Pendistribusian Minyak Bumi Tradisional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dari pusat Kecamatan Cepu sekitar 25 kilometer arah timur laut, melalui bukit-bukit hutan jati. Dalam penguasaan perusahaan De Dordtsche Petroleum Maatschappij DPM, minyak dari sumur-sumur di Wonocolo dan Hargomulyo mengalir deras. Bahkan rembesan dari sumur minyak itu boleh dimanfaatkan warga setempat sebagai bahan bakar lampu dan untuk keperluan memasak sehari-hari. Ketika kepemilikan berganti ke tangan Bataafche Petroleum Mattshappij BPM, warga Wonocolo dan Hargomulyo dilarang mengambil minyak. Perusahaan itu memberikan uang kompensasi berupa subsidi kepada lurah setempat sebesar 240 gulden per tahun. Kesepakatan ini bertahan hingga 1929. Setelah itu, kucuran dana kompensasi dihentikan dengan dalih produksi sumur di Wonocolo dan Hargomulyo turun drastis. Perusahaan BPM mulai melupakan Wonocolo. Dua belas tahun kemudian, ladang minyak Wonocolo ditutup. Sebanyak 227 sumur minyak, berkedalaman 50-785 meter, disumbat semen dan ditutup segel besi. Ratusan sumur minyak di Wonocolo dan Hargomulyo menjadi ladang tak bertuan saat Jepang menguasai Indonesia pada 1942, ladang minyak ini sempat dijadikan sumber dana perang. setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, rakyat mengambil alih ladang minyak Wonocolo dengan menambang minyak secara berkelompok. Karena penambangan ini dianggap liar, maka Menteri Dalam Negeri menginstruksikan Gubernur Jawa Timur untuk digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menghentikannya di tahun 1985. Penambangan minyak tradisional itu dinilai sebagai biang kerusakan hutan dan mengancam tanaman jati. Dua tahun kemudian, Gubernur Jawa Timur menutup pertambangan minyak Wonocolo. Setahun setelah ditutup, pemerintah menyerahkan pengelolaannya ke KUD. Sebagaimana wawancara saya dengan Bapak gangsar Pnrimo adalah sebagai berikut: Waktu jamannya masih dikelola DPM masih boleh masyarakat memanfaatkann sisa-sisa minyak, tapi setelah dikelola BPM masyarakat sudah tidak boleh mengotak-ngatik minyak. dan diganti dengan dana yang diberikan kepada desa sebanyak 240 Guldentahun. 2 tahun kemudian minyak wonocolo ditutup, sebanyak 227 minyyak yang dalamnya kira-kira 50-785 menter disemen dan di segel besi. Tahun 1942 minyak disini tidak ada yang ngurusin ketika jepang menjajajah Indonesia, minyak wonocolo juga sempat jadi sumber danan perang. Setelah proklamasi baru masyarakat mengolah sendiri secara berkelompok. Tapi sempat lagi dihentikan oleh Gubernur pada tahun 1985 karena merusak hutann jati. Lalu dua tahun setelah itu tambang minyak diserahkan ke koperasi desa yang bernama KUD Bogosasono. Lalu tahun 1986 diserahkan ke penambang sepenuhnya. 15 Pada tahun 1986 penambangan minyak di Desa Wonocolo diserahkan sepenuhnya kepada penambang dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama antara Pertamina dengan para penambang tradisional, tujuannya adalah meningkatkan produksi dengan mengusahakan sumur yang tidak ekonomis bila diproduksi dan diganti dengan cara timba yang lebih murah. Saat ini tidak semua sumur-sumur yang dikelola masyarakat itu mempunyai surat ijin resmi, hanya sebagian mempunyai surat ijin. 15 Hasil wawancara Gangsar Prnimo, 15 desember 2015 pukul 13.34

Dokumen yang terkait

Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Harian Lepas di Kelurahan Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

7 122 122

Tinjauan Sosial Ekonomi Penenun Ulos di Desa Lumban Siagian Jae Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara

2 37 111

POTRET POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI SALAK PONDOH (Studi Kasus di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo,Kabupaten Lumajang)

1 14 3

DAMPAK KEBERADAAN PETERNAKAN UNGGAS TERHADAP PERUBAHAN KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT (Studi Dampak Keberadaan CV. Bumi Ayu terhadap Perubahan Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Desa Plosoarang, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar)

1 7 2

Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

0 9 40

Studi komparatif tingkat konsumsi, jumlah tabungan dan tingkat penghasilan penambang minyak tradisional di Desa Wonocolo dan Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, Bojoneogoro, Jawa Timur.

0 0 140

PERAN KIAI KAMPUNG DALAM MEMBANGUN KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT DI DESA KEDUNGREJO KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO.

0 1 93

PERUBAHAN SOSIAL KEHIDUPAN MASYARAKAT SAMIN : STUDI KASUS DUSUN JEPANG DESA MARGOMULYO KECAMATAN MARGOMULYO KABUPATEN BOJONEGORO.

0 0 94

STUDI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PENAMBANG BATU KAPUR DI DESA TONDO KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

1 1 12

DAMPAK SOSIAL EKONOMI PERUBAHAN TATA KELOLA SUMUR TUA DAN STRATEGI ADAPTASI PENAMBANG TRADISIONAL DI DESA WONOCOLO, KECAMATAN KEDEWAN, KABUPATEN BOJONEGORO

1 1 16