Tingkat Kesadaran Konsumen akan Haknya Memperoleh Informasi Obat Meminta informasi tentang obat

penyakitnya. Perbedaan jawaban antara sangat setuju dan setuju disebabkan oleh perbedaan usia. Mengenai waktu untuk memperoleh informasi obat hanya saat membeli saja terlihat bahwa sekitar 20.23 responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju 18.72 . Hal ini menunjukkan adanya keinginan konsumen untuk aktif mendapatkan informasi obat yang lebih banyak selain waktu membeli obat. Namun persentase yang menjawab setuju sebesar 40.25 dan sangat setuju sebesar 20.83 . Perbedaan persentase jawaban begitu jauh, ini dapat dipengaruhi oleh kebutuhan masing-masing konsumen. Menurut Kolter 2005, konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi obat yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dimnamkan penguatan perhatian. Pada level itu orang hanya sekadar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang akan masuk ke pencarian informasi secara aktif: Mencari bahan bacaan, menelpon teman dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.

3. Peran Apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat.

Distribusi penilaian terhadap peran apoteker dalam pelayanan informasi obat terdiri dari dua pertanyaan, yakni ada perbedaan antara apotek dengan toko obat dalam memberikan informasi obat, dan apoteker membantu pasien memilihkan obat yang tepat. Penilaian ini dirasa perlu dicantumkan dalam kuesioner karena seringkali konsumen masih belum merasakan peran apoteker di apotek-apotek. Hasil analisis distribusi penilaiannya dapat dilihat pada tabel VI. Tabel VII. Persentase penilaian terhadap peran apoteker dalam pelayanan informasi obat. No Pertanyaan Frekuensi STS TS S SS 1. Ada perbedaan antara apotek dan toko obat dalam memberikan informasi tentang obat - - 79.16 20.83

2. Apoteker membantu pasien

memlilihkan obat yang tepat - - 73.95 26.04 Sumber data primer yang diolah Keterangan tabel : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju Hasil distribusi penilaian di atas terlihat bahwa konsumen telah merasakan adanya perbedaan antara apotek dan toko obat dalam memberikan informasi obat dengan melihat persentase konsumen yang menjawab setuju 79.16 , sangat setuju 20.83 . Sementara itu apoteker juga dinilai telah menjalankan perannya dalam memberikan pelayanan informasi obat terlihat dari jawaban setuju 73.95 , sangat setuju 26.04 . Secara umum dapat dinilai bahwa peran apoteker dalam memberikan pelayanan informasi obat sudah cukup tinggi.

4. Media Pelayanan Informasi Obat

Pertanyaan mengenai media pelayanan informasi obat yang disediakan di apotek ada dua pertanyaan, yaitu apotek memberikan layanan informasi obat melalui computervideotelevise dan leafletposter. Hasil analisis distribusi penilaiannya tertera pada tabel VII di bawah ini.