TAMPAK SAMPING ukuran dalam mm POT.TAMPANG
Type I Type II Type III
Tabel 3.1. Pemilihan balok uji.
bcm tf b tw H
b L H L
H tw L H
1.25 b tf
Kesimpulan Balok
0.4 0.027
0.003 0.094
37.5 10.667
DIV0 diambil
Type I 1
0.4 0.027
0.006 0.094
37.5 10.667
3.125 tidak;OK
2 0.2
0.027 0.013
0.094 37.5
10.667 6.25
tidak;OK 3
0.13 0.027
0.019 0.094
37.5 10.667
9.375 tidak;OK
4 0.1
0.027 0.025
0.094 37.5
10.667 12.5
OK TypeII
5 0.08
0.027 0.031
0.094 37.5
10.667 15.625
OK TypeIII
Maka profil benda uji dapat dirakit seperti dibawah ini Gambar 3.6. Benda uji untuk uji eksperimerital berupa balok baja plat strip 4 x 150 x 1600 mm; balok baja I 4 x40 x150
x 1600 mm; dan balok baja I 4 x 50 x 150 x 1600 cm. hubungan antara flens dan web dirakit melalui proses las listrik secara manual.
3.4. Pembebanan dan tuas penggantung beban
Pembebanan dilakukan dengan mengkumulasikan berat blok blok baja atau kubus beton berat blok bajaunit antara 5 sd 25 kg dan blok beton rata rata 8.1 kg,
dimasukkan dalam satu keranjang beban yang tersedia di Laboratorium struktur Pasca Sarjana, dan dilakukan penambahan blok beban dengan sangat hati hati agar tidak terjadi
kejutan, beban yang dapat menambah efek berat beban dari berat diam sebenarnya, Gambar 3.7.
Gambar 3.6. Type balok benda uji ukuran dalam mm
Universitas Sumatera Utara
a. Beban diatas balok b. Beban dipusat geser balok
c. Beban dibwah balok
Be si bula t dia .3 0 m m
Lantai tempat beban
PROFIL .L 40.40.3
Lantai papan 14 . 220
Untuk pendekatan kondisi beban titik dibuat satu unit alat tuas beban seperti Gambar 3.8 dan posisi pembebanan pada Gambar 3.9. Hal ini dilakukan untuk menggantung beban
gravitasi, supaya beban mengikuti pergerakan deformasi lateral dan selalu terjamin vertikal.
Gambar 3.7. Keranjang beban ukuran dalam mm
Gambar 3.9. Posisi tuas pembebanan Gambar 3.8. Tuas penggantung beban
Universitas Sumatera Utara
3.5. Pengujian
Proses pengujian dilakukan satu persatu,dengan jumlah benda uji ada 9 balok yaitu :
- 3 batang benda uji balok strip 0,4 x 15 x 160 cm TYPE I - 3 batang benda uji balok I 0,4 x 4 x15x 160 cm TYPE II
- 3 batang benda uji balok I 0,4 x 5 x 15 x 160 cm TYPE III
Mulai dari balok uji strip dengan beban di flens atas , di pusat geser dan di flens bawah, dengan pengujian total 9 percobaan.
Benda uji diletakkan dengan tumpuan jepit - bebas pada portal yang tersedia di laboratorium program pasca sarjana FT Sipil USU dengan tumpuan yang telah dibentuk
sesuai dengan perilaku yang terikat pada dasar penelitian dilakukan rotasi dan displasemen pada tumpuan dianggap = 0, artinya sudut putar twist
β = 0 dan β’ = 0, u = 0, u’ = 0 dengan cara membuat jepitan yang relatif kaku terhadap balok uji pada
tumpuan. Kemudian dengan menggunakan alat bantu waterpass, penyiku dan unting unting Lot, dengan alat tuas pembebanan gravitasi diletakkan tepat pada as di ujung
bentang diatur sedemikian tepat pada garis sumbu balok arah memanjang untuk dapat membebani sisi atas, pusat geser dan sisi bawah balok percobaan dapat dilihat pada
Gambar 3.9. Dial indicator untuk pengamatan gerak deformasi dilakukan dengan pola dan posisi seperti Gambar 3.10 dan 3.11 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gerak horizontal
Gerak vertikal
Va vb
h
b
ha
Displasemen vertikal
Displasemen horizontal Tumpuan box dial
Tumpuan box dial
Rangkaian pembebanan dilakukan dengan menggunakan beban gravitasi dan dial indikator terpasang yang mempunyai ketelitian 0,01 m
Gambar 3.11. Pembacaan dial ukur untuk arah horizontal dan vertikal Gambar 3.10. Pola pergerakan dial ukur displasemen
Gerak horizontal
Gerak vertikal Dial horizontal
Dial vertikal
Universitas Sumatera Utara
Pembacaan meliputi deformasi vertikal dan deformasi horizontal dengan. Pembebanan dihentikan ketika pengamat tidak lagi mampu mencatat dial indicator karena
posisinya yang cenderung terus bergerak dimana benda uji akan mengalami keruntuhan failure. Berdasarkan penelitian akan diamati penomena, dengan bertambahnya lebar
flens biasanya memberikan kontribusi terhadap peningkatan kestabilan struktur kepada keruntuhan yang diakibatkan oleh terjadinya lateral buckling, dimana nilai konstanta
warping I ω juga mengalami peningkatan. Eksperimental dengan memulai uji balok
strip dan penambahan lebar sayap secara bertahap akan diamati apakah mengalami suatu perobahan untuk masing masing posisi beban di flens atas, di pusat geser atau di flens
bawah balok tersebut. kemudian membandingkan hasil uji laboratorium dengan cara analitis, serta membuat suatu kesimpulan dan saran dari hasil hasil tersebut.
3.6. Hasil pengujian