Gambar 3.12. Rancangan wadah air
3.6.2. Perancangan Evaporator
Evaporator dibuat dari bahan stainless stell dengan ketebalan 1 mm dan dibentuk dari 2 bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah fin , bagian atas dibentuk
sesuai dengan bentuk dan dimensi yang telah ditentukan dan untuk bagian bawah fin, pelat stainless stell tersebut dipotong, kemudian dibending untuk membentuk bagian
bawah evaporator yang berbentuk lekukan.
Gambar 3.13. Bagian bawah evaporator
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi jumlah sambungan pada evaporator sehingga kebocoran yang terjadi akibat sambungan yang dilas dapat diperkecil,
kemudian kedua bagian disambungkan. Proses penyambungan dilakukan dengan las argon, agar sambungan benar-benar kuat
dan tidak bocor.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.14. Bagian atas evaporator dibuat lubang Bagian atas evaporator dibuat 2 buah lubang dan masing –masing dipasang pipa
dengan fungsi yang berbeda, pipa pertama untuk disambungkan dengan komponen pendingin yang lain yaitu kondensor dan generator dan pada pipa tersebut dipasang
katup dan manometer. Pipa kedua berfungsi sebagai pengisian metanol dan pada pipa kedua dipasang katup yang akan digunakan saat pengisian metanol.
Gambar 3.15. Pipa evaporator yang
dipasang katup dan manometer
Bagian evaporator yang telah disambung dengan las harus benar-benar kuat dan tidak bocor, karena pada saat instlasi dengan komponen pendingin yang lain, evaporator akan
divakumkan sampai – 76 cmHg.
Gambar 3.16. Evaporator
Universitas Sumatera Utara
3.6.3. Perancangan Kotak Insulasi
Kotak insulasi yang akan dibuat berfungsi untuk mengisolasi evaporator dari udara luar dan juga tempat wadah penampung air yang akan didinginkan.
a b Gambar 3.17. a Kotak insulasi b Bagian dalam kotak insulasi
Bahan yang dipakai untuk kotak ini terbuat dari stainnles stell dengan ketebalan 2 mm dan dibentuk sesuai dengan bentuk dan ukuran yang telah ditentukan. Bagian
dalam dan bagian luar kotak insulasi di isolasi dengan bahan karet dan sterofoam, hal ini dilakukan agar suhu di dalam kotak dan evaporator tidak berhubungan dengan udara
luar.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA
4.1. Hasil Pengujian
Pengujian dilakukan selama tiga hari yang dimulai tanggal 03 juni 2011- 06 juni 2011, untuk mendapatkan data perubahan temperatur yang akurat, maka sensor
thermocuple pada evaporator dipasang 5 titik , yaitu T
1,
T
2,
T
3,
T
4,
dan T
5
,dan T
11
dimana suhu pada fin atau dasar evaporator yaitu channel 102 atau T
2
Gambar 4.1 menunjukkan titik pengukuran pada evaporator dan
data yang diperoleh dari hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran A.
Gambar 4.1. Letak sensor thermocouple pada evaporator Keterangan gambar :
T1 = Channel 101 = temperatur pada titik 1 T2 = Channel 102 = Temperatur pada titik 2
T3 = Channel 103 = Temperatur pada titik 3 T4 = Channel 104 = Temperatur pada titik 4
T5 = Channel 105 = Temperatur pada titik 5 T11= Channel 111= Temperatur pada titik 11
Universitas Sumatera Utara