Analisis Regresi Linier Berganda

di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dkk, 2008:62. 2 Uji Heteroskedastisitas Artinya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Gleijser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada adanya heteroskedastisitas Situmorang dkk, 2008:76. 3 Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dkk, 2008:104.

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi terhadap perilaku kewirausahaan. Universitas Sumatera Utara Metode statistik yang digunakan adalah metode regresi linier berganda multiple linier regression, dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Y= Perilaku kewirausahaan X 1 = Pengetahuan Kewirausahaan a = Konstanta Y X 2 = Motif Berprestasi b = Koefisien arah regresi X 3 = Kemandirian Pribadi Untuk analisis dan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu program statistik SPSS Statistical Product and Service Solution versi. Data-data yang telah diperoleh kemudian diuji dengan:

1. Uji F

Yaitu uji secara bersama-sama untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi X 1 , X 2 , X 3 sebagai variabel bebas terhadap perilaku kewirausahaan Y sebagai variabel terikat. H : b 1 = b 2 = b 3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara

2. Uji t

Yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh-pengaruh pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi X 1 , X 2 , X 3 sebagai variabel bebas terhadap perilaku kewirausahaan Y sebagai variabel terikat. H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H 1 : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5

3. Identifikasi determinan R

2 Signifikan variabel diperoleh dengan mencari koefisien determinan R 2 . Koefisien determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 terhadap variabel terikat Y. Nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas yang diteliti yaitu pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi X 1 , X 2 , X 3 terhadap variabel terikat yaitu perilaku kewirausahaan Y. Nilai R 2 akan berkisar antara 0 sampai 1, jika determinan R 2 semakin besar atau mendekati nilai 1 satu, maka hubungan variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 terhadap variabel terikat Y semakin kuat. Jika determinan R 2 semakin kecil atau mendekati nilai 0 nol, maka hubungan variabel bebas Universitas Sumatera Utara X 1 , X 2 , X 3 terhadap variabel terikat Y semakin lemah. Menurut Lind dalam Suharyadi dan Purwanto, 2004:515 nilai R 2 0,5 menunjukkan variabel bebas dapat menjelaskan variabel tidak bebas dengan baik atau kuat. Bila R 2 = 0,5 dikatakan sedang, dan kurang 0,5 relatif kurang baik. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan,Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Pada Rumah Makan Di Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan)

6 66 83

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Kemandirian Pribadi pada Pedagang Pakaian Pasar Petisah Medan

0 33 88

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

1 4 105

Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Pada Pedagang Pakaian Pasar Petisah Medan)

0 5 79

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 3 94

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 10

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 11

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 1 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 17