Pengertian Kiprah Dakwah TINJAUAN TEORITIS

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id unsure-unsur paksaan. 11 H. M. Arifin menginginkan kepada setiap pelaksana dakwah agar hal-hal yang berkaitan dengan masalah dakwah dilakukan secara sadar dan berencana tanpa adanya unsur-unsur paksaan dan juga tidak hanya dilakukan secara sadar dan berencana tanpa adanya unsur-unsur paksaan dan juga tidak hanya dilaksanakan dengan metode ceramah saja namun juga dengan tulisan dan tingkah laku yang kita kenal dengan istilah bilkalam dan bilhal, seperti dikatakan HSM Nasaruddin latif “setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan dan lainnya yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan garis- garis aqidah dan syariat serta akhlak Islamiah”. 12

2. Unsur-unsur Dakwah a. Da’i

Da’i berasal dari Bahasa Arab yang artinya adalah orang yang berdakwah. Da’i sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjadi pemberi peringatan pada ajaranajaran agama. Criteria seorang da’i adalah: 1 Memiliki kualifikasi akademi tentang Islam. 2 Memiliki monsistensi antara amal dan ilmu. 3 Santun dan lapang dada. 4 Pemberi. Abdul Rasyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang 1997, cet. Ke-1 h. 9 Abdul Rasyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam…, h. 8-9 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 5 Tidak mengharapkan pemberian orang lain. 6 Qana’ah dan kaya hati. 7 Mampu berkomunikasi. 8 Memiliki ilmu Bantu yang relevan. 9 Memiliki rasa percaya diri dan rendah hati. 10 Tidak kikir ilmu. 11 Anggun. 12 Selera tinggi. 13 Sabar. 14 Memiliki nilai lebih, seperti wara’ dan keterampilan. 13 Para da’i dan da’iyah memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap perkembangan dakwah. Menjadi seorang da’i tidaklah mudah. Da’i harus memiliki bekal dan persiapan. Memahami secara mendalam ilmu, makna-makna serta hokumhukumnya terkandung dalam Al-Qur’an dan As-sunnah. Bentuk pemahaman ini adalah pertama, paham terhadap aqidah Islam dengan baik dan benar, berpegang teguh pada dalil Al- Qur’an, As-sunnah dan Ijma’ Ulama Ahlussunnah wa Jam’ah. Kedua, pemahaman terhadap tujuan hidup dan posisinya di antara manusia. Ketiga, pemahaman terhadap ketergantungan hidup untuk akhirat dengan tidak menunggalkan urusan dunia. 14 13 Akhmad Mubarrok, MA, Psikologi Dakwah, Jakarta: Pusaka Firdaus, 1999, cet. Ke-2, h. 153. 14 Akhmad Mubarrok, MA, Psikologi Dakwah…, h. 153.