Penentuan Presisi Penentuan akurasi metode

tipe B. Tipe diperoleh dengan analisis statistik dari serangkaian pengamatan. Sedangkan tipe B diperoleh selain dengan analisis statistik dari serangkaian pengamatan. PEMBAHASAN a. Linieritas Langkah validasi metode penentuan kadar nitrat dalam air limbah diawali dengan membuat kurva kalibrasi. Untuk mendapatkan kurva kalibrasi dibuat larutan standar nitrat yang terbuat dari kalium nittrat KNO 3 dengan konsentrasi berkisar antara 0 sampai dengan 10 mgL. Larutan standar diukur pada dua panjang gelombang yaitu 220 nm dan 275 nm. Hasil pengukuran larutan standar nitrat dapat disajikan melalui tabel 1. Tabel 1. Hasil penguukuran absorbansi larutan standar nitrat No Standar Conc mgL Absorbansi ʎ=220 nm A Absorbansi ʎ=275 nm B Selisih Absorbansi A-B 1 0,000 0,000 0,000 0,000 2 0,999 0,278 0,001 0,277 3 1,998 0,539 0,002 0,537 4 2,998 0,819 0,002 0,817 5 3,997 1,060 0,001 1,059 6 4,996 1,281 0,001 1,280 7 5,995 1,529 0,002 1,527 8 6,994 1,777 0,002 1,775 9 7,993 2,014 0,002 2,012 10 8,993 2,254 0,004 2,250 Dari hasil pengukuran tersebut diperoleh nilai slope, intersep dan korelasi masing-masing sebesar 0,2483; 0,0370 dan 0,999. Dari tabel 1 dapat dibuat ke dalam kurva kalibrasi sebagaimana disajikan melalui gambar 1. Gambar 1. Kurva kalibrasi standar NO 3 -N

b. Penentuan Presisi

Nilai presisi ditentukan berdasarkan hasil pengulangan contoh yang dilakukan minimal sebanyak 6 kali. Dari hasil pengulangan tersebut selanjutnya ditentukan simpangan baku SD yang selanjutnya digunakan untuk menentukan koefisien variansi. Adapaun persamaan dari SD dan KV sebagaimana tercantum pada persamaan 1 dan 2 = ∑ …………………………….1 = 100 ………………………….2 Untuk menentukan apakah hasil pengamatan dikatakan presisi atau tidak maka nilai KV hasil perhitungan dibandingkan dengan KV Horwitz sebagaimana tercantum dalam persamaan 3. = 2 , ………………………….3 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 2 4 6 8 10 Se lis ih A bs or ba ns i Konsentrasi mgL K-135 Apabila hasil menunjukkan KV lebih kecil dibandingkan dengan KV Horwitz, maka pengamatan tersebut presisi. Berdasarkan perhitungan nilai KV dan KH Horwitz masing-masing adalah 9,95 dan 14,31 . Oleh karena itu penentuan kadar nitrat dalam air limbah Laboratorium Terpadu UII hasilnya menunjukkan presisi.

c. Penentuan akurasi metode

Akurasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kategori CRM Certified Reference Material atau SRM Standard Reference Material. Namun jika kedua jenis kategori bahan tersebut tidak ada, maka presisi metode dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan temu balik recovery. Untuk menentukan recovery dapat ditunjukkan melalui persamaan 4. recovery = x 100 ………………………….4 A : Konsentrasi hasil pengukuran larutan standar NO 3 -N, dinyatakan dalam milligram per liter mg L B : Konsentrasi larutan NO 3 -N hasil penimbangan, dinyatakan dalam milligram per liter mg L Hasil pengamatan recovery untuk pengujian nitrat dalam air limbah dapat disajikan melalui tabel 2. Tabel 2. Hasil pengukuran Recovery No A-B C Recovery 1 0,9667 0,9992 96,75 2 2,0138 1,9983 100,77 3 3,1415 2,9975 104,80 4 4,1161 3,9967 102,99 5 5,0061 4,9958 100,21 6 6,0009 5,9950 100,10 7 6,9997 6,9942 100,08 8 7,9541 7,9934 99,51 9 8,9126 8,9925 99,11 Rata-Rata 100,48 Dilihat dari tabel 2 memperlihatkan bahwa rata-rata recovery sangat baik yaitu sebesar 100,48 .

d. Penentuan limit deteksi dan limit kuantisasi