2

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh iklan televisi Coca Cola versi Ramadhan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan dapat dilihat melalui koefisien deteminasi (R

)

2

) dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 13 For Windows pada Tabel 4.8.


(63)

Tabel 4.9

Hasil Perhitungan R Square (R2 Model Summary(b)

)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .752(a) .566 .559 1.98931 2.028

a Predictors: (Constant), Iklan

b Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber: Pengelolahan Angket Penelitian (2010)

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa nilai R Square (R2) adalah 0,566 atau 56,60%. Nilai sebesar 56,60% menunjukkan bahwa iklan televisi Coca Cola versi Ramadhan memiliki kemampuan dalam menjelaskan variasi dari keputusan pembelian pada mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan sebesar 56,60%, sedangkan selebihnya 43,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.

4.6. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah hipotesis yang menyatakan bahwa “Iklan televisi Coca Cola versi Ramadhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan”. Dari perhitungan pada Tabel 4.8 diperoleh nilai thitung sebesar 8,847 sedangkan ttabel


(64)

Dengan demikian nilai thitung 8,847 > nilai ttabel 1,67, maka hipotesis yang menyatakan: “Iklan televisi Coca Cola versi Ramadhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan” dapat diterima.

4.7. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan Coca Cola versi ramadhan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu Nainggolan (2005), bahwa penayangan iklan Simpati PeDe di televisi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Departemen Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara Meadan. Weny (2007), menjelaskan bahwa iklan televisi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Pond’s pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Seseorang melakukan pembelian dipengaruhi oleh kebutuhan pada waktu tertentu terhadap suatu produk yang mampu membangkitkan sekumpulan motif yang unik dalam diri konsumen. Bagaimana seseorang termotivasi untuk bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu yaitu bagaimana individu memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menilai suatu objek sehingga menimbulkan sikap konsumen yang mengarahkan orang-orang berperilaku secara konsisten terhadap suatu objek yang menempatkan mereka dalam sebuah kerangka pikiran


(65)

yang menyukai (sikap positif) dan tidak menyukai (sikap negatif) terhadap suatu objek dalam melakukan keputusan pembelian (Setiadi, 2003:46).

Penelitian di lapangan yang dilakukan peneliti terhadap responden, mahasiswa ekstensi USU termotivasi untuk membeli Coca Cola karena kualitasnya yang terjamin dan memberikan kesegaran sehingga konsumen mempunyai persepsi bahwa Coca Cola cocok diminum ketika berbuka puasa. Coca Cola merupaka merek minuman ringan terpopuler dan paling laris hingga saat ini. Salah satu yang dilakukan oleh Coca Cola Bottling Indonesia untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar adalah dengan menerapkan pengawasan yang cukup ketat dalam hal proses produksi. Dengan begitu Coca Cola Bottling Indonesia telah membuktikan bahwa Perusahaan mereka telah mampu untuk menciptakan produk yang mengutamakan kualitas, kesempurnaan produk, inovasi tanpa henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen yang mengutamakan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memanfaatkan keunggulan teknologi yang dikenal oleh masyarakat umum khususnya oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan bercitra baik dimata konsumen, sehingga perusahaan dapat bersaing dan mempertahankan kepercayaan konsumen.


(66)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Iklan televisi Coca Cola versi Ramadhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan adalah dapat diterima.

2. Variabel iklan memberikan kontribusi sebesar 56,60% terhadap variabel keputusan pembelian, sedangkan selebihnya yaitu sebesar 43,40% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kebutuhan yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.

B. Saran

1. Selain faktor iklan, keputusan masyarakat dalam hal membeli produk juga dipengaruhi oleh faktor lainnya yaitu kebutuhan. Dalam penelitian ini, pengaruh faktor lainnya tersebut cukup besar yaitu sebesar 43,40%. Oleh karena itu, pihak manajemen haruslah juga memperhatikan faktor-faktor lainnya tersebut. Perusahaan dapat mengetahui jenis dari faktor-faktor tersebut dengan melakukan survei pasar kepada pelanggan setia/konsumen


(67)

Coca Cola maupun masyarakat umum, seperti faktor persaingan harga dengan para pesaing.

2. Iklan Coca Cola versi Ramadhan disarankan untuk terus menjaga eksistensi penayangan iklannya khususnya di televisi. Perusahaan dapat memanfaatkan iklan tersebut untuk menarik perhatian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal ini dapat dilakukan untuk mempertahankan serta meningkatkan pangsa pasar dari produk perusahaan, mengingat Coca-Cola sendiri merupakan salah satu pemimpin pasar di kategori minuman bersoda.


(68)

DAFTAR PUSTAKA

Durianto, Sugiarto, Widjaja dan Supraktino. 2003. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ginting,Paham dan Situmorang Syafrizal Helmi. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. Cet. Ke2. Medan.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Edisi Pertama. Jakarta.

Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. 2004. Dasar- Dasar Pemasaran. Jilid 1.

Edisi Kesembilan. Terjemahan Drs. Alexande Sindoro. Penerbit PT. Indeks. Jakarta.

Nainggolan,Dinauli Mariana. 2005. Pengaruh Penayangan Iklan Simpati PeDe di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi FE USU. Skripsi Fakultas Ekonomi USU (tidak dipublikasikan). Medan.

Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial. Salemba Empat. Jakarta. Setiadi, J. Nugroho. 2003.Prilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran. Prenada Media. Jakarta.

Shimp, Terence. A, 2003, “Periklanan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu”, Jilid I, Alih Bahasa Revyani Sjahrial dan Anikasari, PT. Erlangga, Jakarta.

Sugiono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesembilan. Alfabeta. Bandung

Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Edisi I. Yogyakarta.

Tjiptono. 2003. Periklanan Yang Efektif. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Rajagrafindo. Jakarta.

Weny, Nofitasari. 2007. Pengaruh Iklan di Televisi terhadap Keputusan Pembelian Studi pada Konsumen Produk Pond’s Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (tidak dipublikasikan). Malang.


(69)

KUESIONER PENELITIAN

Dengan hormat,

Sehubungan dengan adanya penelitian mengenai “Pengaruh Iklan Televisi Coca Cola Versi Ramadhan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan”, maka saya mohon kepada responden untuk mengisis kuesioner di bawah ini. Atas perhatian dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

1. Nama :

Identitas Responden

2. Usia :

3. Jenis Kelamin :

4. Iklan Coca Cola yang paling anda sukai : - Versi Tahun Baru - Versi Ramadhan

- Versi Happiness Factory - Versi Semangat Baru - Versi Kulit Hitam 5. Bagian dari iklan yang anda sukai : - Suara

- Musik - Kata – kata - Gambar - Warna - Gerakan

Isilah jawaban berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberikan tanda silang () pada kolom yang tersedia. Adapun makna tanda dalam kolom adalah sebagai berikut:

Petunjuk Pengisian Kuesioner

- Sangat Tidak Setuju ( STS )

- Tidak Setuju ( TS )

- Kurang Setuju ( KS )

- Setuju ( S )


(70)

VARIABEL IKLAN (X)

No. Pernyataan STS TS

KS S SS

A. Suara

1. Suara pengucapan kata-kata dalam iklan Coca Cola versi ramadhan jelas

2. Suara pengucapan kata-kata dalam iklan Coca Cola versi Ramadhan mampu mengungkapkan pesan dengan baik

Musik

3. Musik iklan Coca Cola versi Ramadhan yang diperdengarkan menarik perhatian

4. Musik iklan Coca Cola versi Ramadhan yang diperdengarkan sesuai dengan tema

5. Musik iklan Coca Cola yang versi Ramadhan diperdengarkan mampu mendukung proses penyampaian pesan dengan baik.


(1)

VAR00013 47.4333 167.289 .728 .949

VAR00014 47.3000 166.907 .805 .947

VAR00015 47.4667 162.120 .903 .945

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

50.9000 192.438 13.87220 15

Lampiran 6:

Reliability of Variabel Y (Keputusan Pembelian

)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 30 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.850 .860 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.7667 1.00630 30

VAR00002 4.0333 .76489 30

VAR00003 3.6333 .99943 30


(2)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 11.6667 3.954 .787 .768

VAR00002 11.4000 4.938 .763 .784

VAR00003 11.8000 4.234 .701 .812

VAR00004 11.4333 6.047 .597 .856

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(3)

Lampiran 7

Regression

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Iklan(a) . Enter

a All requested variables entered.

b Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .752(a) .566 .559 1.98931 2.028

a Predictors: (Constant), Iklan

b Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 309.736 1 309.736 78.268 .000(a)

Residual 237.442 60 3.957

Total 547.177 61

a Predictors: (Constant), Iklan

b Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.871 1.317 2.939 .005

Iklan .202 .023 .752 8.847 .000 1.000 1.000


(4)

Charts

3 2

1 0

-1 -2

-3 -4

Regression Standardized Residual

14

12

10

8

6

4

2

0

Frequency

Mean = -1.39E-17 Std. Dev. = 0.992 N = 62

Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Histogram


(5)

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

E

xpect

ed

C

um

P

rob

Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


(6)

2 1

0 -1

-2 -3

-4

Regression Standardized Predicted Value

3

2

1 0

-1

-2

-3

-4

R

egressi

on

S

tudent

iz

ed

R

esi

dual

Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Scatterplot


Dokumen yang terkait

Pengaruh Iklan Televisi dan Selebriti Pendukung terhadap Kesadaran Merek Wardah pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

9 126 100

Pengaruh Iklan Coca-Cola Versi “Buka Coca-Cola Buka Semangat Baru” Terhadap Brand Awareness Konsumen Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

3 53 127

Pengaruh Iklan Klaim Riset Sampo Rejoice Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 32 86

Pengaruh Bauran Promosi Kartu Perdana As Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara

4 28 103

ANALISIS PENGARUH ELEMEN JINGLE TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN COCA-COLA VERSI CAHAYA RAMADHAN (STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG) ipi189499

1 1 20

Pengaruh Bauran Promosi Kartu Perdana As Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Bauran Promosi Kartu Perdana As Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Bauran Promosi Kartu Perdana As Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara

0 0 5

Pengaruh Bauran Promosi Kartu Perdana As Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara

0 0 19

Pengaruh Bauran Promosi Kartu Perdana As Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara

0 0 3