94 4. Metode Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian tindakan kelas yang dibuat oleh peneliti atau mitra
peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi Rochiati Wiriaatmadja, 2005: 125.
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat atau merekam kejadian dan peristiwa selama proses belajar mengajar di dalam kelas, di luar dari
kriteria pengamatan yang telah dibuat dalam lembar observasi. Kegiatan pencatatan lapangan dilakukan oleh peneliti selaku pengamat pada proses
pembelajaran. Catatan lapangan dipergunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan suasana kelas kegiatan belajar mengajar sedang
berlangsung mulai dari kegiatan awal, kegiatan ini sampai dengan kegiatan akhir pembelajaran.
F. Instrumen Penelitian
1. Penyusunan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga mudah diolah Suharsimi Arikunto, 2010:203. Instrumen yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri atas lembar
observasi, angket, catatan lapangan dan dokumentasi.
95 2. Langkah-Langkah Menyusun Instrumen
a. Lembar observasi Observasi disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan
pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Mengobservasi dapat dilakukan dengan melalui
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman
suara Suharsimi Arikunto, 2010:200. Menurut Suharsimi Arikunto, 2010:200 ditinjau dari jenis
observasi maka observasi terdiri dari: 1 Observasi non sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tak
menggunakan instumen pengamatan. 2 Observasi sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Pada penelitian ini observasi digunakan untuk megumpulkan data
tentang segala sesuatu yang terjadi selama berlangsungnya tindakan melalui metode guided note taking, antara lain proses belajar mengajar
dan keaktifan belajar. Hal ini untuk bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode guided note taking dan tingkat keaktifan
belajar siswa mata diklat memilih bahan baku busana selama proses pembelajaran.
96 Jenis observasi yang digunakan yaitu observasi sistematis. Hal
ini karena pengamat menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatannya. Obervasi dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi keaktifan siswa. Lembar obervasi keaktifan siswa merupakan lembar yang berisi pedoman dalam melaksanakan
pengamatan keaktifan belajar siswa pada saat pembelajaran di dalam kelas dan kelompok. Lembar observasi dibuat dengan skala Guttman
alternatif jawaban ”ya” dan ”tidak”. Peneliti menggunakan skala Guttman karena ingin mendapatkan jawaban yang jelas tegas
sehingga mempermudah observer dalam melakukan pengamatan. Peneliti menetapkan lima indikator untuk mengetahui keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran. Indikator ini terdiri dari perhatian, kerjasama dan hubungan sosial, mengemukakan gagasan, pemecahan
masalah dan disiplin. Adapun kisi-kisi lembar observasi keaktifan belajar siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa
Variabel Indikator
Sub Indikator Nomor
Item Jumlah
Item
Keaktifan Belajar
1. Perhatian a. Siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru 1-3
3 b. Siswa tidak mengerjakan pekerjan lain saat
guru mengajar 4-5
2 c. Siswa membawa buku penunjang pembelajaran
6 1
2. Kerjasama dan hubungan sosial
a. Siswa bekerjasama
dengan baik
dalam kelompok
7 1