Gejala klinis Diagnosa Tekanan darah 1. Definisi tekanan darah

mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer Corwin, 2001.

2.2.5. Gejala klinis

Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menunjukkan gejala sampai bertahun-tahun. Oleh karena itulah hipertensi dikenal sebagai silent killer. Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti pendarahan, eksudat kumpulan cairan, penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat akan mengalami edema pupil. Menurut Corwin 2001 bahwa sebagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa nyeri kepala saat terjaga, kadang- kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial, penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi, ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus, edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler. Gejala lainnya yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit kepala, keluarnya darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal, telinga berdengung dan mata berkunang-kunang Wiryowidagdo,2002.

2.2.6. Diagnosa

Hipertensi biasanya didiagnosis selama pemeriksaan fisik umum check up, atau kunjungan ke dokter untuk beberapa keluhan lain kadang-kadang seseorang mungkin didiagnosis mengalami stroke atau serangan jantung dan kemudian ditemukan memiliki tekanan darah tinggi. Tekanan darah diukur adalah dengan menggunakan alat yang disebut sphygmomanometer, yang memiliki manset karet yang dibungkus di sekitar lengan atas dan ditiup dengan udara melalui bola karet yang berulang kali diperas. Ketika tekanan dalam manset mendapat cukup tinggi, itu memotong aliran darah pada arteri utama dari lengan atas - udara ini kemudian perlahan-lahan dilepaskan dari manset melalui katup dan sebagai tekanan dalam manset turun suara darah mengalir deras melalui arteri didengar melalui stetoskop Universitas Sumatera Utara ditempatkan di atas arteri. Tekanan di mana pertama kali mendengar suara seperti manset dilepaskan adalah tekanan sistolik dan tekanan di mana suara terakhir adalah mendengar seperti darah kembali ke alirannya diam, tanpa hambatan adalah tekanan diastolik. Otomatis alat ukur elektronik melakukan hal yang sama tetapi lebih akurat, lebih mudah digunakan, dan dapat digunakan oleh pasien untuk pemantauan tekanan darah di rumah. Pemeriksaan Laboratorium : - HbHt : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan viskositas dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia. - BUN kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi fungsi ginjal. - Glukosa : Hiperglikemi DM adalah pencetus hipertensi dapat diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin. - Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisyaratkan disfungsi ginjal dan ada DM. - CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, ensefalopati. - EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi. - IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,perbaikan ginjal. - Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran jantung.

2.2.7. Penatalaksanaan