2. Infrastruktur Listrik
Listrik merupakan salah satu bentuk energi terpenting dalam perkembangan kehidupan manusia modern, baik untuk kegiatan rumah tangga, pendidikan,
kesehatan, usaha, industri, maupun kegiatan lainnya dari mulai komunitas pengguna di kota besar sampai ke pelosok pedesaan. Perkembangan
kebutuhan energi listrik dari waktu ke waktu semakin bertambah luas dan besar sejalan dengan pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat.
Penyediaan tenaga listrik mempunyai karakter khusus yang membedakannya
dengan komoditi lain pada umumnya. Pada sektor ini, produsen dan konsumen harus berada dalam satu jaringan penyaluran tenaga listrik tanpa
adanya alternatif akses untuk melakukan pendistribusian, tingkat produksi harus sesuai dengan tingkat pemakaian, karena energi listrik yang diproduksi
oleh suatu pembangkit tidak dapat disimpan. Pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik memerlukan teknologi tinggi,
dana yang besar dan waktu yang lama. Kelebihan maupun kekurangan penyediaan tenaga listrik akan menimbulkan kerugian yang besar. Kelebihan
penyediaan tenaga listrik berarti suatu investasi yang sia-sia padahal investasi tersebut jumlahnya cukup besar. Sebaliknya kekurangan penyediaan tenaga
listrik dapat menyebabkan pemadaman yang akan sangat merugikan berbagai kegiatan ekonomi. Selain itu memerlukan tingkat keamanan yang cukup
tinggi karena resiko kecelekaan cukup besar.
Pengadaan jaringan listrik sangat bergantung pada sumber daya lain dan pendistribusiannya kepada konsumen sangat bergantung pada ketersediaan
prasarana jalan karena pemasangan jaringan listrik biasanya ditempatkan pada bahu jalan untuk memudahkan pemasangan, pengoperasian, dan
pemeliharaannya.
3. Infrastruktur Puskesmas Kesehatan
Salah satu faktor dalam membangun sumber daya manusia adalah kesehatan, pada tingkat mikro yaitu pada tingkat individual dan keluarga, kesehatan
adalah dasar bagi produktivitas kerja dan kapasitas untuk belajar di sekolah. Tenaga kerja yang yang sehat secara fisik dan mental akan lebih enerjik dan
kuat, lebih produktif, dan mendapatkan penghasilan yang tinggi. Selanjutnya, anak yang sehat mempunyai kemampuan belajar lebih baik dan akan tumbuh
menjadi dewasa dan lebih terdidik. Dalam keluarga yang sehat, pendidikan anak cenderung untuk tidak terputus jika dibandingkan dengan keluarga yang
tidak sehat. Pada tingkat makro, penduduk pada tingkat kesehatan yang baik merupkan masukan input penting untuk menurunkan tingkat kemiskinan,
pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan ekonomi jangka panjang. Dalam upaya mendukung peningkatan kesehatan masyarakat maka dibutuhkan juga
infrastruktur kesehatan yang memadai. Inftrastruktur dalam penelitian ini diwakili oleh ketersediaan puskesmas dalam mendukung peningkatan
kesehatan masyarakat.
Fasilitas peningkatan kesehatan dasar, yaitu Puskesmas yang diperkuat juga dengan puskesmas rawat inap, dan puskesmas pembantu, telah didirikan di
hampir seluruh wilayah di Provinsi Lampung. Pada tahun 2012 jumlah puskemas inti di seluruh Provinsi Lampung adalah 227 unit, puskesmas rawat
inap 87 unit, puskesmas pembantu 789 unit dan puskesmas keliling 277 unit. Jumlah ini mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Meskipun fasilitas pelayanan kesehatan dasar tersebut terdapat di semua
kecamatan, namun pemerataan dan keterjangkaun pelayanan kesehatan masih menjadi kendala. Fasilitas ini belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh
masyarakat, terutama terkaitan dengan jarak transportasi.
4. Infrastruktur Sekolah Pendidikan
Undang-Undang Dasar UUD 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan guna meningkatkan kualitas dan
kesejahteraan hidupnya. Pendidikan mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan bangsa serta memberi kontribusi signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi dan transformasi sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2003
menyimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia sangat berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Kenaikan 1rata-rata pendidikan tenaga kerja
menaikkan Produk Domestik Bruto PDB atau ekonomi riil per kapita sebesar 0,29 dengan asumsi yang lain tetap ceteris paribus. Sementara itu
kenaikan 1 rata-rata jam kerja tenaga kerja akan menaikkan PDB sebesar 0,18 dan kenaikan 1 rata-rata pendidikan penduduk akan menaikkan PDB