Pendirian dan Modal Awal BUMDes Sekapuk

62 b. Terciptanya kesempatan berusaha guna mengurangi pengangguran. c. Mendapatkan keuntungan melalui usaha-usaha desa guna meningkatka Pendapatan Asli Desa PAD. d. Memberikan pelayanan kebutuhan masyarakat, dan e. Meningkatkan perekonomian desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa yang berpenghasilan rendah miskin.

3. Visi Misi BUMDes Sekapuk

BUMDes Sekapuk dalam pembentukannya didasarkan atas adanya kebutuhan dan potensi desa, dalam upaya memperkuat perekonomian serta membangun kerekatan sosial masyarakat desa. Berkaitan dengan hal tersebut, BUMDes Sekapuk memiliki tujuan yang sesuai dengan Peraturan Desa Sekapuk Nomor 2 Tahun 2014, yaitu untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa PAD serta meningkatkan pelayanan dalam penyelenggaraan Pemerintaha Desa. Selain itu, BUMDes Sekapuk juga memiki visi, misi, dan motto, antara lain: 4 a. Visi: “Menjadi Badan Usaha Profesional dengan Pelayanan Multisektoral”. a. Misi: 1 Memberikan pelayanan terbaik dan dapat melakukan pemberdayaan serta mempunyai tanggung jawab sosial kepada masyarakat. 2 Memberikan kontribusi kepada Pemerintah Desa sehingga dapat menopang penyelenggaraan Pemerintah Desa. 4 Peraturan Desa Sekapuk No. 2 Tahun 2014 tentang Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa. 63 3 Mampu memberikan kesejahteraan serta dapat meningkatkan skill bagi pegawai. b. Motto: “Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat”

4. Dasar Hukum BUMDes Sekapuk

BUMDes Sekapuk yang pada dasarnya meupakan perusahaan milik desa terbentuk atas keinginan masyarakat desa karena adanya potensi desa, maka BUMDes Sekapuk dikukuhkan berdasarkan: a. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. b. Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa. c. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik No. 7 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Pengelolaan BUMDes. d. Peraturan Desa No. 2 Tahun 2014 tentang Pembentukan dan Pengelolaan BUMDes. e. SK Kepala Desa No. 14102437.116.12014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. f. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa, dan g. Pedoman Umum Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa.

5. Unit Usaha BUMDes Sekapuk

Untuk mewujudkan keberadaan BUMDes Sekapuk agar dapat bermanfaat bagi masyarakat seta melihat potensi desa yang ada, maka saat ini BUMDes bergerak dalam berbagai bidang usaha antara lain: 64 a. Lembaga Keuangan Mikro LKM b. UED-SP Usaha Ekonomi Desa – Simpan Pinjam c. Pengelolaan Air Masyarakat PAM d. Agrobisnis bekerjasama dengan PT. Polowijo e. Pertambangan f. Layanan, berupa layanan listrik online, jasa timbang, dll.

6. Struktur Organisasi BUMDes Sekapuk

Adapun susunan organisasi BUMDes terdiri dari penasehat atau komisaris yang dijabat oleh Kepala Desa, Ketua masing-masing bidang, sekretaris, bendahara, dan anggota. Berikut merupakan bagan struktur organisasi BUMDes dapat dilihat dibawah ini: Struktur Organisasi BUMDes Sekapuk PENASEHAT KEPALA DESA KETUA ASJUDI SEKRETARIS AGUSTIN NAILIYA FS BENDAHARA EVI HUSNAWATI BID. PAM IMAM RIFA‟I BID. LAYANAN TITIS KHUSNAYANTI BID. LKM AGRO SULIAJI BID. TAMBANG PURWANTO 65

BAB IV PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA SEKAPUK MELALUI BADAN USAHA MILIK DESA BUMDes SEKAPUK Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian yang nantinya dapat dianalisis dengan beberapa teori yang relevan. Hasil penelitian yang didapat berasal dari wawancara yang dilakukan dengan Kepala Desa, Aparatur Desa, Ketua BUMDes Sekapuk, Anggota BUMDes Sekapuk, tokoh masyarakat dan masyarakat desa Sekapuk. Hasil wawancara selanjutnya dapat digunakan untuk menjawab 2 dua rumusan masalah, yaitu 1 Bagaimana kontribusi Badan Usaha Milik Desa BUMDes Sekapuk dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik? dan 2 Bagaimana partisipasi masyarakat desa terhadap program BUMDes di Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa? Untuk rumusan masalah yang pertama, dalam menganalisis data yang telah ditemukan, peneliti menggunakan konsep kesejahteraan sosial dan peran BUMDes. Konsep tersebut yang akan peneliti jadikan acuan agar memudahkan dalam menganalisa data yang muncul dari hasil wawancara dan observasi lapangan. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah kedua, peneliti menggunakan konsep partisipasi masyarakat. Berikut akan dipaparkan hasil penelitian beserta konsep yang relevan dengan hasil penelitian, yaitu tentang “Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa

Dokumen yang terkait

Potensi Masyarakat Dalam Mengelola Koperasi Pertambangan Emas di Desa Keude Krueng Sabee, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya

4 115 132

Interaksi Desa Kota terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus di Desa Perbatasan)

3 133 99

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung 2005 di Kabupaten Karo (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Batukarang Kecamatan Payung).

19 180 90

Partisipasi Masyarakat Melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)( Studi kasus: Desa Pertampilen Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang )

6 66 117

Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Program Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (Studi Kasus di Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan dan Desa Bintang Maria, Kecamatan Panombean Pane, Kabupaten Simalungun)

5 61 83

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Pengaruh Peogram Penaggulangan Di Perkotaan (P2KP) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kelurahaan Gedung Johor Kecamatan Medan johor Kota Medan

1 61 142

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM TAHAPAN PENYUSUNAN MUSRENBANGKEL (Studi Kasus MUSRENBANG di Kelurahan Sidokumpul Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik)

1 4 2

Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (Kasus Pengembangan Forum Dusun Sebagai Penyangga Kelembagaan LKMD di Desa Pinilih Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa

0 11 136

DISKUSI PANEL I INOVASI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PENDIDIKAN: KASUS KABUPATEN KETAPANG

0 0 23