37 Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode Peer Tutorial.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan artikulasi anak. Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pembelajaran
artikulasi, khususnya pengucapan konsonan r dengan bantuan metode Peer Tutorial.
B. Subyek Penelitian
Menurut Su harsimi Arikunto 2006: 116, “subyek penelitian adalah
benda, hal atau orang tempat data untuk variable penelitian melekat dan dipermasalahkan”. Menentukan subjek penelitian menjadi bagian penting
dalam melaksanakan penelitian ini. Subyek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak tunarungu yang aktif mengikuti praktek pembelajaran di kelas
dasar IV yang memiliki kemampuan artikulasi yang rendah. Subyek dalam penelitian ini adalah anak tunarungu yang berjumlah 2 orang siswa dan berada
di kelas dasar IV SLB Bhakti Wiyata Kulon Progo.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTagart Suharsimi Arikunto, 2010:131.
Desain ini berbentuk siklus, di dalam setiap siklus terdapat empat tahapan atau langkah-langkah. Tahapan tersebut meliputi perencanaan planning, tindakan
acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Bentuk desain penelitian tindakan kelas yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
38 Gambar 1. Bagan desain penelitian tindakan kelas mengenai kemampuan
artikulasi Sumber: Suharsimi Arikunto, 2010: 137.
Siklus 2
Perancanaan 1.
Diskusi dengan guru kolabolator 2.
Menyusun soal pretest dan posttes 3.
Melaksanakan pretest 4.
Diskusi dan mengevaluasi hasil pretest 5.
Diskusi untuk menentukan langkah- langkah pemberian tindakan penerapan
metode Peer Tutorial 6.
Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP
7. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian
8. Menyusun
pedoman observasi
pelaksanaan pembelajaran di kelas Pelaksanaan Tindakan
1. Guru membuat rencana program
dan memilih tutor
2. Tutor dan tutee mengikuti proses
pembelajaran bersama sesuai RPP
3. Guru melakukan monitoring dan
evaluasi
Observasi 1.
Mengamati perilaku kemampuan artikulasi siswa dalam proses
pembelajaran 2.
Mengamati proses pembelajaran Refleksi
1. Menganalisis data yang terkumpul dari
hasil observasi dan tes 2.
Mengevaluasi tidakan yang telah dilakukan, terjadi peningkatan atau tidak.
Memperhatikan kendala dan kekurangan tidakan, kemudian menentukan langkah
untuk menindaklanjutinya
Perencanaan 1.
Menyusun skenario pembelajaran dengan memperhatikan kendala pada tindakan
sebelumnya 2.
Menyusun soal post test Pelaksanaan Tindakan
1. Guru membuat rencana program
dan memilih tutor
2. Tutor dan tutee mengikuti proses
pembelajaran bersama sesuai RPP
3. Guru melakukan monitoring dan
evaluasi
Pengamatan 1.
Mengamati perilaku siswa dan kemampuan artikulasi ketika
proses belajar berlangsung. 2.
Mengamati perilaku
guru ketika
proses mengajar
berlangsung Refleksi
Membandingkan hasil post test 1 dengan post test 2 apakah terjadi peningkatan dan
telah memenuhi indikator keberhasilan
Terdapat peningkatan pada kemampuan artikulasi yang dimiliki anak tunarungu
sebelum dan sesudah diberikan tindakan. Siklus 1