Imbalan Kerja Employment Benefits

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS Lanjutan Continued Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For The Years Ended 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated 30 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan Lanjutan 2. Summary of Significant Accounting Policies Continued t. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Lanjutan

t. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements Continued

Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of goverment bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation. Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Nilai tercatat liabilitas dan asumsi-asumsi kunci diungkapkan dalam Catatan 23. Other key assumptions for employment benefit obligations are based in part on current market conditions. The recorded amount of liability and its key assumption is disclosed in Note 23. ii. Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi ii. Significant Judgements in Determinatio of Accounting Policy Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan The following judgments are made by management in the process of applying the Companys accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang The allowance of impairment of receivables Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan, kualitas jaminan yang diterima dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Cadangan yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 4. The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer, quality of collateral received and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific allowance for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expect to collect. These specific allowances are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. Further details are disclosed in Note 4. Bila Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. If the Company determines that no objective evidence of impairment occured for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a Company of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS Lanjutan Continued Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For The Years Ended 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated 31 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan Lanjutan 2. Summary of Significant Accounting Policies Continued t. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Lanjutan

t. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements Continued

Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for Company of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due. Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Future cash flows in a Company of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the Company.

3. Kas dan Setara Kas

3. Cash and Cash Equivalents 2016

2015 Rp Rp Kas Cash on Hand 5,224,170 5,001,700 Bank - Pihak Ketiga Cash in Bank - Third Parties Rupiah : PT Bank Central Asia Tbk 117,939,042 22,220,340 PT Bank Mandiri Persero Tbk 20,609,399 5,240,551 PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 214,397,170 3,704,531 PT Bank UOB Indonesia 2,731,812 -- Sub Total 355,677,423 31,165,422 Dolar Amerika Serikat US Dollar : PT Bank UOB Indonesia 5,234,397 55,124,544 PT Bank Central Asia Tbk 12,436,496 13,596,490 PT Bank ICBC Indonesia 863,561,816 -- Sub Total 881,232,709 68,721,034 Deposito Berjangka Time Deposit Dolar Amerika Serikat US Dollar : PT Bank UOB Indonesia -- 112,525,815,000 PT Bank ICBC Indonesia 110,712,640,000 -- Sub Total 110,712,640,000 112,525,815,000 Total 111,954,774,302 112,630,703,156 Tingkat Bunga Kontraktual Deposito per Tahun Contractual Interest Rates on Time Deposit per Annum Dolar Amerika Serikat US Dollar 0.25 - 1.25 1 - 7 Jangka waktu penempatan deposito adalah 12 bulan Automatic Roll Over dengan kondisi breakable dapat dicairkan setiap saat, sesuai dengan surat konfirmasi PT Bank ICBC tanggal 10 Maret 2016 dan PT Bank UOB Indonesia tanggal 24 Februari 2015 masing-masing untuk deposito per 31 Desember 2016 dan 2015. Time period of deposit placement is 12 month Automatic Roll Over in the breakable condition can be withdrawn at any time, according to the confirmation letter from PT Bank ICBC dated March 10, 2016 and PT Bank UOB Indonesia dated February 24, 2015 for deposits as of December 31, 2016 and 2015.