Keterangan: R
= Persentase penghambatan pertumbuhan . R1
= Diameter rata-rata pertumbuhan Candida albicans pada kontrol mm. R2
= Diameter rata-rata pertumbuhan Candida albicans pada perlakuan mm.
3.4. Pembuatan Media PDA
Dalam penelitian ini dibutuhkan media sebagai tempat tumbuh jamur. Adapun media tersebut adalah PDA Potato Dextrose Agar. Cara pembuatan
media PDA sebanyak 1 liter menurut Noegeon 2011 yang telah dimodofikasi adalah merebus kentang sebanyak 200 g yang telah dipotong kecil-kecil ke dalam
aquadest. Air rebusan tersebut dicampur dengan dextrose 20 g, agar 15 g dan amotoxillin. Bahan itu dipanaskan selama satu menit. Setelah itu distrelisasi
menggunakan autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 C.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Berdasarkan prosedur yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dalam bentuk data. Hasil tersebut terdiri dari diameter koloni jamur Candida
albicans pada kontrol dan pada perlakuan dual culture masing-masing 32 jamur
endofit raru Cotylelobium melanoxylon Pierre. Jamur Candida albicans ditumbuhkan di media PDA dalam inkubator.
Masa inkubasi dihentikan pada 7 x 24 jam tujuh hari. Dari proses tersebut, diperoleh rata-rata diameter koloni jamur Candida albicans pada kontrol hingga
hari ketujuh adalah 20,66 mm. Data yang kedua diperoleh berlandas juga padarata-rata diameter koloni
jamur Candida albicans. Namun perbedaan dari data yang pertama yakni, pada rata-rata yang kedua ini ditumbuhkan bersama jamur endofit dalam satu cawan
petri.Jamur Candida albicans ditumbuhkan dengan setiap jamur endofit dual culture method
. Adapun data tersebut dicantumkan pada Tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Rata-rata diameter koloni Candida albicans tujuh hari setelah inkubasi
pada perlakuan dual culture method.
No Jamur
endofit Takson
Diameter koloni
mm No
Jamur endofit
Takson Diameter
koloni mm
1 Rsi-1
Alternaria 18,33
17 Rsi-18
Miselia steril 20,66
2 Rsi-2a
Botrytis 18,66
18 Rsi-19
Debaromyces 17,33
3 Rsi-2b
Botrytis 11,33
19 Rsi-20
Debaromyces 23,33
4 Rsi-3
Fusarium 22,00
20 Rsi-21
Fusarium 18,00
5 Rsi-4
Botrytis 20,33
21 Rsi-23
Aspergillus 22,66
6 Rsi-5
Aspergillus 20,00
22 Rsi-24
Botrytis 22,66
7 Rsi-8
Aspergillus 12,66
23 Rsi-25
Botrytis 16,33
8 Rsi-10a
Hifa 1 14,33
24 Rsi-26
Botrytis 17,33
9 Rsi-10b
Hifa 1 21,00
25 Rsi-27
Aspergillus 13,66
10 Rsi-11
Hifa 2 20,66
26 Rsi-28
Hifa 1 21,66
11 Rsi-12
Alternaria 21,66
27 Rsi-29
Hifa 2 16,66
12 Rsi-13
Debaromyces 14,66
28 Rsi-30
Hifa 2 22,00
13 Rsi-14
Miselia steril 15,66
29 Rsi-31
Hifa 2 14,66
14 Rsi-15
Nigrospora 20,33
30 Rsi-32
Hifa 2 20,00
15 Rsi-16
Aspergillus 15,00
31 Rsi-33
Aspergillus 21,33
16 Rsi-17
Hifa 1 24,33
32 Rsi-34
Nigrospora 18,00
Sumber takson: Fitri 2014.