Perbaikan Kualitas Citra Form About

2.6 Perbaikan Kualitas Citra

Perbaikan kualitas citra image enhancement adalah suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara. Cara-cara yang bisa dilakukan misalnya dengan fungsi transformasi, operasi matematis, pemfilteran, dan lain-lain. Tujuan utama dari peningkatan kualitas citra adalah untuk memproses citra sehingga citra yang dihasilkan lebih baik daripada citra aslinya untuk aplikasi tertentu. Sutoyo Mulyanto, 2009. Peningkatan kualitas citra dibagi dalam dua kategori, yaitu metode domain spasial ruang atau waktu dan metode domain frekuensi. Teknik pemrosesan metode domain spasial adalah berdasarkan manipulasi langsung dari piksel di dalam citra. Sedangkan teknik pemrosesan metode domain frekuensi adalah berdasarkan perubahan transformasi fourier pada citra Sutoyo Mulyanto, 2009. 2.6.1 Kernel mask Kernel adalah matrik yang pada umumnya berukuran kecil dengan elemen-elemennya adalah berupa bilangan. Kernel digunakan pada proses konvolusi. Oleh karena itu kernel juga disebut dengan convolution window jendela konvolusi . Ukuran kernel dapat berbeda-beda seperti 2x2, 3x3, 5x5, dan sebagainya. Elemen-elemen kernel juga disebut sebagai bobot weight merupakan bilangan-bilangan yang membentuk pola tertentu. Kernel juga biasa disebut dengan tapis filter, template, mask, serta sliding window Putra, 2010. Gambar 2.8 menyajikan contoh kernel 2x2 dan 3x3. Warna abu-abu pada gambar tersebut menunjukkan pusat koordinat {0,0}, yang pada proses konvolusi menunjukkan koordinat piksel dari citra yang diproses Putra, 2010. Universitas Sumatera Utara 1 1 a b Gambar 2.8 a Kernel 2x2 b Kernel 3x3 2.6.2 Metode Image Averaging Metode Image Averaging adalah suatu metode untuk perbaikan kualitas citra image enhancement yang mengambil nilai rata-rata dari nilai piksel pada jendela ketetanggaan. Metode Image Averaging ini merupakan salah satu metode yang melakukan pencarian nilai rata-rata piksel dari beberapa frame citra pada posisi piksel yang bersesuaian. Pencarian nilai rata-rata piksel dilakukan dengan menjumlahkan nilai piksel yang bersesuaian pada beberapa frame citra yang mengalami transformasi geometris, kemudian membaginya dengan banyaknya frame citra. Mekanisme metode Image Averaging dengan citra ƒx,y berukuran M x N ini punya nilai 1 di semua piksel, kemudian dikalikan dengan 1mn. Contoh pemrosesan dengan metode ini dapat kita lihat pada Gambar 2.9 sebagai berikut Sutoyo Mulyono, 2009. ƒ , = a 1 -1 1 -1 4 -1 1 -1 1 x-1, y-1 x-1, y x-1, y+1 x, y-1 x, y x, y+1 x+1, y-1 x+1, y x+1, y+1 M N Universitas Sumatera Utara 1 , = b Gambar 2.9 a Citra ƒx,y berukuran M x N dan b gx, y berukuran 3x3 Maka hasil mekanisme proses metode ini pada titik x,y dapat ditulis dalam persamaan 2 : , = w . , + w 1 . − 1, − 1 + w 2 . − 1, + w 3 . − 1, + 1 + w 4 . , + 1 + w 5 . + 1, + 1 + ..........2 w 6 . + 1, + w 7 . + 1, − 1 + w 8 . , − 1 Pada metode ini, nilai intensitas setiap piksel diganti dengan rata-rata dari nilai intensitas piksel tersebut dengan tetangganya. Jumlah tetangga yang dilibatkan tergantung pada matriks kernel yang digunakan. Metode Image Averaging dengan matriks kernel berukuran 5x5 dan memiliki nilai M = 5, N = 5 dapat dilihat pada persamaan 3 sebagai berikut : 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 , = 1 25 1 1 1 1 1 …................3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Contoh perhitungan menggunakan metode Image Averaging, misalnya nilai ƒx,y diambil dari sebuah citra dan gx, y berukuran 5x5 sebagai berikut : W 1 W 2 W 3 W 8 W W 4 W 7 W 6 W 5 Universitas Sumatera Utara Citra RGB 300 x 300 piksel Intensitas piksel pada matriks 10 x 10 piksel 103 81 73 88 97 78 74 84 80 107 ƒ , = 56 52 56 62 100 52 44 40 67 92 55 55 70 95 109 x 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 , = 1 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Universitas Sumatera Utara Maka menggunakan persamaan 2 dan persamaan 3 diperoleh : [1x103 + 1x81 + 1x73 + 1x88 + 1x97 + 1x78 + 1x74 + 1x84 + 1x80 + 1x107 + 1x56 + 1x52 + 1x56 + 1x62 + dcedcedcd 1x100 + 1x52 + 1x44 + 1x40 + 1x67 + 1x92 + 1x55 + 1x55 + gubhbhbuy 1x70 + 1x95 + 1x109] h1, 1 = 25 h1, 1 = 74 Maka hasil konvolusi Image Averaging pada f1,1 adalah h1,1 = 74, sehingga nilai intensitas piksel sebelumnya adalah 56 akan terganti dengan nilai intensitas piksel yaitu 74, sehingga diperoleh hasil citra yang memiliki intensitas piksel yang baru yaitu, 93 92 93 93 103 103 92 130 192 218 57 55 57 60 71 86 93 111 157 206 64 70 76 67 55 57 78 87 122 188 69 76 79 80 82 92 73 61 86 137 76 74 80 84 94 123 122 89 68 103 103 81 73 88 97 129 139 119 88 93 78 74 84 80 107 131 125 112 106 104 56 52 74 62 100 123 106 101 115 122 52 44 40 67 92 108 108 115 127 133 55 55 70 95 109 119 125 131 131 131

2.7 Mean Square Error MSE, Peak Signal to Noise Ratio PSNR