“Kapal-kapal Itu Muncul dari Balik Kabut”. Unsur kebudayaan berupa kesenian terdapat dalam cerpen “Lok Thung”. Unsur kebudayaan terakhir yang berupa
sistem religi terdapat dalam cerpen “Nyanyian Burung Kuwok”, “Po Tu Fan”, “Lok Thung”, “Kapal-kapal Itu Muncul dari Balik Kabut”, dan “Istri Muda Dewa
Dapur”.
2. Unsur Intrinsik yang Merefleksikan Warna Lokal Etnis Melayu dan Tionghoa di Bangka
Unsur intrinsik yang merefleksikan warna lokal etnis Melayu dan Tionghoa di Bangka dalam kumpulan cerpen Istri Muda Dewa Dapur dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2. Unsur Intrinsik yang Merefleksikan Warna Lokal Etnis Melayu dan Tionghoa di Bangka dalam Kumpulan Cerpen Istri Muda Dewa
Dapur
No. Unsur Intrinsik
Deskripsi No. Data
1 Tema
- Tema tentang mitos dalam cerpen “Nyanyian Burung
Kuwok” dan “Po Tu Fan” - Tema tentang manusia pilihan
dewa dalam cerpen “Lok Thung”,
- Tema tentang orang asing dalam cerpen “Tong Setan”,
- Tema tentang garis nasib manusia dalam cerpen “Kapal-
kapal Itu Muncul dari Balik Kabut”,
- Tema tentang keluarga dalam cerpen “Istri Muda Dewa Dapur”
1, 10, 17, 18, 22, 26
2 Penokohan
- Tokoh Hasan sebagai pelaku hidup atas pengalaman sebuah
mitos dalam cerpen “Nyanyian Burung Kuwok”,
- Tokoh Heni yang memiliki kepercayaan non-Tionghoa
dalam cerpen “Lok Thung”, - Tokoh Ce Yun sebagai citra
seorang istri yang dimadu dalam cerpen “Istri Muda Dewa Dapur”
2, 6, 12, 16, 23, 25
3 Latar Tempat
- Lahan eks penambangan sebagai latar tempat dalam cerpen
“Nyanyian Burung Kuwok”, - Latar sebuah desa yang ada di
Belinyu dalam cerpen “Po Tu Fan”
3, 5, 11, 21
4 Latar Waktu
- Latar waktu yang menunjukkan kemunculan hewan mitos dalam
cerpen “Nyanyian Burung Kuwok”
4
Unsur intrinsik sastra yang mencerminkan warna lokal etnis Melayu dan Tionghoa di Bangka dalam kumpulan cerpen Istri Muda Dewa Dapur antara lain
tema, penokohan, latar tempat, dan latar waktu. Cerpen-cerpen yang termasuk di dalamnya adalah “Nyanyian Burung Kuwok”, “Sebuah Cerita Lain Tentang
Lada”, “Po Tu Fan”, “Lok Thung”, “Tong Setan”, “Kapal-kapal Itu Muncul dari Balik Kabut”, dan terakhir “Istri Muda Dewa Dapur”. Unsur intrinsik yang
merefleksikan warna lokal etnis Melayu dan Tionghoa di Bangka dalam kumpulan cerita Istri Muda Dewa Dapur paling banyak ditemukan berupa latar
tempat pada cerpen “Nyanyian Burung Kuwok”, “Po Tu Fan”, “Lok Thung”, “Tong Setan”, “Kapal-kapal Itu Muncul dari Balik Kabut”, dan “Istri Muda Dewa
Dapur”. Unsur intrinsik berupa tema merupakan unsur intrinsik yang dominan setelah latar tempat, terdapat pada cerpen “Nyanyian Burung Kuwok”, “Po Tu
Fan”, “Lok Thung”, “Tong Setan”, “Kapal-kapal Itu Muncul dari Balik Kabut”, dan “Istri Muda Dewa Dapur”. Unsur intrinsik yang dominan setelah tema
selanjutnya berupa penokohan, terdapat pada cerpen “Nyanyian Burung Kuwok”, “Po Tu Fan”, “Lok Thung”, “Kapal-kapal Itu Muncul dari Balik Kabut”, dan
“Istri Muda Dewa Dapur”. Unsur intrinsik berupa sudut pandang terdapat pada urutan keempat, cerpen-cerpennya adalah “Sebuah Cerita Lain Tentang Lada”,
“Tong Setan”, dan “Istri Muda Dewa Dapur”. Unsur intrinsik berupa latar waktu terdapat pada cerpen “Nyanyian Burung Kuwok”.
Cerpen “Nyanyian Burung Kuwok” dan “Istri Muda Dewa Dapur” adalah dua cerpen yang memiliki unsur intrinsik sastra yang merefleksikan warna lokal
terbanyak. Unsur intrinsik dalam cerpen “Nyanyian Burung Kuwok” antara lain
tema, penokohan, latar tempat, dan latar waktu, sedangkan dalam cerpen “Istri Muda Dewa Dapur” terdapat unsur intrinsik berupa tema, penokohan, dan latar
tempat.
3. Pandangan Stereotip Masyarakat Etnis Melayu Bangka Terhadap Masyarakat Etnis Tionghoa Bangka dan Sebaliknya
Pandangan stereotip yang dimaksud adalah prasangka subjektif mengenai suatu golongan sehingga menjadi suatu konsep pandangan umum. Pandangan
stereotip pada tokoh-tokoh etnis Melayu dan etnis Tionghoa di Bangka dalam kumpulan cerita Istri Muda Dewa Dapur dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3. Pandangan Stereotip Suatu Etnis Terhadap Etnis Lain Melayu terhadap Tionghoa dan Tionghoa terhadap Melayu
No Pandangan Stereotip
Cerpen No. Data
1. Pandangan
orang Tionghoa
mengenai watak
atau kebiasaan orang Melayu yang
keras kepala
dan senang
melanggar ajaran agama. “Po Tu Fan”
1
2. Pandangan
orang Tionghoa
terhadap konsepsi
tokoh antagonis
Melayu dalam
masyarakat. “Po Tu Fan”
2
3. Pandangan
orang non-
Tionghoa terhadap
keyakinanagama orang
Tionghoa, sebagai penyembah berhala patung dewa-dewa.
“Lok Thung” 3
Cerpen-cerpen yang di dalamnya disertakan pandangan atau asumsi stereotip tokoh kepada tokoh atau golongan lainnya hanya terdapat dua cerpen,
yaitu cerpen “Po Tu Fan” dan cerpen “Lok Thung”. Pandangan stereotip tokoh beretnis Tionghoa dalam cerpen “Po Tu Fan” menyoroti permasalahan watak atau
kebiasaan orang Melayu, dan asumsi mengenai konsepsi tokoh antagonis yang dimitoskan dalam masyarakat. Cerpen “Lok Thung” menyertakan pandangan
stereotip seorang tokoh mengenai keyakinan atau agama orang Tionghoa, yang bertentangan dengan keyakinannya.
B. Pembahasan