Faktor Lingkungan Sosial. Untuk memperoleh kemampuan berbahasa,

Kegiatan Pembelajaran 2 20 satu kata yang diucapkan anak itu bisa merupakan satu konsep yang lengkap. 2. Tahap dua kata, Satu frase. Tahap ini berlangsung ketika anak berusia 18-20 bulan. Ujaran-ujaran yang terdiri atas dua kata mulai muncul seperti mama mam dan papa ikut, dan mulai berpikir secara subjek + predikat .

3. Ujaran Telegrafis. Pada usia 2 dan 3 tahun, anak mulai menghasilkan

ujaran kata ganda multiple-wordutterences atau disebut juga ujaran telegrafis. Anak juga sudah mampu membentuk kalimat dan mengurutkan bentuk-bentuk itu dengan benar. Pada usia dini dan seterusnya, seorang anak belajar bahasa pertamanya secara bertahap dengan caranya sendiri. Pemerolehan dalam bidang fonologi Pada waktu dilahirkan, anak hanya memiliki sekitar 20 dari otak dewasanya. Ini berbeda dengan binatang yang sudah memiliki sekitar 70. Karena perbedaan inilah maka binatang sudah dapat melakukan banyak hal segera sesudah lahir, sedangkan manusia hanya bisa menangis dan menggerak-gerakkan badannya. Proposi yang ditakdirkan kecil pada manusia ini mungkin memang dirancang agar pertumbuhan otaknya proposional pula dengan pertumbuhan badannya. Pada umur sekitar 6 minggu, anak mulai mengeluarkan bunyi-bunyi yang mirip dengan bunyi konsonan atau vokal. Bunyi-bunyi ini belum dapat dipastikan bentuknya karena memang terdengar dengan jelas. Proses bunyi- bunyi seperti ini dinamakan cooing, yang telah diterjemahkan menjadi dekutan. Anak mendekutkan bermacam-macam bunyi yang belum jelas identitasnya. Pada sekitar umur 6 bulan, anak mulai mencampur konsonan dengan vokal sehingga membentuk apa yang dalam bahasa Inggris dinamakan babbling, Modul Pelatihan SD Kelas Awal 21 yang telah diterjemahkan menjadi celotehan. Celotehan dimulai dengan konsonan dan diikuti oleh sebuah vokal. Konsonan yang keluar pertama adalah konsonan bilabial hambat dan bilabial nasal. Vokalnya adalah a dengan demikian, strukturnya adalah KV. Pemerolehan dalam bidang Sintaksis Dalam bidang sintaksis, anak memulai berbahasa dengan mengucapkan satu kata atau bagian kata. Kata ini, bagi anak sebenarnya adalah kalimat penuh, dia hanya mengambil satu kata dari kalimat itu. Dalam pola pikir yang masih sederhana pun tampaknya anak sudah mempunyai pengetahuan tentang informasi lama versus informasi baru. Dari tiga kata pada kalimat Dodi mau bobok, yang baru adalah kata bobok. Karena itulah anak memilih bok, dan bukan di, atau mau. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa dalam ujaran yang dinamakan Ujaran Satu Kata USK. Pemerolehan dalam bidang Semantik Dari segi sintaksis, USK sangatlah sederhana karena memang hanya terdiri dari satu kata saja, bahkan untuk bahasa seperti bahasa Indonesia hanya sebagian saja dari kata itu. Namun dari segi semantiknya, USK adalah kompleks karena satu kata ini bisa memiliki lebih dari satu makna. Anak yang mengatakan bil untuk mobil bisa bermaksud mengatakan: 1 Ma, itu mobil; 2 Ma, ayo kita ke mobil; 3 Aku mau ke mobil; 4 Aku minta mainan mobil; 5 Aku nggak mau mobil; dan 6 Papa ada di mobil, dan sebagainya. Periode dan Perkembangan Pemerolehan Bahasa Pertama Perkembangan pemerolehan bahasa anak dibagi atas tiga bagian penting yaitu: perkembangan prasekolah, perkembangan ujaran kombinatori, dan perkembangan masa sekolah.