Uji Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

25 mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan Menganalisa matrik korelasi variabel bebas jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi lebih besar dari 0,90 hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.

c. Uji Model Regresi

Setelah melakukan uji asumsi klasik lalu menganalisis dengan metode Regresi Linear Berganda. Regresi Linear Berganda ini dikembangkan untuk mengestimasi nilai variabel dependen Y dengan menggunakan lebih dari satu variabel independen Xl, X2,..., Xn. Secara umum persamaan Regresi Berganda yang mempunyai variabel dependen Y dengan dua atau lebih variabel independen adalah sebagai berikut : Y = a + lXl + 2X2 + ... + nXn + e ·············································· 2.3 Keterangan : Y : Optimalisasi Stock a : Konstanta 1, 2,... n : Koefisien X1, X2,...Xn : Variabel e : Residu

d. Uji Hipotesis

1. Pengujian secara parsial Uji t Pengukuran t tes dimaksudkan untuk mempengaruhi apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan melihat tingkat signifikansi nilai t pada 5 rumus yang digunakan : ································································· 2.4 Keterangan: t h : t hitung. i : parameter yang diestimasi   1 1 h S t   e   26 S e : standar error. Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai mutlak t hit  t tabel atau nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 tingkat kepercayaan yang dipilih maka hipotesis nol H0 ditolak dan hipotesis alternatif HA diterima, dan sebaliknya. 2. Analisis Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 dipergunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar prosentase variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan oleh variabel terikat Sulaiman, 2002. Koefisien determinasi R 2 dinyatakan dalam prosentase. Nilai R 2 ini berkisar antara 0 R 2 27

BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah pengembangan model sistem pelayanan otomatis berbasis teknologi RFID yang mampu mengoptimalisasi stok dalam rantai pasok pada sistem distribusi barang, yaitu dengan meminimalkan stockouts, over stock dan meminimalkan perbedaan stok dengan sistem inventaris dimana rantai pasok dibangun berdasarkan informasi supply dan demand secara real-time. Prototipe teknologi RFID dirancang bangun berdasarkan pengembangan model dengan memperhatikan presepsi pelanggan yaitu faktor efisiensi waktu, akurasi informasi, otomatisasi data, integrasi data dan jaminan ketersediaan barang. Selain itu, prototipe teknologi RFID ini diharapkan mampu meminimalisir waktu tunggu antrian di dalam layanan check out, mampu merespons keinginan pelanggan secara cepat dan memiliki kemampuan memberikan informasi stok limit kepada manajemen dalam sistem distribusi barang.

3.2 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, RFID difungsikan sebagai alat komunikasi yang mampu membaca data barang dan merubah stok akhir yang pada akhirnya akan mengirimkan data ke database di bagian gudang. Pembacaan data barang dengan menggunakan RFID lebih baik daripada barcode, karena bisa dari berbagai arah tanpa penempatan yang presisi sehingga mengoptimalkan fungsi kasir. Ketika stok barang sudah mencapai titik minimal, teknologi RFID memungkinkan secara cepat dan otomatis mengirim informasi ke bagian gudang untuk dilakukan pengiriman ke rak-rak penjualan. Jika stok di gudang juga sudah mencapai titik minimal maka sistem ini memungkinkan mengirim informasi pemesanan secara cepat dan otomatis ke pusat distribusi. Hal ini sejalan dengan Bergestrom dan Stehn dalam Tarigan 2005 yang menyatakan bahwa suatu bisnis memerlukan alat komunikasi yang mampu mengirimkan atau menerima informasi secara efisien dan efektif. Juga sejalan dengan Baars et. al. 2008 yang menyatakan bahwa integrasi data dengan menggunakan teknologi RFID sebagai media input dapat dilakukan dari berbagai aktivitas sepanjang rantai pasok. Dalam penelitiannya, Baars et. al. 2008