Proses Morfofononologis Kamus Pembentukan Kata Bahasa Indonesia Yang Berasal Dari Bahasa Arab : Kajian Morfologi Generatif

Berdasarkan status komponen-komponen pembentuk kata majemuk, kata majemuk dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu 1 kata majemuk subordinatif substantif yaitu komponen yang pembentuknya berlainan, tidak sederajat seperti, anak tangga, alih bahasa dan tanam paksa 2 kata majemuk subordinatif atributif yaitu kata majemuk yang komponen pembentuknya juga tidak sederajat seperti, hidung belang, kepala dingin dan mulut manis 3 kata majemuk koordinatif, yaitu kata majemuk yang unsurnya tetap, tidak dapat dibalikkan atau ditukar posisinya, seperti lebih besar, putih bersih dan tua bangka.

3. Proses Morfofononologis

Morfofonologi morfofonemik adalah terjadinya perubahan bunyi atau perubahan fonem sebagai akibat dari adanya proses morfologi, baik proses afiksasi, proses reduplikasi maupun proses komposisi. Misalnya, morfem{ber-} ketika digabungkan dengan morfem ajar menghasilkan kata belajar. Ada beberapa jenis perubahan fonem yang terjadi akibat proses morfologis di dalam bahasa Indonesia, yaitu a pemunculan fonem, yakni munculnya fonem bunyi dalam proses morfologis yang pada mulanya tidak ada. Misalnya, dalam proses pengimbuhan sufiks {–an} pada bentuk dasar hari akan memunculkan bunyi semi vokal [y]. Misalnya kata hari + {-an} = harian [hariyan] b pelesapan fonem, yakni hilangnya fonem dalam statu proses morfologis. Misalnya dalam proses pengimbuhan prefiks {ber-} pada bentuk dasar renang , maka bunyi r yang ada pada prefiks {ber-} dilesapkan. Misalnya {ber-}+ renang = berenang c peluluhan fonem, yakni luluhnya sebuah fonem serta disenyawakan dengan fonem lain dalam suatu proses morfologis. Misalnya, pengimbuhan prefiks {me-}pada bentuk dasar sikat, maka fonem s pada kata sikat itu diluluhkan dan disenyawakan dengan fonem nasal ny yang ada pada prefiks {me-}itu. Misalnya {me-}+ sikat = menyikat d perubahan fonem, Universitas Sumatera Utara yaitu berubahnya sebuah fonem atau bunyi sebagai akibat terjadinya proses morfologis. Misalnya, pengimbuhan afiks {ber-}pada bentuk dasar ajar yang menyebabkan terjadinya perubahan bunyi, yaitu fonem r berubah menjadi fonem l. Misalnya 4 {ber-}+ ajar = belajar.

4. Kamus

Semua kata yang telah diproses melalui komponen ke tiga, yaitu proses morfofonologis dan tidak mendapat halangan maka kata-kata tersebut langsung masuk ke kamus dan diberi maknanya. Misalnya 1 Ajal ‘ batas hidup yang telah ditentukan Tuhan, saat mati, janji akan mati’ 2 Ajnas ‘jenis, rupa, macam’. Adapun pembentukan kata menurut morfologi generatif terdiri dari empat komponen, yaitu 1 Daftar Morfem 2 kaidah pembentukan kata 3 saringan filter dan 4 kamus.

1. Daftar Morfem DM