Nilai Koefisien Limpasan ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tabel 5.16 Koefisien limpasan pada alternatif 2 Sumber : Hasil pengolahan data, 2016 Contoh perhitungan : Q = C . I . A C = QI.A = 2,831,932 = 0,73 Pada Tabel 5.14 dapat diketahui bahwa nilai koefisien limpasan rata rata yang di hasilkan dari alternatif 1 dengan 1 lubang inlet = 0,80, 2 inlet = 0,88 dan 3 inlet = 0,91. Pada alternative 2 untuk 1 inlet = 0,85 , 2 inlet = 0,84 dan 3 inlet = 0,89, hal ini dapat menunjukkan bahwa nilai koefisien limpasan sesuai dengan ketetapan yang ada pada tabel koefisien pengaliran. Untuk tabel hasil pengujian selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 4. Waktu Koefisien Limpasan menit 1 inlet 2 inlet 3 inlet 0.00 0.00 3 0.77 0.86 0.91 6 0.83 0.85 0.90 9 0.86 0.80 0.90 12 0.87 0.83 0.88 15 0.87 0.83 0.91 18 0.87 0.85 0.92 21 0.85 0.87 0.91 24 0.86 0.84 0.87 27 0.87 0.86 0.85 30 0.84 0.84 0.88 Rata-rata 0.85 0.84 0.89 49

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pada pengujian intensitas hujan dengan alternatif 1 telah didapatkan nilai rata- rata intensitas hujan, yaitu pada pengujian 1 = 1,87 mmmenit, pengujian 2 = 1,90 mmmenit, pengujian 3= 2,06. Kemudian pada alternatif 2 untuk pengujian 1 = 1,55 mmmenit, pengujian 2 = 1,77 mmmenit, dan pengujian 3 =1,77 mmmenit. Dari hasil pengujian dapat diamati bahwa perbedaan jumlah noozle dapat berpengaruh terhadap jumlah intensitas hujan yang terjadi. Semakin banyak jumlah nozzle yang di gunakan maka nilai intensitasnya akan semakin bertambah besar nilai intensitas dengan 5 nozzle 3 nozzle. 2. Hasil pengujian debit limpasan menunjukan bahwa debit limpasan pada 1 lubang inlet lebih kecil dari debit limpasan 2 lubang inlet dan 3 lubang inlet. 3. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa, nilai volume genangan tertinggi pada alternatif 1 yang terjadi ketika terpasang hanya 1 buah lubang inlet yaitu dengan volume genangan sebesar 2,40 liter pada menit ke-30. Kemudian pada alternatif 2 yang dihasilkan dari alat simulator hujan terjadi pada 1 lubang inlet pada menit ke-30 yaitu 1,35 liter. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa grafik volume genangan pada kondisi hujan untuk alternatif 1 dan alternatif 2 yang di hasilkan dari alat simulator hujan dengan 1 lubang inlet, 2 lubang inlet, dan 3 lubang inlet menunjukkan adanya perbedaan. Dimana volume genangan dengan 1 lubang inlet terjadi genangan lebih tinggi dari 2 lubang inlet. Sedangkan dengan menggunakan 3 lubang inlet terjadi genangan lebih rendah dari 1 lubang inlet dan 2 lubang inlet. 4. Nilai koefisien limpasan rata rata yang di hasilkan dari alternatif 1 dengan 1 lubang inlet = 0,80, 2 inlet = 0,88 dan 3 inlet = 0,91. Pada alternative 2 untuk 1 inlet = 0,85 , 2 inlet = 0,84 dan 3 inlet = 0,89, hal ini dapat menunjukkan bahwa nilai koefisien limpasan sesuai dengan ketetapan yang ada pada tabel koefisien pengaliran.

B. Saran

Untuk menyempurnakan hasil penelitian dan untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut, peneliti dapat menyarankan sebagai berikut : 1. Bagi penelitian selanjutnya sebelum melakukan penelitian menggunakan alat street inlet di laboratorium sebaiknya dilakukan pengujian awal untuk mengetahui kerusakan dan kelemahan yang terjadi pada alat uji, sehingga kerusakan dan kelemahan dapat diantisipasi terlebih dahulu. 2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan nozzle yang lebih baik agar mendapatkan hujan yang merata. 3. Bagi penelitian selanjutnya dapat melakukan pengujian pada interval waktu yang lebih lama supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal. 4. Air yang ada dalam bak tampungan diusahakan selalu bersih dan terhindar dari kotoran apapun karena hal ini dapat menyebabkan tersumbatnya aliran air yang dialirkan melalui pompa, sehingga air yang mengalir melalui nozzle dapat terhambat.

Dokumen yang terkait

Perhitungan Panjang Antrian Akibat Hambatan Samping Dengan Metode Gelombang Kejut (Studi Kasus : Ruas Jalan A.H Nasution)

12 112 137

TINJAUAN KINERJA INLET JALAN UNTUK MENGURANGI GENANGAN AKIBAT LIMPASAN HUJAN ( Studi Kasus: Model Inlet Bulat di Bahu Jalan Dengan Hambatan Rumput )

0 3 12

TINJAUAN KINERJA INLET JALAN UNTUK MENGURANGI GENANGAN AKIBAT LIMPASAN HUJAN ( Studi Kasus: Model Inlet Bulat di Bahu Jalan Dengan Hambatan Rumput )

5 25 59

TINJAUAN KINERJA INLET JALAN UNTUK MENGURANGI GENANGAN AKIBAT LIMPASAN HUJAN ( Studi Kasus: Model Inlet Persegi Panjang di Bahu Jalan dengan Hambatan Rumput )

1 4 57

Tinjauan Kinerja Inlet Jalan Untuk Mengurangi Genangan Akibat Limpasan Hujan (Studi Kasus : Model inlet bulat di bahu jalan)

1 5 70

TINJAUAN KINERJA INLET JALAN UNTUK MENGURANGI GENANGAN AKIBAT LIMPASAN HUJAN (Studi Kasus : Model inlet persegi panjang di bahu jalan)

1 12 66

TINJAUAN KINERJA INLET JALAN UNTUK MENGURANGI GENANGAN AKIBAT LIMPASAN HUJAN (Studi Kasus : Model inlet persegi panjang pada trotoar jalan)

0 5 74

TINJAUAN KINERJA INLET JALAN UNTUK MENGURANGI GENANGAN AKIBAT LIMPASAN HUJAN (Studi Kasus dengan Menggunakan Model Inlet Persegi pada Trotoar Jalan dengan Hambatan Batu Kerikil)

1 7 60

TINJAUAN KINERJA INLET JALAN UNTUK MENGURANGI GENANGAN AKIBAT LIMPASAN HUJAN (Studi Kasus dengan Menggunakan Model Inlet Persegi Panjang pada Trotoar Jalan dengan Hambatan Rumput)

0 4 70

PENGARUH PANJANG PIPA INLET TERHADAP KINERJA PADA POMPA HIDRAM Pengaruh Panjang Pipa Inlet Terhadap Kinerja Pada Pompa Hidram.

1 6 19