Faktor-faktor Psikologis Kajian Pustaka 1.
7 4 Diperhatikan orang lain
Perhatian orang lain bisa menimbulkan kepuasan yang cocok dengan hasrat pamer, dengan demikian dapat meningkatkan semangat
juang, tetapi perhatian juga dapat menimbulkan kegelisahan. 5 Kegelisahan yang berlebihan
Kegelisahan yang berlebihan dan tidak beralasan dapat menimbulkan gejala fisiologis, misalnya keringat yang berlebihan,
pusing, pucat, dan keinginan buang air kecil meningkat. 6 Kegagalan dalam pertandingan yang lalu
Pengalaman gagal pertandingan yang terdahulu dapat meningkatkan kegelisahan atlet dalam menghadapi pertandingan yang
akan dihadapi. Kecemasan atau ketegangan adalah perasaan tidak aman, tanpa sebab yang pasti. Sedangkan menurut Greist dalam
Singgih Dkk, 1996 kecemasan adalah reaksi emosional terhadap objek atau keadaan yang tidak memiliki cukup alasan untuk ditakuti
dan tidak rasional. Kecemasan berbeda dengan perasaan takut, dimana perasaan takut muncul ketika terdapat ancaman yang jelas atau nyata,
berasal dari lingkungan dan tidak menimbulkan konflik bagi individu sehingga rasa takut lebih menghasilkan respons yang lebih adaptif atau
realistik dari pada kecemasan. Kecemasan atau ketegangan dapat menggangu atlet sepakbola
yunior saat bertanding karena terjadinya perenggangan yang meningkat pada otot-otot di beberapa bagian tubuh yang bisa
8 menyebabkan atlet kehilangan koordinasi, sehingga menurunkan
keterampilan atau skill Singgih Dkk, 1989: 148. b. Motivasi
Motivasi adalah kesatuan keinginan dan tujuan yang menjadi pendorong untuk bertingkah laku Lilik Sudarwati, 2007: 31.
Sedangkan menurut Singgih 2004: 47 motivasi dapat diartikan sebagai suatu kekuatan atau tenaga pendorong untuk melakukan
sesuatu hal atau menampilkan sesuatu perilaku tertentu. Motivasi olahraga adalah keseluruhan gaya penggerak di dalam diri individu
yang menimbulkan kegiatan berolahraga menjamin kelangsungan latihan, dan memberi arah pada kegiatan latihan untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki. Dalam hal ini motivasi olahraga sebagai faktor psikologis yang sering terjadi saat pertandingan justru motivasi yang
rendah yaitu menurunnya dorongan pada atlet yang menyebabkan rasa tidak gembira dan senang dalam melakukan aktivitas atau kegiatan
berolahraga. Motivasi atau dorongan sangat penting dalam peningkatan
prestasi seorang atlet. Ketika atlet tidak mempunyai motivasi, strategi apapun yang diterapkan dalam latihan tidak akan menolong atlet
meningkatkan kemampuannya. Pada akhirnya jika motivasi atlet rendah, maka atlet tidak akan bermain maksimal dalam latihan atau
kompetisi, sehingga tidak mampu berprestasi maksimal Lilik Sudarwati, 2007: 31.