HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu dan Tempat

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Pengambilan Sampel Mikroorganisme Udara di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas MIPA USU Pengambilan sampel dilakukan pada 5 lokasi di Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi Fakultas MIPA USU, yaitu ada di dalam 2 ruangan Lampiran 2 hlm. 45 yakni di ruangan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dengan lokasi pertama di area meja kerja dekat pintu masuk ruangan, dan di meja dekat area kamar mandi dengan jumlah pengunjung yang keluar masuk rata-rata 11-30 orang per hari. Sedangkan di Laboratorium Kultur Jaringan, lokasi ketiga di ruang preparasi dekat rak alat gelas-gelas kaca, lokasi keempat di ruang tanam Laminar Air Flow Cabinet dengan kondisi lampu UV dimatikan, dan lokasi kelima di ruang inkubasi di meja keramik dekat rak inkubasi dengan kondisi AC dimatikan dengan jumlah pengunjung yang keluar masuk rata-rata 5-10 orang per hari. Perawatan kebersihan ruangan juga dilakukan seperti menyapu ruangan sebanyak 2 kali pada saat pagi hari dan sore hari, penggunaan desinfektan pada saat mengepel lantai seminggu sekali, dan dilakukan fumigasi dengan formalin 4 seminggu sekali. 4.2. Karakteristik Bakteri yang diisolasi dari Udara Ruangandi Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi FMIPA USU Isolasi bakteri dari udara ruangan di laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi FMIPA USU didapatkan 11 koloni isolat bakteri yang berbeda yang diinkubasi di media NA. Karakterisasibakteri ini dilakukan dengan 2 cara yakni karakteristik morfologi bakteri Tabel 1 dan uji biokimia sederhana Tabel 2. Dari ke 11 koloni isolat bakteri terdiri dari 7 golongan bakteri Gram positif Bacillus, Staphylococcus dan Streptococcus dan 4 golongan bakteri Gram negatif E. coli dan Pseudomonas dengan bentuk dan penataan yang berbeda. Dari pengamatan karakteristik tersebut dirujuk di buku Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology Edisi KesembilanHolt et al., 1994. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Karakteristik Morfologi Bakteri dari Udara Ruangan Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi FMIPA USU Kode Isolat Titik Lokasi Morfologi koloni Pewarnaan Gram Penatan Tepi Elevasi Warna BU01 T1U1 Undulate Flat Putih susu + Monobasil BU02 T1U2 Entire Flat Kuning + Monococcus BU03 T2U1 Undulate Flat Putih susu + Monococcus BU04 T2U2 Entire Flat Kuning - Monococcus BU05 T3U1 Undulate Flat Putih susu + Monococcus BU06 T3U2 Entire Flat Kuning + Streptococcus BU07 T4U1 Entire Flat Kuning + Monococcus BU08 T4U2 Undulate Flat Putih susu - Monococcus BU09 T5U1 Entire Flat Kuning - Streptococcus BU10 T5U2 Undulate Flat Putih susu + Monococcus BU11 T5U2 Entire Flat Kuning + Monococcus Keterangan: BU : Bakteri yang diisolasi dari udara Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Hasil Uji Biokimia Bakteri yang diisolasi dari udara di Ruangan Laboratorium Kultur Jaringan Kode Isolat Hidrolisa Pati Hidrolisa Gelatin Uji Sitrat Uji Katalase Uji Motilitas Uji TSIA Pendugaan Warna Keretakan media Endapan hitam Slant Butt BU01 + - - - Pedang Merah Kuning - - Bacillussp. BU02 + - - - Pedang Merah Kuning - + Staphylococcussp. BU03 + - - - Pedang Kuning Kuning - - Staphylococcussp. BU04 - - - - Pedang Merah Kuning - + Escherichiasp. BU05 + - - - Pedang Merah Kuning - - Staphylococcussp. BU06 + - - + Pedang Merah Kuning - - Streptococcussp. BU07 + - - - Pedang Merah Kuning - + Staphylococcussp. BU08 - - - - Pedang Merah Kuning - + Escherichiasp. BU09 - - - + Titik- titik Merah Merah - - Pseudomonassp. BU10 + - - - Pedang Merah Kuning - - Staphylococcussp. BU11 + - - - Pedang Merah Kuning - + Staphylococcussp. Keterangan: BU : Bakteri yang diisolasi dari udara Universitas Sumatera Utara Dari hasil identifikasi dengan karakterisasi Tabel 1 dan uji biokimia sederhana Tabel 2 dapat dilihat terdapat 11 isolat bakteri yang tumbuh setelah diisolasi dari 5 titik yang berbeda di Laboratorium Kultur Jaringan FMIPA USU Medan. Bakteri pengkontaminan ruangan termasuk dalam genus Bacillus, Staphylococcus, Streptococcus, Escherichiadan Pseudomonas.Genus Staphylococcus paling dominan dijumpai sebanyak 6 isolat.Staphylococcus merupakan flora normal pada kulit manusia.Staphylococcus memiliki ciri koloni circulardan ada yang filamentous, tepi koloni entiredan undulate, elevasi koloni flat dan berwarna kuning dan putih susu, bersifat Gram positif, berbentuk coccus dengan penataan mono.Hasil uji biokimia sederhanamenunjukkan bahwa pada uji hidrolisa pati bersifat positif, uji hidrolisa gelatin bersifat negatif, uji sitrat bersifat negatif, uji katalase bersifat negatif, uji motilitas bersifat positif, uji TSIA tidak ada keretakan media, memiliki endapan hitam Fe, dan perubahan warna dari slant berwarna merah dan butt berwarna kuning yang artinya bakteri ini mampu memfermentasi satu gula glukosa. Genus ini ditemukan pada kode isolat BU02, BU03, BU05, BU07, BU10 dan BU11. Genus Bacillusmemiliki ciri tepi koloni undulate, elevasi koloni flat dan berwarna putih susu, bersifat Gram positif, berbentuk basil dengan penataan mono. Hasil uji biokimia sederhanamenunjukkan bahwa pada ujihidrolisa pati bersifat positif, uji hidrolisa gelatin bersifat negatif, uji sitrat bersifat negatif, uji katalase bersifat positif, uji motilitas bersifat positif, uji TSIA tidak ada keretakan media, tidak memiliki endapan hitam Fe, dan perubahan warna dari slant berwarna merah dan butt berwarna kuning yang artinya bakteri ini mampu memfermentasi satu gula glukosa. Genus ini ditemukan pada kode isolat BU01. Genus Streptococcusmemiliki ciri-ciribentuk koloni circular, tepi koloni entire, elevasi koloni flat dan berwarna kuning, bersifat Gram positif, berbentuk coccus dengan penataan strepto. Hasil uji biokimia sederhana menunjukkan bahwa pada uji hidrolisa pati bersifat positif, uji hidrolisa gelatin bersifat negatif, uji sitrat bersifat negatif, uji katalase bersifat positif, uji motilitas bersifat positif, dan pada uji TSIA tidak ada keretakan media, tidak memiliki endapan hitam Fe, dan perubahan warna dari slant berwarna merah dan butt berwarna kuning yang Universitas Sumatera Utara artinya bakteri ini mampu memfermentasi satu gula glukosa. Genus ini ditemukan pada kode isolat BU06. Genus Escherichiamemiliki ciri-ciri bentuk koloni circular, tepi koloni entire, elevasi koloni flat dan berwarna kuning, bersifat Gram negatif, berbentuk coccus dengan penataan mono. Hasil uji biokimia sederhana menunjukkan bahwa pada uji hidrolisa pati bersifat negatif, uji hidrolisa gelatin bersifat negatif, uji sitrat bersifat negatif, uji katalase bersifat negatif, uji motilitas bersifat positif dan pada uji TSIA tidak ada keretakan media, memiliki endapan hitam Fe, dan perubahan warna dari slant berwarna merah dan butt berwarna kuning yang artinya bakteri ini mampu memfermentasi satu gula glukosa. Genus ini ditemukan pada kode isolat BU04 dan BU08. Genus Pseudomonas memiliki ciri-ciribentuk koloni circular, tepi koloni entire, elevasi koloni flat dan berwarna kuning, bersifat Gram negatif, berbentuk coccus dengan penataan strepto. Hasil uji biokimia sederhana menunjukkan bahwa pada uji hidrolisa pati bersifat negatif, uji hidrolisa gelatin bersifat negatif, uji sitrat bersifat negatif, uji katalase bersifat negatif, uji motilitas bersifat positif dan pada ujia TSIA tidak ada keretakan media, tidak memiliki endapan hitam Fe, dan perubahan warna dari slant berwarna merah dan butt berwarna merah yang artinya bakteri ini tidak mampu memfermentasi gula apapun. Genus ini ditemukan pada kode isolat BU09. Leifert Cassels2001 melaporkan beberapa mikroorganisme pengkontaminasi udara pada suatu ruangan antara lainPseudomonasflourescens, Erwiniasp., Agrobacterium spp., Bacillus spp. dan Staphylococcus spp..Bakteri patogen pada manusia seperti Eschericia coli dan Serratia marcescens juga mengkontaminasi udara ruangan yang disebarkan dari nafas, batuk dan bersin manusia.Tipe-tipe bakteri yang hidup di udara meliputi bakteri pembentuk spora maupun tidak pembentuk spora, basil Gram positif, coccus Gram positif dan basil Gram negatif.Sinta dkk. 2014 juga melaporkan bahwa hasil identifikasi kontaminan pada kultur yang diisolasi dari media NA terdapat 4 jenis bakteri yaitu Bacillus macerans, Bacillus megaterium, Bacillus sphaericus dan Bacillus firmus. Universitas Sumatera Utara 4.3. Karakteristik Bakteri yang diisolasi dari kontaminasi beberapa kultur di Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi FMIPA USU Isolasi bakteri dari beberapa kultur yang terkontaminasi di Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi FMIPA USUdiperoleh 3 isolat. Beberapa kultur yang terkontaminasi seperti Ellais quinensis Jacq. danPhylanthus emblica memiliki karakteristik morfologi Tabel 3 dan uji biokimia sederhana Tabel 4. Dari ketiga isolat bakteri pengkontaminasikultur merupakan bakteri Gram positif termasuk dalam genus Staphylococcus, Streptococcus dan Bacillus. Tabel 3. Karakteristik Morfologi Isolat Bakteri yang berasal dari beberapa kultur yang terkontaminasi Kode Isolat Asal Eksplan Morfologi Koloni Sifat Gram penataan Bentuk Tepi Elevasi Warna BK01 Apical Bud Ellais quinensis jacq. Filament Undulate Flat Cream + Monococcus BK02 Biji Phyllanthus emblica L. lendir kuning Irreguler Undulate Flat Kuning + Monobasil BK03 Biji Phyllanthus emblica L. lendir putih Filament Undulate Flat Putih susu + Streptococcus Tabel 4. Hasil Uji Biokimia Bakteri yang berasal dari beberapa kultur yang terkontaminasi Kode isolat Uji Biokimia P enduga an U ji p ati U ji s itr at H id ro lis a g ela tin M o tilita s K at al as e Uji TSIA Warna K er et ak an m ed ia E nda pa n h ita m Slant Butt BK01 - + - + + Merah Kuning + - Staphylococcus BK02 - + - + + Merah Kuning + - Bacillus BK03 + - - + + Kuning Kuning + - Streptococcus Keterangan: BK : Bakteri yang diisolasi dari kultur yang terkontaminasi Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 3 dan Tabel4 dapat dilihat bahwa ditemukan 3 genus bakteri Bacillus, Staphylococcus dan Streptococcus dari 2 kultur tanaman berbeda yakni apical budEllais quinensis Jacq. BK01 dan eksplan biji dari Phyllanthus emblica BK02 dan BK03.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa genus bakteri yang diisolasi dari udara sama dengan yang diisolasi dari ruangan Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi FMIPA USU. Dapat diasumsikan bahwa kontaminasi berasal dari udara yang bersih. Hal ini perlu diperhatikan dengan kondisi ruangan agar lebih bersih, setiap pengunjung yang keluar masuk diharapkan menggunakan masker, jas laboratorium yang bersih setiap hari,membersihkan ruangan dengan menyapu, sterilisasi ruangan dengan alkohol 70 setiaphari dan fumigasi dengan formalin 4 per minggudi Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi FMIPA USU. Putri 2009 melaporkan pada kultur ulin Eusidoroxylon zwageri dikontaminasi oleh bakteri Streptococcus lactis dan Enterobacter aerogenes.Kontaminasi ulin Eusidoroxylon zwageri in viro dapat terjadi walaupun sudah melalui sterilisasi permukaan eksplan karena beberapa bakteri dapat hidup di dalam jaringan tanaman dan spora bakteri hidup di permukaan eksplan setelah disterilisasi.Bakteri menghasilkan glycocalix lapisan kapsul atau lender yang menyelimuti sel sebagai pertahanan dari serangan senyawa antimikroba yang dipergunakan untuk sterilisasi permukaan eksplan.Pengujian sterilisasi permukaan glycocalixyang dilakukan oleh Putri 2009 dengan senyawa antimikroba fungisida, detergen, alcohol, HgCl2 dan Na 2 ClO 3 .Semakin lama waktu pengujian sterilisasi ketebalan koloni semakin menurun. Rohman 2011 melaporkan bahwa mikroorganisme yang paling banyak ditemukan di udara yaituBacillus dan Clostridium, Micrococcus, dan Corynebacterium.Debu dalam udara juga bisa membawa agen penyakit dari seseorang yang sedang menderita penyakit menular seperti bakteri Tuberculosis sp., Streptococcus sp., Pneumococcus sp., dan Staphylococcus sp. Bakteri ini tersebar di udara melalui batuk, bersin, berbicara, dan tertawa. Diperkirakan bahwa jumlah bakteri dalam satu kali bersin berkisar antara 10.000 sampai 100.000. Universitas Sumatera Utara 4.4. Karakteristik Jamur yang diisolasi dari Udara di Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biolgi FMIPA USU Isolasi jamur yang berasal dari udara ruangan di Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi FMIPA USU diperoleh 11 koloni jamur.Karakterisasi jamur dengan pengamatan makroskopis dan pewarnaaan LPCB Tabel 5. Dari ke 11 koloni isolat jamur tersebut diperoleh Penicilliumsp. sebanyak 2 isolat, Fusarium sp. sebanyak 3 isolat, Aspergillussp. sebanyak 1 isolat, Mucorsp. sebanyak 4 isolat, dan Neurosporasp. sebanyak 1 isolat. Tabel 5. Hasil Karakteristik Isolat Jamur dari Udara di Laboratorium Kultur Jaringan Kode Isolat Gambaran Makroskopis Gambaran Mikroskopis Perbesaran 1000x Ciri-ciri P endug a a n JU01 Warna Koloni : hijau tua Warna Tepi : putih Warna Miselium : putih Bentuk Konidia : bulat Hifa : aseptum Tekstur : pasir P en cilliu m sp . JU02 Warna Koloni : Putih Warna Tepi : Putih Warna Miselium : Putih Bentuk Konidia :Lunata Tekstur : kapas F us ar ium sp . JU03 Warna Koloni : putih Warna Tepi : putih Warna Miselium : putih Bentuk Konidia : lunata Tekstur : kapas F us ar ium sp . Universitas Sumatera Utara JU04 Warna Koloni : hijau tua Warna Tepi : putih Warna Miselium : putih Bentuk Konidia : bulat Hifa : aseptum Tekstur : pasir P en ic illiu m sp . JU05 Warna Koloni : putih Warna Tepi : putih Warna Miselium : putih Bentuk Konidia : lunata Tekstur : kapas F us ar ium sp . JU06 Warna Koloni : hijau Warna Tepi : putih Warna Miselium : cokelat Bentuk Konidia : bulat Hifa : septum Tekstur : beludru A sp erg il lu s sp . JU07 Warna Koloni : hijau Warna Tepi : putih Warna Miselium : cokelat Bentuk Konidia : Bulat Hifa : aseptum Tekstur : beludru M uc or sp . JU08 Warna Koloni : hijau Warna Tepi : putih Warna Miselium : cokelat Bentuk Konidia : bulat Tekstur : beludru M uc or sp . JU09 Warna Koloni : hitam Warna Tepi : putih Warna Miselium : cokelat Bentuk Konidia : Bulat Hifa : aseptum tekstur : beludru M uc or sp . Universitas Sumatera Utara JU10 Warna Koloni : cokelat Warna Tepi : putih Warna Miselium : cokelat Bentuk Konidia : Bulat Hifa : aseptum Tekstur : beludru M uc or sp . JU11 Warna Koloni : oranye Warna Tepi : putih Warna Miselium : putih Bentuk Konidia : kotak Tekstur : kapas Ne u ro sp o ra sp . Dari hasil karakterisasi yang telah dilakukan Tabel 5 genus Mucorsp.yang paling dominan ditemukan yakni sebanyak 4 koloni yang terdiri dari JU07, JU08, JU09 dan JU10 yang diisolasi dari T4 dan T5 ruang inkubasi dengan kondisi AC dimatikan. Keempat koloni tersebut memiliki ciri koloni hijau dan hijau kehitaman.Genus Penicilliumsp.dengan kode JU01 dan JU04 sebanyak 2 koloni yang diisolasi pada titik lokasi T1 dekat meja area Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan lokasi T4 di Laminar Air Flow Cabinet dengan kondisi lampu UV dimatikan dengan ciri-ciri makroskopis koloni berwarna hijau dan hijau tua.Genus Fusarium sp.dengan kode JU02 pada titik T2 dekat meja area kamar mandi LaboratoriumFisiologi Tumbuhan dengan ciri makroskopis koloni berwarna putih, sedangkan JU03dan JU05, keduanya diisolasi pada titik T3 di ruang tanam dekat rak penyimpanan alat gelas kaca dengan ciri koloni berwarna putih.Genus Aspergillussp.ditemukan hanya sebanyak 1 koloni yakni pada JU06 yang diisolasi pada titik T4 Laminar Air Flow Cabinet dengan ciri koloni berwarna hifa cokelat.Genus Neurosporasp. hanya terdapat pada koloni JU11 yang diisolasi pada titik T5 ruang inkubasi dengan ciri koloni hifa orange. Universitas Sumatera Utara Genus kelompok jamur yang ditemukan pada saat diisolasi di udara dan kontaminasi kultur hampir sama sehingga diasumsikan bahwa kontaminasi yang terjadi di Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi FMIPA USU berasal dari udara. Susilowati Listyawati 2001 juga telah melakukan penelitian keanekaragaman mikroorganisme pengkontaminan diSub-lab Biologi, Laboratorium MIPA Pusat UNS. Kultur murni in vitro cendawan perusak kayu Coriolus versicolor dan Schizophyllumcommune merupakan koleksi Laboratorium Jurusan Biologi FMIPA UNS yang disimpan diSub-lab Biologi, Laboratorium MIPA Pusat UNS. Semua kegiatan dilakukan dalam Laminar Air Flow Cabinet yang telah disterilisasi denganpenyemprotan alkohol 70 dan penyinaran lampu UV selama 1-2 jam.Namun ternyata masih terjadi kontaminasi setelah masa inkubasi 3 hari.Mikroorganisme kontaminanberasal dari enam genus, yakni cendawan Mucor, Rhizopus, Aspergillus, Cladosporium,Dictyostelium dan golongan Saccharomyces. Waluyo 2005 mengatakan bahwa golongan jamur dominan yang bisa didapati dalam suatu ruang adalah dari genus Trichosporon, Monieliella, Trichoderma dan Aspergillus, sedangkan golongan bakteri dominan adalah dari genus Pseudomonas dan Bacillus.Leifert Cassels 2001 melaporkan bahwa Fusarium merupakan jamur yang paling banyak mengkontaminasi udara. Candida albicans dan Trichophyton spp.yang berasal dari manusia juga bisa mengkontaminasi udara pada ruangan yang tumbuh pada media kultur.Rohman 2011 melaporkan kelompok mikroorganisme yang paling banyak ditemukan tidak diharapkan kehadirannya melalui udara, umumnya disebut kontaminan. Adapun kelompok jamur yang termasuk dalam jamur kontaminan antara lain adalah Aspergillus, Mucor, Rhizopus,Penicillium, dan Trichoderma. Mikroorganisme di udara yang paling banyak ditemukan yaitu spora jamur, terutama Alternaria, Penicillium,danAspergillus.Sinta dkk.2014 melaporkan Mucor yang mendominasi terjadi kontaminan udara adalah dari Mucor spp. dan Mucor javanicus. Universitas Sumatera Utara 4.5. Karakteristik Jamur yang diisolasi dari Kontaminasi beberapa kultur di Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi FMIPA USU Isolasi jamur yang berasal dari kontaminasi beberapa kulturdi Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi FMIPA USU diperoleh 5 isolat. Beberapa kontaminasi kultur berasal dari Ellais quinensisJacq.,Phylanthus emblica dan Phyrus mallus. Kelima isolat jamur tersebut setelah dikarakterisasi dengan pengamatan makroskopis dan pewarnaan LPCB Tabel 6 antara lain Fusariumsp. sebanyak 2 isolat, Penicilliumsp. sebanyak 1 isolat, Aspergillussp. sebanyak 1 isolat dan Mucor sp.sebanyak 1 isolat. Tabel 6. Hasil Karakteristik Isolat Jamur dari Kultur yang terkontaminasi Asal eksplan Penampakan Makroskopis Penampakan Mikroskopis perbesaran 1000 x Ciri-ciri P enduga an Daun Phyrus mallus Warna Koloni : hijau tua Warna Tepi : putih Warna Miselium : putih Bentuk Konidia : bulat Tekstur : pasir P en ic illiu m sp . Daun Phyrus mallus Warna Koloni : putih Warna Tepi : putih Warna Miselium : putih Bentuk Konidia : lunata Tekstur : kapas F us ar ium sp . Bunga Betina Ellais quinens is jacq. Warna Koloni : cokelat Warna Tepi : putih Warna Miselium : cokelat Bentuk Konidia : Bulat Hifa : aseptum Tekstur : beludru M uc or sp . Universitas Sumatera Utara Apical Bud Ellais quinens is jacq. Warna Koloni : Putih Warna Tepi : Putih Warna Miselium : Putih Bentuk Konidia : Lunata Tekstur : kapas F us ar ium sp . Biji Phyllan thus emblica L. Warna Koloni :Hijau kecokelatan Warna Tepi : Hijau Warna Miselium : Hijau Konidia : Bulat Tekstur : Beludru A sp er g illu s sp . Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwaFusariumsp. ditemukan paling banyak muncul sebagai kontaminan.Genus Fusariumsp.ditemukan pada kultur daun Phyrus mallus dengan koloni berwarna putih ketika ditumbuhkan di media PDA dan kultur apical budEllais quinensis jacq. dengankoloni berwarna putih. Genus Penicilliumsp. ditemukan pada kultur daun Phyrus mallus yang berkoloni hijau ketika ditumbuhkan di media PDA. Genus Mucorsp. ditemukan pada kultur bunga betina Ellais quinensis jacq.sedangkan untuk genus Aspergillussp. ditemukan pada kultur biji Phyllanthus emblica dengan koloni berwarna hijau ketika ditumbuhkan dimedia PDA. Kultur ini kemudian dilakukan pengamatan makroskopis jamur dan mikroskopis dengan melakukan proses pewarnaan LPCB Lactophenol Cotton Blue. Menurut Winarti dkk. 2009 melaporkan dalam penelitiannya bahwa hasil identifikasi kapang, pada Phyrus mallus didapatkan kapang Penicillium sp., Aspergillus sp. dan Fusarium sp, sedangkan pada Apel Fuji ditemukan Penicillium sp., dan Aspergillus sp.Hasil identifikasi jenis kapang yang terdapat dalam buah apel segar dari varietas berbeda terlihat bahwa dalam buah apel tersebut teridentikasi kapang-kapang penghasil patulin. Patulin merupakan racun metabolit yang diproduksi oleh beberapa spesies Penicillium, Aspergillus dan Byssochlamys. Patulin dihasilkan oleh sekitar 60 spesies dari 30 genus jamur. Kapang penghasil patulin yang utama adalah Penicillium expansum. Infeksi P. expansum terutama disebabkan luka akibat serangga dan pengangkutan, yang menyebabkan masuknya kapang melalui sistem vaskuler dan lentisel. Omamor et al., 2007 melaporkan bahwa beberapa jamur yang mengkontaminasi pada kultur Ellais guinensiss Jacq.yakni sebanyak 25 spesies jamur. Namun yang telah diidentifikasi hanya sebanyak 14 spesies yang berasal dari kultur Ellais guinensiss Jacq.yang diambil dari beberapa bagian eksplan, kalusembrio, dan plantlet. Beberapa spesies tersebut yakni Penicillium sp.40,8, Curvularia sp. 14,5, Cladosproium sp. 13,4, Aspergillus sp. 10,1, Acremonium sp.,Fusarium sp., Alternaria spp. 4,5, Rhizopus 3,4, Trichoderma, Pestalotica dan Helminthosporium spp 1,1. Paecilomyces, Dreschlera dan Phytium spp. merupakan jamur dengan jumlah paling sedikit0,6. Universitas Sumatera Utara

4.6. Hasil Perhitungan Total Bakteri Setelah Perlakuan Fumigasi Menggunakan Formalin 4