Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekosistem mangrove merupakan tipe ekosistem yang berada di antara pesisir dan lautan yang ditumbuhi oleh vegetasi yang khas, dan terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Berdasarkan fungsinya ekosistem mangrove berperan sebagai daerah asuhan nursery grounds , tempat mencari makanan feeding grounds, tempat pemijahan spawning grounds serta pemasok larva berbagai jenis udang, ikan, dan biota laut lainnya. Selain itu, ekosistem mangrove juga memiliki peran penting lain berupa peredam gelombang, perangkap sedimen, dan intrusi air laut Nybakken, 1992. Luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 75 dari total mangrove di Asia Tenggara, atau sekitar 27 dari luas mangrove di dunia. Sebaran mangrove di Indonesia terutama berada di wilayah pesisir Sumatera, Kalimantan dan Papua. Luas penyebaran mangrove Indonesia terus mengalami penurunan dari 4,25 juta hektar pada tahun 1982 menjadi sekitar 3,24 juta hektar pada tahun 1987, dan tersisa seluas 2,50 juta hektar pada tahun 1993. Kecenderungan penurunan tersebut mengindikasikan bahwa terjadi degradasi hutan mangrove yang cukup nyata, yaitu sekitar 200 ribu hektar per tahun akibat kegiatan konversi lahan menjadi lahan tambak, penebangan liar dan sebagainya Dahuri, 2002. Ekosistem mangrove Belawan merupakan salah satu kawasan yang terletak di pesisir Timur Sumatera Utara dengan luas total potensi mangrove saat ini sebesar 158.637,2 Ha. Secara administratif, ekosistem ini berada diantara 2 kecamatan yaitu kecamatan Medan Belawan Kota Madya Medan dengan luas potensi mangrove sebesar 1.967,32 Ha dan kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dengan luas potensi mangrove 1000 Ha Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, 2011. Kondisi ini berpotensial mendukung kelangsungan hidup udang kelong Penaeus indicus. Tingginya produktivitas Universitas Sumatera Utara dan ketersediaan pakan alami pada ekosistem mangrove akan mendukung tumbuh dan kembang udang hingga menjadi dewasa dan siap untuk bereproduksi. Selain ketersediaan pakan alami yang tercukupi, karakteristik biofisik-kimia lingkungan dari ekosistem mangrove Belawan juga sangat mempengaruhi struktur populasi udang kelong di alam. Pada saat ini, beberapa bagian kawasan ekosistem mangrove Belawan telah mengalami degradasi akibat adanya kegiatan konversi lahan oleh manusia untuk pemanfaatan seperti pemukiman, perkebunan, pertambakan dan wisata. Degradasi yang terjadi di Medan Belawan dan Hamparan Perak masing-masing sebesar 76,42 dan 76,47 dari luas mangrove, Kerusakan habitat dan penurunan luasan lahan hutan mangrove ini, akan berdampak negatif pada kualitasdaya dukung lingkungan bagi kelangsungan hidup biota perairan yang berada disekitar ekosistem mangrove termasuk udang kelong, sebab area tempat mencari makan dan daerah asuhannya semakin berkurang dan terbatas. Udang kelong merupakan salah satu jenis komoditas air payau termasuk dalam famili Penaeidae Idris, 2007. Biota ini umumnya hidup bergerombol dalam jumlah besar, di perairan dengan dasar lumpur berpasir Kordi, 2010. Keberadaan udang kelong tersebar di sekitar perairan tropis seperti pada Madagaskar, India, Bangladesh, Thailand, Filipina, serta Indonesia dan menjadi spesies penting dengan permintaan pasar yang tinggi. Harga udang kelong di Sumatera Utara berkisar Rp. 70.000 - Rp. 75.000 per kilogram, bahkan tingginya harga pasar dan semakin meningkatnya permintaan masyarakat, menjadikan udang kelong sebagai salah satu komoditas unggulan di sektor perikanan. Selain dagingnya yang lezat, udang ini juga memiliki kandungan protein yang tinggi, Ravichandran et al., 2009 menjelaskan kandungan protein udang sekitar 41,3, karbohidrat 2,4, lemak 7,6 dan serat sebesar 8,2. Keberadaan udang kelong dipengaruhi oleh ekosistem mangrove terutama mulai tahap pascalarva hingga dewasa. Penurunan luasan yang terus terjadi pada ekosistem mangrove Belawan dan intensifikasi penangkapan secara berkala over fishing dikhawatirkan akan berdampak langsung terhadap kuantitas dan kualitas udang kelong di alam. Sampai saat ini, data mengenai populasi udang ini di Universitas Sumatera Utara ekosistem mangrove Belawan belum ada diperoleh, termasuk data struktur populasi dan performa reproduksinya. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian.

1.2. Perumusan Masalah