2.2.2 Tujuan Antenatal Care
Perawatan antenatal mempunyai tujuan agar kehamilan dan persalinan berakhir dengan:
1 Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan dan nifas tanpa
trauma fisik maupun mental yang merugikan.
2 Bayi dilahirkan sehat, baik fisik maupun mental.
3 Ibu sanggup merawat dan memberi ASI kepada bayinya.
4 Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti keluarga
berencana setelah kelahiran bayinya. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil,
Poedji Rochjati, 2003, hlm. 42 . 2.2.3 Kunjungan Asuhan Antenatal
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan secara berkala dan teratur. Jumlah kunjungan minimal empat kali: satu kali pada trimester I, satu kali pada
trimester II, dan dua kali pada trimester III. Kunjungan ibu hamil dilakukan secara berkala yang dibagi menjadi beberapa
tahap, seperti :
2.2.3.aKunjungan ibu hamil yang pertama K1
Kunjungan K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan
trimester I, dimana usia kehamilan 1 sampai 12 minggu.
2.2.3.bKunjungan ibu hamil yang keempat K4
Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan
kesehatan pada trimester III, usia kehamilan 24 minggu. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kunjungan antenatal
sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama masa kehamilan dengan distribusi kontak sebagai berikut :
a. Minimal 1 kali pada trimester I K1, usia kehamilan 1-12 minggu.
b. Minimal 1 kali pada trimester II, usia kehamilan 13-28 minggu.
c. Minimal 2 kali pada trimester III, K3-K4, usia kehamilan 28 minggu.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Jadwal pemeriksaan
Menurut Departemen Kesehatan RI 2002, pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan antenatal dibagi atas:
2.2.4.aKunjungan Pertama K1
Meliputi: 1 Identitasbiodata, 2 Riwayat kehamilan, 3 Riwayat Kebidanan, 4 Riwayat kesehatan, 5 Riwayat sosial ekonomi, 6 Pemeriksaan
kehamilan dan pelayanan kesehatan, 7 Penyuluhan dan konsultasi.
2.2.4.b Kunjungan Kedua K2
Meliputi: 1 Identitasbiodata, 2 Riwayat kehamilan, 3 Imunisasi TT, 4 Pemeriksaankehamilan dan pelayanan kesehatan, 5 Penyuluhan dan
konsultasi.
2.2.4.c Kunjungan Ketiga K3
Meliputi: 1 Anamnesa keluhanmasalah, 2 Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, 3 Konseling biaya dan kondisi kegawat daruratan.
2.2.4.dKunjungan Keempat K4
Meliputi : 1 Anamnese keluhanmasalah 2 Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan. 3 Pemeriksaan Psikologis. 4 Pemeriksaan
laboratorium bila ada indikasidiperlukan. 5 Diagnosa akhir kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan risiko tinggi, 6
Sikap dan rencana tindakan persiapan persalinan dan rujukan. Menurut Muchtar 2005. Jadwal pemeriksaan antenatal yang dianjurkan
adalah: a.
Pemeriksaan pertama kali yang ideal yaitu sedini mungkin ketika haid terlambat satu bulan.
b. Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
c. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
d. Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
e. Periksa khusus bila ada keluhan atau masalah.
Universitas Sumatera Utara
Dari satu kunjungan ke kunjungan berikutnya sebaiknya dilakukan pencatatan seperti pada tabel 2.1:
Tabel 2.1 Pemeriksaan Kehamilan
PEMERIKSAAN KEHAMILAN K1
K2 K3
K4
Tinggi Badan
√ √
√ √
Berat Badan √
√ √
√ Tekanan Darah
√ √
√ √
Tinggi Fundus Uteri -
√ √
√ Posisi Janin
- √
√ √
Imunisasi TT √
√ √
√ Pemberian Tablet Zat Besi
√ √
√ √
Tes Penyakit Menular Seksual √
√ √
√ Konseling
√ √
√ √
USG Ultrasonografi √
√ √
√ Perawatan Gigi
√ √
√ √
A. Menilai Kesejahteraan Janin 1. Untuk menilai kesejahteraan janin pada kehamilan resiko tinggi dapat
dilakukan berbagai jenis pemeriksaan atau pengumpulan informasi, baik yang diperoleh dari ibu hamil maupun dari pemeriksaan oleh petugas
kesehatan. Berbagai jenis pemeriksaan tersebut adalah:
i. Pengukuran tinggi fundus uteri terutama 20 minggu yang akan disesuaikan dengan usia kehamilan saat pemeriksaan dilakukan.
Tinggi fundus yang normal sama dengan usia kehamilan. ii. Gerakan menendang atau tendangan janin 10 gerakan 12 jam
iii. Gerakan janin
Universitas Sumatera Utara
iv. Gerakan janin yang menghilang dalam waktu 48 jam dikaitkan dengan hipoksia berat atau janin meninggal
v. Denyut jantung janin vi. Ultrasonografi
2. Bila usia kehamilan memasuki 34 minggu, selain pemeriksaan di atas, juga dilakukan pula pemeriksaan tentang:
i. Penilaian Besar janin, letak dan presentasi ii. Penilaian luas panggulPrawirohardjo, S, 2009
1.2.5 Edukasi Kesehatan Bagi Ibu Hamil