tegas hidup manusia karena hidup manusia dipandang sebagai sesuatu yang luhur dan tidak boleh diganggu-gugat.
III. Kasus Posisi
18
Pada Juli 2014, Mahkamah Konstitusi dan pengamat hukum di Indonesia dikejutkan dengan permohonan pengujian undang-undang yaitu Pasal 344
KUHP terhadap pasal-pasal hak hidup di dalam UUD NRI 1945 untuk dimintakan pembatalan terhadapnya. Permohonan ini diajukan oleh seorang
tunawisma yang bernama Ignatius Ryan Tumiwa dan beralamat di Jalan Taman Sari 10 Nomor 61, RT 00803, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Taman Sari,
Jakarta Barat. Setelah diperiksa pada sidang pemeriksaan pendahuluan di Mahkamah
Konstitusi, ternyata alasan dari pengajuan ini adalah pemohon sebelumnya telah mengajukan permohonan suntik mati ke Departemen Kesehatan, namun
ditolak dengan alasan terdapat larangan mengenai hal tersebut pada pasal 344 KUHP.
Atas dasar hal inilah, pemohon mengajukan pengujian Pasal 344 KUHP. Namun, dalam sidang pemeriksaan pendahuluan, mahkamah lebih banyak
memberikan nasihat dibandingkan mengenai pemeriksaan permohonannya itu sendiri. Pada sidang selanjutnya yaitu perbaikan permohonan, pemohon
menarik kembali permohonannya karena sudah menemukan hasrat untuk hidup kembali. Maka, dengan penarikan permohonan ini, proses kasus terhenti
sehingga tidak diperiksa lebih lanjut oleh Mahkamah Konstitusi. Hal yang patut dijadikan perhatian adalah di dalam salah satu petitum
permohonan, pemohon juga meminta pemerintah Indonesia segera membuat peraturan pelaksanaan untuk izin suntik mati terutama bagi anggota
masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan.
19
18 Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Risalah Sidang Perkara Nomor 55PUU-XII2014 perihal Pengujian Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Terhadap Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Acara Pemeriksaan Pendahuluan tanggal 16 Juli 2014 dan Acara Perbaikan Permohonan tanggal 26 Agustus 2014.
19 RZK,
Ketika Permohonan
Bikin Hakim
MK Takut
http:www.hukumonline.comberitabaca lt54086a348c287ketika-permohonan-bikin-hakim-mk-
takut , diakses pada 21 Mei 2015.
13
IV. Analisis Kasus