Variabel Independen Variabel dan Definisi Operasional

Sikap 1 .8245 Valid .8156 Reliabel 2 .8632 Valid 3 .7901 Valid 4 .5193 Valid 5 .6976 Valid

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Defenisi operasional dari masing-masing variabel independen dan dependen sebagai berikut :

3.5.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah penyuluhan yaitu pemberian informasi kepada masyarakat berupa memotivasi, memberi inovasi dan pendidikan agar terjadi perubahan perilaku dari lama kepada yang baru. Penyuluhan terdiri dari metode yang digunakan , isi dan kegiatan. Berikut definisi operasional sub variabel penyuluhan: 1. Metode adalah : cara-cara penyampaian informasi yang dilakukan peneliti agar si penerima informasi dalam hal ini pengrajin tahu dapat dengan mudah dan cepat menyerap isi dari informasi tersebut. Beberapa cara yang dilakukan yaitu dengan menggunakan leaflet, audiovisual dan ceramah dan diskusi. 2. Metode Ceramah adalah suatu metode promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap responden melalui komunikasi secara langsung yang sifatnya searah, yakni dari penceramah kepada responden dalam menyampaikan pesan tentang penyakit dermatitis. Universitas Sumatera Utara 3. Metode Diskusi adalah suatu metode promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap responden melalui interaksi komunikasi dalam menyampaikan pesan tentang PKAK antara pimpinan diskusi dan peserta, dimana peserta bebas berpartisipasi memberikan pendapatnya. 4. Metode tanya jawab adalah : teknik komunikasi dua arah antara penyuluh dengan perajin tahu menyangkut isi penyuluhan yang diberikan. 5. Metode Praktek adalah : suatu kegiatan peragaan menyangkut hal-hal yang telah disampaikan oleh penyuluh seperti praktek penggunaan alat pelindung diri, cara melaksanakan kebersihan diri setelah selesai bekerja dan bagaimana bekerjasama dengan tim kerja di dalam upaya mendukung pencegahan kontak dermatitis. 6. Materi penyuluhan adalah : unsur-unsur isi teori tentang penyuluhan APD dan teknik pemberian materi yang diberikan selama melakukan intervensi penyuluhan kepada perajin. a. Motivasi perubahan perilaku lama yaitu: mendorong secara psikologis masyarakat pengrajin tahu agar mau melakukan perubahan perilaku kesehatan dengan menggunakan alat pelindung diri dan kebiasaan lama yang merugikan kesehatan pekerja. b. Pendidikan kesehatan yaitu: pemberian ilmu yang menyangkut kesehatan pekerja dan manfaat perilaku positif dalam melaksanakan kerja sehingga terhindar dari penyakit dermatiitis. Universitas Sumatera Utara c. Mendorong bersikap positif yaitu: melakukan perubahan pada pola pikir pengrajin tahu tentang kebiasaan buruk yang selama ini melekat dalam pikiran pengrajin tahu yang sebenarnya merugikan kesehatan mereka dan mau terbuka atas ide baru yang diberikan untuk mencegah penyakit dermatitis. d. Melatih keterampilan yaitu: kegiatan yang dilakukan oleh penyuluh untuk memberi pemahaman yang melekat pada benak pengrajin tahu dalam bentuk implementasi nyata dari teori yang diberikan. Seperti praktek penggunaan alat pelindung diri, upaya meminimalisasi kontak langsung dengan bahan-bahan yang berpotensial menyebabkan penyakit.

3.5.2. Variabel Dependen