Pembuatan Minyak Atsiri Uji Efektifitas Antibakteri dengan Metode Difusi Agar

4.7.2 Pembuatan Minyak Atsiri

Pembuatan minyak atsiri bawang putih, cengkeh dan jintan hitam melalui proses distilasi air dan uap. Bawang putih sebanyak 500 gr dapat menghasilkan 0,5 ml minyak atsiri. Sebanyak 500 gr bawang putih yang telah dikupas terlebih dahulu diblender dengan 200 ml air. Lalu dipanaskan di atas hot plate dan diberikan tambahan uap air sehingga menghasilkan uap yang lebih banyak. Uap ini dikondensasikan menjadi campuran air dan minyak. Lalu minyak atsiri dipisahkan dari air dengan menggunakan pipet tetes. Proses ini diulangi kembali hingga memperoleh minyak atsiri sebanyak 2,5 ml. Sedangkan untuk cengkeh dan jintan hitam, sebanyak 500 gr cengkeh dan jintan hitam dihancurkan terlebih dahulu, ditambahkan 200 ml air lalu dipanaskan di atas hot plate. Proses berikutnya sama seperti pembuatan minyak atsiri bawang putih. Gambar 12. Alat destilasi minyak atsiri Universitas Sumatera Utara

4.7.3 Uji Efektifitas Antibakteri dengan Metode Difusi Agar

Alat-alat dan bahan disediakan dengan lengkap. Setelah itu lakukan penelitian dengan menggunakan 25 cakram kosong direndam di dalam 5 wadah yang berbeda masing-masing berisi 1 cc untuk minyak atsiri bawang putih, minyak atsiri cengkeh, minyak atsiri jintan hitam, etanol 96, dan aquades selama 60 menit. Kultur Streptococcus mutans diambil 2 ose bulat dan diletakkan pada MHA lalu dilakukan goresan streak secara rapat-rapat pada permukaan MHA. Setelah rendaman berlangsung selama 60 menit cakram dikeluarkan dan diletakkan pada media tadi. Setiap cakram diberi label dan dibagi 5 bagian agar mudah untuk menghitung diameter zona hambat setiap cakram. Kemudian diletakkan cakram yang direndam ke dalam piring petri sesuai letak label yang telah dilekatkan. Setelah selesai piring petri dimasukkan ke dalam inkubator dengan suhu 37 Setelah 24 jam piring petri dikeluarkan dari inkubator dan dilihat daya hambat yang terjadi pada setiap cakram. Pengamatan dalam 24 jam ini dilakukan karena fase pertumbuhan bakteri adalah setelah 24 jam. Daya hambat kemudian diukur dengan menggunakan kaliper digital dengan ketelitian 0,01 mm dengan menggunakan rumus Φhorizontal + Φvertikal dibagi 2 dan perhitungan dimasukkan ke dalam tabel. C selama 24 jam. Universitas Sumatera Utara

4.7.4 Cara Pengukuran Zona Hambat